11 May 2021

SAJAK UNTUK PALESTINA; SHEIKH JARRAH

 SHEIKH JARRAH

Kerjap telah memerangkap matamu pada kepedihan dari masa silam. Tidak hanya tentang Nakba, Tapi juga Aqsha
Kau bangun dari mimpimu, senyummu memudar, berganti kelabu yang menyapu semua asa yang telah kau rangkai dalam tidur panjang.

Dulu, ibumu selalu bilang, ‘Ini tanah kita, Ini rumah kita. Ini tumpah darah kita.’

Kau pikir itu sebuah fakta yang tak lagi bisa diganggu gugat. Tapi nyatanya, itu hanya bagai mimpi yang menjadi bunga tidurmu.

Kau kembali mengerjap, bukan karena debu yang jatuh dari lelangit kamarmu

Tapi dari asap granat dan gas air mata yang ditembakan para makhluk durjana berwujud manusia.
Kau berdiri gagah di pagar rumahmu. Seakan kau bilang, ‘Ini rumahku. Jika kau ingin merebutnya, langkahi dulu mayatku.’

Kau pikir mereka peduli
Mereka tidak peduli, sayang

Mereka lebih memilih menginjakmu, meludahimu, melemparmu ke tanah tumpah darahmu. Dan kau benar-benar telah menyatukan darahmu dengan debu-debu itu.
Tapi kau tetap tersenyum.

Karena harapmu selalu melambung

Tamansari, 11-05-2021

==

MEREKA TAK KAN GOYAH

Malam itu langit Jerusalem dihiasi gemintang, tanpa awan, tanpa kegelapan

Malam itu, mereka berkumpul, mengangkat tangan, melangitkan bait-bait kalam Tuhan, merangkai asa dalam penggal-penggal doa yang dibawa semilir angina malam, bersama keriuhan

Malam itu, kedamaian. Lailatul Qadar
Harapan yang terpendam

**

Tapi tak berapa lama, langit pecah oleh dentum bahana, oleh teriak tak rela, karena doa tak lagi khusyu tersebab ledakan granat dari moncong senjata.

“Enyahlah!” manusia-manusia arogan itu tak suka dengan kekhusyuan yang begitu syahdu

“Enyahlah! Ini masjid kami!” balas mereka. Tak rela malam kemuliaan itu ternodai oleh kedurjanaan yang paling durjana

Kesekian kalinya
Granat setrum dilemparkan
Gas air mata menyebar, membawa perih tak tertahan
“Kita tidak bisa diam!” seru lelaki-lelaki pemberani dari sudut masjid dan mimbar, membawa bebatu dengan kafayeh dan sajadah terhampar

Doa masih tetap melangit, bersama dentum, teriakan, dan percik asap, api dan darah.

Tamansari, 11-05-2021

==
Foto: Reuteurs

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment