27 May 2021

DARI JAKARTA UNTUK PALESTINA

 DARI JAKARTA UNTUK PALESTINA
Oleh: Husni Magz

Tiga warna gagah berkibar bersama teriakan membahana yang tak kenal jeda
Takbir asa dan cita itu telah kami gaungkan dari mata air cinta
Dari pusat ibu kota Jakarta
Untuk saudara-saudara kami di Palestina
Untuk perbatasan Gaza, Syaikh Jarrah, Hingga Masjidil Aqsha
.
Kau dengar itu, suara kami bersipongang dengan keriuhan yang tiada dua di tengah ingar bingar ibu kota
Sembari berseru, ‘Birruh! Biddam! Nafdika ya Aqsha! Dengan jiwa dan darah! Kami Membelamu, Ya Aqsha.
Deklarasi cinta ini kami gaungkan dari Jakarta dengan hati dan sanubari yang telah terpatri
Pada Al-Quds  yang diberkahi, disucikan oleh riwayat Nabi, dan kisah Mi’raj yang membumi di dalam relung hati
.
Di bawah petala langit yang membawa aroma matahari
Kami tetap bersuara meski kami yakin barangkali usaha kami hanya secuil
Tapi marah ini adalah simbol kemuliaan dan kehormatan kita
Untuk melawan tirani penjajah yang telah melumuri tangan-tangan mereka dengan kenistaan tak terkira
.
Kami tahu, Dari Jakarta kami melihat dengan nyata
Meski kerjap telah memerangkap matamu pada kepedihan dari masa silam. Tidak hanya tentang Nakba, Tapi juga Aqsha yang terus dinodai dengan granat kejut, asap dan darah pengorbanan
Dan segelintir batu jalanan untuk membela hak-hak jiwamu yang haus kasih Tuhan
Tapi tak berapa lama, langit pecah oleh dentum bahana, oleh teriak tak rela, karena doa tak lagi khusyu tersebab ledakan granat dari moncong senjata
“Enyahlah!” manusia-manusia arogan itu tak suka dengan kekhusyuan yang begitu syahdu
“Enyahlah! Ini masjid kami!” aku melihat kegagahanmu itu, mengusir pasukan yang tak tahu malu
Kesekian kalinya
Granat setrum dilemparkan
Gas air mata menyebar, membawa perih tak tertahan
“Kita tidak bisa diam!” seru lelaki-lelaki pemberani dari sudut masjid dan mimbar, membawa bebatu dengan kafayeh dan sajadah terhampar
.
Dari Jakarta juga kami tahu
Bagaimana kau bangun dari mimpimu, senyummu memudar, berganti kelabu yang menyapu semua asa yang telah kau rangkai dalam tidur panjang.
Kamu selalu berteriak ‘Ini tanah kita, Ini rumah kita. Ini tumpah darah kita.’
Dan kami disini selalu berteriak hingga serak, ‘Kamu tidak sendiri. Kami akan selalu hadir membersamai lewat doa yang dilangitkan diantara sujud panjang dan sepertiga malam.’
.
Dari sini, aku juga melihatmu kembali mengerjap di sudut Syaikh Jarrah itu
Bukan karena debu yang jatuh dari lelangit kamarmu
Tapi dari asap granat dan gas air mata yang ditembakan para makhluk durjana berwujud manusia
Mereka lebih memilih menginjakmu, meludahimu, melemparmu ke tanah tumpah darahmu. Dan kau benar-benar telah menyatukan darahmu dengan debu-debu itu
Tapi kau tetap tersenyum
Dan senyum itulah yang mengantarkan kami untuk berkumpul
Di pusat kota Jakarta
.
Karena harapmu selalu melambung
Dan doa kami tetap membubung

Tamansari, 28-05-2021


Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment