26 Aug 2020

Saya cinta NKRI, Tapi tak Menafikan Khilafah

Selama ini saya sering menemukan tuduhan yang menyakitkan dari orang-orang yang tidak memahami permasalahan. Bahwa mereka yang percaya pada sistem khilafah disebut sebagai pengkhianat Pancasila. Bahwa mereka yang berbicara tentang khilafah ala minhaj nubuwah disebutkan sebagai pengkhianat NKRI yang mesti dibasmi. Puncaknya, banyak sekali persekusi demi persekusi yang membuat merinding bulu kuduk. 

Padahal, andai kepala dingin diutamakan dan ruang diskusi diadakan, tak akan ada lagi salah faham.
Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan untuk membantah tuduhan tersebut

Pertama, sistem khilafah ala minhajin nubuwah sudah dinubuatkan oleh Rasulullah Sholallahu Alaihi Wasallam sehingga kaum muslimin yang mempercayainya tidak berhak dipersalahkan. Mereka hanya mempercayai hadits nabi dan nabi tidak mungkin berbohong. Justru yang harus dipertanyakan adalah bagaimana mungkin ada muslim yang tidak percaya hadits Nabi

Kedua, sistem khilafah akan tegak di akhir zaman dengan Imam Mahdi sebagai pemimpinnya. Itulah yang disebutkan di dalam hadits. Akan tetapi, semua itu tidak akan tegak dengan sendirinya. Perlu adanya usaha dan ikhtiar. Sebagaimana Allah menjanjikan kemenangan terhadap Rasulullah, Rasulullah tidak lantas berpangku tangan dan tidak melakukan usaha untuk menebar islam.

Ketiga, sistem khilafah yang diyakini tidaklah sebrutal dan sebarbar yang dibayangkan oleh orang-orang. Seakan-akan ada opini khilafah=ISIS. Padahal jauh berbeda antara keduanya. Khilafah tidak memperkenalkan pembunuhan terhadap non muslim. Khilafah tidak mempromosikan pembunuhan terhadap orang lain yang tidak sepemahaman, karena di dalam islam, berperang memiliki adab yang ketat.  Khilafah adalah sistem warisan Rasulullah yang akan tegak suatu hari nanti. Hanya itu.

Keempat, belum pernah saya menemukan aksi terror atau bom yang dilakukan oleh orang-orang tertuduh yang menebar dakwah tentang pentingnya khilafah ala minhajin nubuwah. Dahulu, saya berlangganan majalah al-Wai’e dan tabloig Media Ummat, dua media HTI yang kini dilarang oleh pemerintah. Di tabloid mereka saya menemukan bahwa mereka justru lebih nasionalis dibanding orang-orang yang berkoar-koar tentang nasionalisme tapi perutnya buncit karena korupsi. Media itu dengan vocal mengungkap skandal Freeport, korupsi disana sini dan kejamnya kapitalisme dunia. Mereka hanya berdakwah kepada ummat betapa munafiknya sistem kapitalisme, liberalism dan demokrasi liberal. Mereka hanya menulis artikel tentang pemerintah yang didompleng asing dan aseng. Apakah itu salah? Bukankah kita telah melihat buktinya hari ini? 

Saya juga tidak pernah diajarkan bagaimana merakit bom, bagaimana membunuh orang lain dan bagaimana membenci non muslim. Demi Allah, saya pernah ikut kajian HTI dan tidak pernah diajari hal bar-bar sebagaimana dituduhkan.

Kelima, alih-alih menyebut pro khilafah sebagai teroris atau cikal bakal teroris, kenapa mereka tidak menyematkan terorisme kepada orang-orang yang jelas sudah menumpahkan darah anak negeri seperti OPM (Organisasi Papua Merdeka) atau RMS (Republik Maluku Selatan) yang kedua organisasi tersebut nyata-nyata telah merongrong NKRI. Tapi tidak pernah ada label teroris untuk mereka. Saya tantang untuk membuktikan bahwa ada orang ‘pro khilafah’ (yang saya maksud selain khilafah abal-abal ala ISIS) yang melakukan terror.

Keenam, Pro khilafah bukan berarti anti pancasila, UUD 45 dan tidak setia pada NKRI. Kami meyakini NKRI sebagai rumah kami dan pancasila sebagai ideologi kami. Kami tidak akan pernah mengkhianati tanah tumpah darah kami. Sungguh lucu dan naïf jika hanya percaya janji Rasulullah Sholallahu Alaihi Wasallam lewat sebuah hadits shahih disebut anti NKRI. Kami tidak akan mau NKRI bubar, kami hanya ingin sistem islami seperti syariah yang diberlakukan di undang-undang positif. Apakah memperjuangkan syariah itu bertentangan dengan pancasila? Tidak! Buktinya, ada sebagian hukum positif seperti pernikahan dan perceraian ada di undang-undang, dan kami ingin undang-undang syariah seperti haramnya riba dan semacamnya diterapkan secara menyeluruh. 

Kami hanya menyadarkan umat bahwa kelak khilafah ala minhajin nubuwah akan tegak dan keadilan akan merata. Itu sudah janji Allah, kenapa kita harus ragu? Dan kenapa yang meyakininya harus dicap tak setia pada negara?

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment