18 Aug 2019

Berdoa, Rutinitas atau Kebutuhan?


Ada diantara kita yang tak pernah melewatkan sesi berdoa setelah selesai shalat berjamaah. Itu hal yang luar biasa karena banyak diantara kita yang langsung berdiri dan pergi setelah salam. Tapi sayangnya, ada diantara kita yang tidak memahami apa yang kita lafalkan. Kita berdoa, tapi hati kita entah berada di mana. Kita melafalkan doa-doa berbahasa arab, tapi kita tidak memahami apa artinya. Kita hanya berdoa untuk menuntaskan rutinitas spiritual. Tanpa makna, tanpa jeda.

Kita bisa membedakan bagaimana perasaan kita ketika kita berdoa dengan menghadirkan hati dan berdoa tanpa menghadirkan hati. Ketika hati telah dihadirkan sepanjang kita berdoa, maka setelah itu kita akan merasakan kedamaian. Hati terasa lapang, pikiran terasa tenang, jiwa seakan terbebas dari beban dan sepenuhnya yakin pada kuasa-Nya. Ketika berdoa, seolah-olah kita tengah melepaskan energy negatif dan mengisinya dengan energy positif yang bersumber dari Tuhan.


Ketika kau bersedih, berdoalah kepada Allah subhanahu wata'ala untuk memberikan ketenangan. Hadirkan hati dan tenangkan pikiran. Kau akan merasakan tiba-tiba kesedihan itu menguap dan Allah subhanahu wata'ala sudah menggantinya dengan ketenangan yang belum ada sebelumnya.

Ketika kau takut, dengan doa Allah menghilangkannya dan menggantinya dengan keberanian dan ketegaran. Ketika kau putus asa, dengan doa Allah menghadirkan kelapangan dan jalan keluar.


Marilah kita memulai berdoa dengan menghadirkan hati kita dan mencoba memahami apa yang kita ucapkan. Marilah kita memulai untuk berdoa dengan jujur mengungkapkan apa yang kita inginkan, apa yang kita harapkan dan apa yang kita butuhkan kepada Allah subhanahu wata'ala.

Jangan berdoa hanya sebagai rutinitas spiritual, tapi jadikan doa sebagai kebutuhan yang kita lantunkan setiap hari. Bahkan jika kau membuat daftar tentang permintaan apa saja yang akan kau hibakan kepada Allah, maka kertas-kertas itu mungkin bisa penuh dengan permintaan-permintaan. Rezeki, jodoh, kesehatan, kemudahan urusan, kedamaian, ketenangan, dijauhkan dari kesedihan, dan berbagai macam bentuk doa-doa dan harapan. Hatta, hal-hal sepele sekalipun, tidak ada salahnya kau pinta kepada-Nya.

Sungguh naif dan sombong jika kita tidak tahu apa yang harus kita pinta kepada-Nya. Sudahkah diri kita merasa cukup dan tidak membutuhkan bantuan-Nya lagi?

Berdoalah karena dengan doa, lembutlah hati, dekatlah jiwa dengan pencipta dan damailah perasaan dengan dekatnya ruh pada Tuhannya.

Berdoalah karena kebutuhan dan keinginan kita banyak, sementara yang dihiba adalah dzat Yang Maha Kaya dan Maha Mengabulkan setiap pinta

Berdoalah karena doa adalah senjata dan bentuk ibadah yang sudah tentu berpahala. Setidaknya, meski doa kita tidak dikabulkan, kita masih mendulang pahala tersebab doa adalah ibadah.

Berdoalah karena dengan doa kita memiliki sandaran dan tidak akan hilang arah dan tujuan.
Berdoalah karena dengan doa segalanya mungkin, bahkan yang mustahil sekalipun.

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment