Ada diantara kita yang tak pernah melewatkan sesi berdoa
setelah selesai shalat berjamaah. Itu hal yang luar biasa karena banyak
diantara kita yang langsung berdiri dan pergi setelah salam. Tapi sayangnya,
ada diantara kita yang tidak memahami apa yang kita lafalkan. Kita berdoa, tapi
hati kita entah berada di mana. Kita melafalkan doa-doa berbahasa arab, tapi
kita tidak memahami apa artinya. Kita hanya berdoa untuk menuntaskan rutinitas
spiritual. Tanpa makna, tanpa jeda.
Kita bisa membedakan bagaimana perasaan kita ketika kita
berdoa dengan menghadirkan hati dan berdoa tanpa menghadirkan hati. Ketika hati
telah dihadirkan sepanjang kita berdoa, maka setelah itu kita akan merasakan
kedamaian. Hati terasa lapang, pikiran terasa tenang, jiwa seakan terbebas dari
beban dan sepenuhnya yakin pada kuasa-Nya. Ketika berdoa, seolah-olah kita
tengah melepaskan energy negatif dan mengisinya dengan energy positif yang
bersumber dari Tuhan.
Ketika kau bersedih, berdoalah kepada Allah subhanahu
wata'ala untuk memberikan ketenangan. Hadirkan hati dan tenangkan pikiran. Kau akan
merasakan tiba-tiba kesedihan itu menguap dan Allah subhanahu wata'ala sudah
menggantinya dengan ketenangan yang belum ada sebelumnya.
Ketika kau takut, dengan doa Allah menghilangkannya dan
menggantinya dengan keberanian dan ketegaran. Ketika kau putus asa, dengan doa
Allah menghadirkan kelapangan dan jalan keluar.
Marilah kita memulai berdoa dengan menghadirkan hati kita
dan mencoba memahami apa yang kita ucapkan. Marilah kita memulai untuk berdoa
dengan jujur mengungkapkan apa yang kita inginkan, apa yang kita harapkan dan
apa yang kita butuhkan kepada Allah subhanahu wata'ala.
Jangan berdoa hanya sebagai rutinitas spiritual, tapi
jadikan doa sebagai kebutuhan yang kita lantunkan setiap hari. Bahkan jika kau
membuat daftar tentang permintaan apa saja yang akan kau hibakan kepada Allah,
maka kertas-kertas itu mungkin bisa penuh dengan permintaan-permintaan. Rezeki,
jodoh, kesehatan, kemudahan urusan, kedamaian, ketenangan, dijauhkan dari
kesedihan, dan berbagai macam bentuk doa-doa dan harapan. Hatta, hal-hal sepele
sekalipun, tidak ada salahnya kau pinta kepada-Nya.
Sungguh naif dan sombong jika kita tidak tahu apa yang harus
kita pinta kepada-Nya. Sudahkah diri kita merasa cukup dan tidak membutuhkan
bantuan-Nya lagi?
Berdoalah karena dengan doa, lembutlah hati, dekatlah jiwa
dengan pencipta dan damailah perasaan dengan dekatnya ruh pada Tuhannya.
Berdoalah karena kebutuhan dan keinginan kita banyak,
sementara yang dihiba adalah dzat Yang Maha Kaya dan Maha Mengabulkan setiap
pinta
Berdoalah karena doa adalah senjata dan bentuk ibadah yang
sudah tentu berpahala. Setidaknya, meski doa kita tidak dikabulkan, kita masih
mendulang pahala tersebab doa adalah ibadah.
Berdoalah karena dengan doa kita memiliki sandaran dan tidak
akan hilang arah dan tujuan.
Berdoalah karena dengan doa segalanya mungkin, bahkan yang
mustahil sekalipun.
No comments:
Post a Comment