15 Nov 2020

FOTO PROFIL FACEBOOK TAK SESUAI EKSPEKTASI

#cermin_kehidupan

Jika zaman siti Nurbaya dahulu, jodoh jalur cocok-mencocokan antar orangtua mungkin bisa menjadi andalan. Sehingga mak comblang pun selalu berkeliaran untuk mencari bibit-bibit yang memiliki prospek di masa yang akan datang.

Tapi itu dulu, sekarang, para anak muda tidak lagi mau dijodohkan dengan alasan sudah kuno dan ketinggalan zaman. Anak muda zaman sekarang bebas memilih calon pasangan hidupnya sesuai dengan selera mereka. Tak ada orang tua yang bisa memaksakan kehendak. Kalau hanya memberi saran, itu bisa.

Zaman pun silih berganti. Para anak muda tidak hanya menemukan jodoh mereka lewat pertemuan di dunia nyata, baik teman sekolah, teman seprofesi atau teman yang ketemu di perjalanan. Banyak diantara mereka yang justru menemukan jodoh-jodoh mereka lewat akun-akun facebook mereka.

Mereka kesengsem dengan wajah cantik/ganteng di foto profil. Kemudian mereka bertemu dan janjian. Ada yang kecewa karena paras asli tak secantik di foto profil. Ada yang puas karena sesuai dengan ekspektasi. Ada yang memang tidak sesuai dengan ekspektasi, tapi sudah terlanjur cinta dengan kepribadiannya. Begitulah laku tiap manusia. Penuh warna.

Pada akhirnya banyak yang sadar bahwa terkadang foto profil itu hanyalah foto hasil editan berbagai macam aplikasi. Dipoles sana sini, ditiruskan dagu, dibesarkan mata, diputih cerahkan warna kulit, bahkan dipirangkan rambutnya. Sungguh canggih, tapi menipu.

Bahkan sebelum facebook dan internet menggejala, banyak diantara mereka menemukan jodoh lewat mengacak nomor telpon di hape nokia.

ini yang dialami oleh Rosita, mojang desa dari tetangga kampung sebelah. Dia senang sekali bisa beli ponsel nokia. Sehari-hari dia mencoba mengacak nomor-nomor dengan mengganti angka-angka di belakang nomornya sendiri. Hingga pada akhirnya, dia tersambung dengan jejaka asal Jakarta. Rupanya, si jejaka kesengsem dengan suara Ros yang gemulai, merdu dan melenakan. Mungkin di benaknya dia berpikir, ‘Pasti paras Rosita ini secantik suaranya.’

Suatu hari, si jejaka datang ke kampung untuk menemui Rosita. Betapa shock dirinya ketika mengetahui fakta bahwa paras wanita itu tidak secantik suaranya. Sejak hari itu, lelaki itu memblokir nomor Rosita. Buktinya, setelah pertemuan itu, Rosita tidak pernah lagi membangga-banggakan lelaki yang dia sebut bernama Renaldi.

Ada yang lebih kocak dari itu semua. Ineu, temanku punya kenalan seorang pria dari grup whatsapp. Karena ingin serius punya pacar baru, Ineu mencoba minta si jejaka untuk video call. Tapi jejaka bernama Jajang itu selalu menolak dengan berbagai alasan.

Ineu penasaran setengah mati. Dia ingin melihat kegantengan kang Jajang secara langsung seperti yang dia lihat di foto profilnya. Tapi apa daya, Jajang selalu menolak. Akhirnya, Ine mengakalinya dengan menghubungi kang Jajang dengan nomor baru. Dia mengaku teman jaman SD kang Jajang. Akhirnya kang Jajang pun menerima video call Ineu.

Alamaak…ternyata kang Jajang yang mengaku baru berumur 25 tahun itu seorang kakek-kakek yang rambutnya sudah ubanan semua. Dasar tua-tua keladi! Semakin tua semakin menjadi!

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment