27 Apr 2021

HAL-HAL YANG SEHARUSNYA TIDAK KAU BAGI DI MEDIA SOSIALMU

 
Media sosial bukanlah buku diary yang dengan bebas bisa kita gunakan. Tak ada privasi, tak ada yang terhijabi, semua bisa dilihat. Kapan pun, oleh siapa pun. Maka sungguh tak layak jika kita kemudian menjadikannya ‘buku harian’

Ada hal-hal yang tidak pantas untuk dipamerkan, ada hal-hal yang tidak layak untuk diungkapkan.

Mungkin tidak ada salahnya jika kita mempublikasikan gaya hidup di facebook. Tapi sungguh tidak bijak jika pamer menjadi menu sehari-hari. Hari ini pamer makan di restoran, besok pamer mobil, selanjutnya pamer ke tempat wisata. Orang yang membencimu akan semakin muak denganmu, dan orang yang menyukaimu akan memanfaatkanmu.

Mungkin tidak ada salahnya bagi kita untuk mempublikasikan bagaimana romantisnya kita dengan sang pasangan. Tapi tak selamanya sisi romantisme itu diumbar kesana kemari, menerbitkan cemburu, menerbitkan iri bagi mereka yang masih sendiri.

Mungkin tidak ada salahnya mengungkapkan impian dan meminta orang-orang mengaminkan. Tapi sungguh memalukan jika kita menerbitkan semua impian di media sosial, tapi kemudian kelak orang tahu impian itu belum juga tercapai. Jika impianmu tercapai, itu bukan masalah. Jika tidak, bisa saja mereka berpikir kamu hanya seorang pembual semata.

Cukup tunjukan prestasi dan apa yang telah kau capai. Itu pun jika memang kita benar-benar bersih dari riya dan kesombongan.

Mungkin tidak ada salahnya kita curhat dan berkeluh kesah. Tapi jangan di media sosial. Curhatlah secara personal, lewat pesan atau chat kepada orang yang kamu percaya, ustadz, teman dekat atau siapa pun yang mampu memberikan solusi atas semua masalahmu. Jangan lupa curhat kepada Allah lewat doa-doamu. Apa yang kau dapatkan dari curhat di media sosial? Hanya emoji ‘sedih’ dari jempol-jempol para pemirsa yang peduli atau emoji ‘gelak tawa’ dari orang yang membencimu.

Lalu, atas dasar apa kau umbar aib di media sosialmu? Mungkin kau malu mengumbar aibmu sendiri, tapi kau tak malu mengubar aib saudara-saudaramu lewat postingan penuh aroma gossip. Bukankah bangkai itu harus ditutupi sehingga tidak menguar baunya?

Atas dasar apa kamu berkeluh dengan kegagalanmu. Orang akan menilaimu buruk, lemah dan gampangan karena keluh kesahmu, meskipun kamu pintar. Ketika gagal, jadikan pembelajaran dan tak perlu mengumbarnya.

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment