KENAPA SAYA SELALU MEREVIEW BUKU?

Seperti saya sebutkan di postingan sebelumnya tentang bookstagram, sejak beberapa tahun yang lalu saya memiliki kebiasaan mereview buku yang telah saya baca. Entahlah, agaknya sepeti ada yang kurang ketika saya menamatkan satu buku, tapi belum mereviewnya. Baik itu review di blog, goodreads.com, atau di instagram sendiri. Hanya saja, saya lebih sering mereview buku di akun goodreads.com sehingga target membaca buku tahunan saya bisa terukur. Saya jadi tahu, berapa buku yang telah saya baca dalam satu tahun, bahkan berapa halaman yang saya habiskan dalam satu tahun. Ini satu hal yang menantang saya untuk selalu membaca. 

Apa manfaat dari mereview buku? Setidaknya ada tiga manfaat yang bisa kita dapatkan.

Pertama, mengingat kembali garis besar dari buku yang telah kita baca

Ketika kita mereview buku, kita diharuskan mengingat kembali point-point dari buku yang kita baca (jika itu nonfiksi), mengingat kembali jalinan cerita dan memberinya menilaian dari unsur konflik (fiksi). Kita juga bisa menilai kelebihan atau kekurangan dari buku yang kita baca, baik dari isi, lay out atau cover. Sehingga ini juga bisa menjadi evaluasi untuk penulis itu sendiri. 

Kedua, memberi informasi tentang buku terkait kepada mereka yang belum membacanya

Sebelum saya memutuskan untuk membeli buku, biasanya saya akan membaca review atau resensinya terlebih dahulu di google. Jika banyak review dengan nilai positif, saya tidak ragu untuk membelinya. Terkadang kita seringkali kecele. Kita jatuh cinta pada satu buku hanya karena tampilan covernya, tapi isinya jauh dari ekspektasi. 

Setidaknya dari review kita bisa mengetahui secara sekilas isi dari buku tersebut dari mereka yang sudah membacanya. 

Ketiga, melatih kita untuk lebih kritis

Dengan terbiasa review buku, kita dilatih untuk kritis dan berpikir jauh. Mereview buku tidak hanya melulu menceritakan apa yang telah kita baca, tapi juga menilai buku itu sendiri dari semua hal.

Bagaimana pendapatmu?