17 May 2017

Cara Membalas Caci Maki

Suatu hari Al-Hasan bin Ali bin Abu Thalib, cucu Rasulullah saw, yang sedang berjalan bersama anaknya, Muhammad, menuju pasar. 

Maka datanglah seseorang yang tak dikenal oleh beliau, lalu mencaci maki beliau. Caciannya panjang dan menyakitkan.

Al-Hasan bin Ali hanya diam saja, sementara Muhammad hanya mendengar tanpa komentar. Hingga orang tersebut selesai dengan umpatan yang keluar dari mulutnya.

Bertanya Muhammad, sang anak pada ayahnya, "Duhai ayahku, mengapa engkau tak membalas atau membela diri?", tanyanya dengan penuh kebingungan, mencari penjelasan.

Jawaban Al-Hasan sangatlah indah, "Sebab aku tak tahu bagaimana cara membalasnya". MasyaAllah, keindahan akhlak cucu Nabi, pelajaran bagi kita semua.

Sebab al-Hasan tidak menemukan kata-kata kotor yang bisa digunakan untuk membalas cacian yang dialamatkan kepadanya. Bahkan sekedar berkata,”kamu pun tidak lebih baik dariku” kepada orang yang mencacinya dia tidak sanggup.
Begitulah keagungan akhlak yang dibentuk Islam, bila yang memenuhi hati adalah ayat Allah dan hadits Rasul-Nya, lalu mana lagi tempat untuk kata-kata kotor?.

Bila yang dibaca tiap masanya adalah firman Allah yang indah, dan penguatnya adalah lisan Rasulullah yang mulia, maka membalas caci-maki pun jadi tak berselera.

Padahal Al-Hasan cucunya Nabi, nasabnya tinggi, , senantiasa murah hati, semenjak kecil dididik Nabi juga sangat disayangi, surga pun sudah menanti.
Lalu siapa kita? Yang bukan keluarga nabi, amal berantakan, hisab menegangkan, surga belumlah jaminan, lantas kita tak bersabar dengan akhlak penuh keindahan?.

Bilapun orang mencaci dengan kata dan cara yang paling kotor, biarkanlah. Kita tidak dihisab dengan ucapan mereka, tapi kita dihisap atas sikap kita terhadap mereka.

Maka siapkan diri kita, perbanyak interaksi dengan Al-Quran dan Sunnah, walau kita mungkin tak semulia Al-Hasan, tapi kita bisa berusaha mengisi jiwa hanya dengan kebaikan.

[dari chanel telegram velix siauw dengan sedikit perubahan]
Unknown
Unknown

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment