Memang ribet kalau kita punya pasangan yang memiliki selera yang saling bertolak belakang bak bumi dan langit.
Misal, istri suka makanan pedes dan nggak suka yang manis-manis, suami sebaliknya. Kebayang kan, kalau masak harus double untuk memenuhi selera masing-masing. Jika istri mogok masak, kebayang kan suami jajan di luar.
Permisalan yang lainnya, soal selera di ranjang. Untuk yang satu ini saya tak perlu sebutkan contoh kan?
Permisalan lainnya adalah apa yang saya alami dengan istri. Istri saya punya kebiasaan tidur dengan kipas angin yang menyala. Oke lah, saya bisa berkompromi jika kipas angin menyala ketika musim kemarau karena hawa yang panas. Tapi jika kipas angin tetap dinyalakan bahkan di musim hujan yang hawa dinginnya mengigit, saya hanya bisa geleng-geleng kepala.
Akhirnya, saya dan istri harus ‘pisah ranjang’ dalam arti harfiah. Kami pisah ranjang karena orientasi tidur yang berbeda. Istri tak bisa tidur jika tidak menyalakan kipas angin. Saya tak bisa tidur jika kipas angin tetap menyala. Ujung-ujungnya, saya hanya bisa tidur beralaskan karpet di lantai. Apesnya, terkadang saya tidak bisa tidur tanpa memeluknya. Huhu. Serba salah nian.
“Kenapa sih pake kipas angina mulu,” protesku karena tak bisa tidur seranjang. Padahal di saat itu saya ingin melakukan ‘ritual.’
“Sesak kalo nggak pake kipas tuh,” alasan istriku.
“Justru kalo pake kipas angin debu berterbangan, makin tambah sesak. Itu sugesti,” timpalku tak mau kalah.
“Pokoknya tetap harus pake kipas angin,” ujar sang istri keukeuh.
“Aneh kamu mah, kipas dinyalain, eh, kamunya malah dibuntel selimut tebal.”
Saya mengalah.
Itu baru soal kipas angin, belum tentang selera makan.
Istriku sangat doyan makan makanan yang super pedas. Saya tidak. Istri tidak doyan makanan yang mengandung bau-bau menyengat semacam jengkol dan pete, sementara bagi saya itu makanan terenak sedunia. Apalagi jengkol mentah dicocol sambal mentah. Wuih…seger.
Seperti hari kemarin, saya dikirim jengkol dari kampung sama emak. Istri ngomel-ngomel karena indera penciumannya terdzalimi. Bisa-bisa saya diboikot jika makan jengkol terus.
Well, dari pengalaman-pengalaman ini saya menyadari bahwa kita tidak akan pernah bisa memuaskan semua orang dalam semua hal. Apalagi terhadap pasangan. Lagi pula, jika dipikir-pikir, masih banyak kesamaan yang kami miliki dibandingkan segelintir perbedaan. Apalagi kalo cuman selera.
Ya kan?
2 Nov 2020
KETIKA SUAMI DAN ISTRI BEDA SELERA
November 02, 2020
By:
Husni
Husni
Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.
you may also like
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
New Post
recentposts
social counter
[socialcounter]
[facebook][#][215K]
[twitter][#][115K]
[youtube][#][215,635]
[dribbble][#][14K]
[linkedin][#][556]
[google-plus][#][200K]
[instagram][#][152,500]
[rss][#][5124]
My Tweet

Blog Archive
About this blog
HusniMagazine
Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis..
husnimubarok5593@gmail.com
No comments:
Post a Comment