2 Nov 2020

BERKAH PUNYA ISTRI YANG CEREWET

Studi mengatakan bahwa wanita mampu berbicara hingga 20.000 kata perhari (itu sih udah cukup buat jadi novel kalau dalam bentuk tulisan), sementara kaum pria hanya mampu berbicara sebanyak 7.000 kata dalam sehari. Maka, jangan heran jika wanita memiliki kecenderungan untuk cerewet dan tak pernah berhenti mengomel, wabil khusus kepada para suami.

Banyak para suami yang merasa kesal karena kecerewetan istrinya. Padahal, menurut saya, istri cerewet itu satu keberkahan yang harus disyukuri. Seringkali, kecerewetan istri itu datang dari kepedulian sang istri terhadap suami. Seringkali, istri mengomel karena prilaku buruk atau negative suami yang tidak menyenangkan.

Misalkan; setelah mandi sang suami menaruh handuk sembarangan di atas kasur, setelah pulang kerja, melepas sepatu atau kemeja dimana pun dia mau, membuang puntung rokok di toilet, atau bahkan istri cerewet karena suami merokok terus. Istri juga seringkali cerewet ketika suami malas-malasan.

Bagaimana dengan saya? Apakah istri saya juga cerewet? Hehe

Bukan wanita namanya kalau tidak cerewet. Istri saya sangat cerewet ketika saya masih asyik dengan gawai, sementara adzan sudah berkumandang.
“Abaang….sudah adzan tuh, sana pergi ke masjid!!”

Saya masih asyik, alamat omelan naik dua oktaf.

“Abaang…..denger nggak sih!”

Saya meletakan gawai dan ngacir ke masjid.

Istri saya juga sangat tidak suka jika baju bekas pakai bergelantungan di kapstok. Kebiasan istri saya, satu kali pakai langsung cuci. Sementara saya masih mempertahankan gaya lama saya semasa bujang. Jika kemeja belum dipake tiga kali, jangan dulu dicuci. Sayang deterjen, sayang tenaga. Hehe. Akhinya, saya seringkali kena semprot istri.

“Baju bekas pake langsung taruh di ember belakang, abaaang…”

“Belom kotor juga, beb.”

“Kalo udah dipake ya kotor.”

“Orang kerja juga cuman duduk di dalam ruangan,masa iya kotor. Nggak keringetan juga.”

“Pokoknya udah dipake ya kotor!”

Ya sudahlah! Cape nian kalau diladenin. Toh yang nyuci bukan saya.

Nah, para suami, saran saya, hendaknya kita-kita harus leghowo dan bersyukur dianugerahi istri yang cerewet. Karena seringkali kecerewetan mereka bermula dari kepedulian dan kasih sayang sang istri terhadap suami.

Dan untuk para istri, sebagai muhasabah, tanyalah pada diri sendiri; apakah kecerewetan kalian bersumber dari rasa peduli terhadap suami atau hanya karena memiliki lidah super pedas. Karena ada saja istri cerewet karena tidak bersyukur terhadap suami. Ada istri cerewet karena terlalu penuntut, istri cerewet karena terlalu manja dan macam-macamnya.

Intinya, saling introspeksi.

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment