Alloh selalu bersama kita. Bersama kita ketika
kita berada di tempat yang memang di sukainya. Di rumah-Nya ketika kita
bermunajat. Dan di tempat-tempat yang diberkahinya.
Alloh bersama kita dalam waktu-waktu yang
telah Dia sebut. Di sepertiga malam yang Dia Turun untuk mendengar munajat
kita, di waktu yang mana doa akan segera dikabul.
Alloh bersama kita karena kedudukan kita.
Bukan kedudukan dihadapan manusia, tapi kedudukan yang berdasarkan keimanan dan
ketakwaan yang nyata.
Alloh bersama kita dalam keperpihakan-Nya.
Sama halnya seperti Dia bersama Ibrohim ketika Ibrahim menghujjah Namrud. Juga
seperti Musa yang menghujjah Firaun dan bala tentaranya.
Alloh akan selalu bersama dengan Hambanya yang
menegakan kalimat-Nya yang suci.
Alloh bersama kita dalam pengawasannya yang
tiada cela. Pengawasannya yang meliputi setiap inci dari jengkal dunia. Bahkan
nafas kita pun tidak lepas dari pengawasan-Nya.
Mereka
dapat bersembunyi dari manusia, tapi mereka tidak dapat bersembunyi dari Alloh
karena Alloh bersama mereka [QS. An-nisa
ayat 108]
Dan
dia beserta kamu dimana saja kamu berada [QS Hadid ayat 4]
Karena
Alloh bersama kita, maka tidak ada yang perlu kita takutkan. Takut akan musuh
yang selalu mengintai, takut akan masa depan yang masih terlihat suram, dan
takut akan rezeki yang sudah menjadi ketentuan yang pasti Dia berikan kepada
Hamba-Nya.
Teguhkanlah pendirian kita ketika ada ancaman,
cobaan yang menghadang dan berbagai tipuan demi tipuan dunia yang melenakan.
Karena Alloh bersama kita. Mengetahui apa yang kita takutkan, apa yang kita
bisikkan, dan apa yang terbersit dalam hati yang paling dalam.
Kenapa kita mesti takut? Padahal Alloh
membersamai kita. Jika tidak ada lagi manusia yang berpihak kepada kita, maka
yakinlah masih ada Alloh bersama kita, bahkan alam bersama kita, dan
Tentara-Nya bersama kita. Tentulah kita ingat bagaimana tentara-tentara-Nya
[malaikat] turun secara bergelombang ketika perang badar. Membantu kaum mukmin
yang ikhlas dan sabar dengan segala keimanan yang telah teruji dalam dada
mereka.
Sunnatullah akan terus bergulir mengelinding
di setiap jaman. Pembela kebenaran akan selalu ada senyata pembela kebatilan
yang tiada pernah lekang.
Yakinlah, bahka masih ada teman seperjuangan
dan teman satu visi yang akan selalu membersamai langkah perjuangan kita.
Seperti ada dan nyatanya khadijah radiyallahu
anha ketika Rasulullah saw butuh sandaran. Senyata Abu Bakar ra ketika
Rasulullah saw butuh kepercayaan. Begitupun dengan kita, akan ada orang-orang
yang mendukung kita, tak peduli berapa jumlahnya. Karena jumlah bukan satu
patokan keberhasilan. Selama Alloh membersamai kita, maka tak perlu risau dengan seberapa banyak teman yang
ada.
Bahkan bisa saja sang teman itu datang pada
waktu yang tidak pernah kita duga. Sama halnya ketika hidayah menjemput hati
keras sang Umar. Rasulullah begitu bersuka cita. Karena musuh itu menjadi teman
yang paling setia. Begitu juga dengan kita, pada akhirnya, akan ada orang yang
datang membela, tanpa pernah kita duga, bahkan dari ‘mantan’ musuh yang
berbalik haluan.
Sahabat,
Ketika kita yakin dengan seyakin-yakinnya,
maka kita tidak pernah khawatir, sebagaimana mantapnya keyakinan Musa ketika
hampir tersusul oleh pasukan firaun,
Maka, ketika kedua golongan itu saling
melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa,”Kita benar-benar akan tersusul.”
dia [Musa] menjawab,”Sekali-kali tidak akan tersusul. Sesungguhnya Tuhanku bersamaku. Dia akan memberi petunjuk kepadaku.”
dia [Musa] menjawab,”Sekali-kali tidak akan tersusul. Sesungguhnya Tuhanku bersamaku. Dia akan memberi petunjuk kepadaku.”
[QS. Asy-syu’aro ayat 61-62]
Tapi jangan harap kebersamaan Dia yang
berbentuk pertolongan dan ketentraman akan datang tanpa adanya faktor yang
mendatangkannya. Apa faktor yang mendatangkan hal tersebut. Alloh swt telah
menyebutkannya dengan begitu indah dalam ayat cinta-Nya.
Sungguh Alloh bersama dengan orang-orang
yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan
[QS. An-nahl ayat 128]
No comments:
Post a Comment