Akhir-akhir ini hubungan Turki dan Saudi memanas. Para fans
berat dari kedua belah pihak saling serang satu sama lain. Dan dari semua
perdebatan itu, muncul fitnah terhadap daulah utsmaniyah. Sayang sekali,
sejarah kok dijadikan kepentingan politik.
Demi mengcounter fitnah tersebut, saya menulis narasi tanya
jawab yang mudah-mudahan bisa memperjelas kebenaran. Semoga bermanfaat.
Ada yang bilang bahwa daulah turki utsmani itu sesat dan
memiliki paham yang menyeleweng dari al-quran? Benarkah klaim tersebut?
Ada beberapa catatan yang ingin saya sampaikan
Pertama, tidak ada yang sempurna, termasuk kekhilafahan turki
utsmani. dahulu, dalam masa kekhilafahan abbasiyah ada sultan yang berfaham
sesat seperti menganggap quran sebagai makhluk. Pun sufi dan tasawuf berkembang
di masa abbasiyah. Begitu juga dengan ilmu kalam yang merusak aqidah. Tapi
dibalik kesesatan yang ada, kita tidak menafikan jasa-jasa mereka terhadap
peradaban islam. Tidak semua khalifah abbasyiah sesat, sebagaimana Harun
ar-rasyid telah menegakan peradaban, begitu juga dengan kesultanan ustmaniyah.
Di dalamnya silih berganti khalifah2 dengan latar yang berbeda.
Kedua, turki ustmani memiliki jasa yang besar dalam
penyebaran islam ke tanah eropa dan memayungi kerajaan-kerajaan islam di
berbagai wilayah termsauk nusantara. bahkan zionis bisa mencaplok palestina
setelah Turki ustmani runtuh. Sangat naif jika memukul rata dan
menjelek-jelekan turki utsmani hanya karena satu kekeliruan. islam itu adil,
dan seorang muslim harus adil dalam menilai.
Selama ini ada beberapa pihak pro Saudi yang mendengungkan
wacana bahwa Turki utsmani itu penjajah bangsa arab
Wacana kebencian terhadap kesultanan turki utsmani tak lepas
dari tujuan politis setelah negara Turki dan Saudi hubungannya merenggang.
sangat bodoh dan menjijikan jika sejarah dijadikan alat untuk tujuan politik.
apalagi menjelek-jelekan kekhilafahan islam.
Tujuan politis ini terlihat dari dihapusnya materi-materi
kejayaan turki utsmani dari buku2 sejarah di sekolah arab saudi dan digantinya
nama jalan di riyadh yang memakai nama Sulaiman al-qonuni (salahsatu sultan
turki ustmani yang berjaya). Semoga Allah hilangkan kedengkian dari hati-hati
kita
Kata mereka, selama ini sejarah ditulis timpang dan tidak
adil, sehingga keburukan-keburukan Daulah Turki Ottoman tidak dipublikasikan,
benarkah?
Maaf, sebetulnya pernyataan mereka seperti senjata makan
tuan. Justru mereka sendiri yang tidak adil dalam menilai. Dalam kajian-kajian
tentang sejarah abbasiyah dan umayyah, kita menemukan keadilan dalam menilai.
Ya, memang. begitu juga dalam sejarah turki utsmani, seharusnya adil. Tapi
disini saya menemukan banyak sekali penggiringan opini seakan-akan turki
ustmani itu kekhilafahan yang tidak layak untuk diapresiasi karena
kekurangan-kekurangan yang mereka sebutkan. Jika mau fair, seharusnya mereka
juga tidak mengakui kekhilafahan abbasyiah karena bid'ah yang tersebar di masa
itu. Begitu juga kekhilafahan Umawiyah dimana ada pemimpin-pemimpin dzalim yang
ada di masa itu. Harusnya mereka adil dan memakai pikiran yang jernih dalam
membuat artikel. Adakah keadilan disana? Mereka menggiring pola pikir pembaca
untuk membenci kekhilafahan utsmani
tanpa pernah memikirkan tentang kontribusi mereka.
Ada website Saudinesia juga nyinyir bahwa para pendukung dan
pengagum kekhilafahan Turki Utmani memiliki angan-angan mendirikan kejayaan
ottoman lagi.
Pertama, saya tidak pernah percaya dengan propaganda
kembalinya daulah utsmaniyah. Bagaimana pun juga itu bagian sejarah masa lalu.
Hanya saja memiliki jejak yang signifikan dalam peradaban islam. Jadi, tidak
benar jika anda menyebut orang yang membela daulah utmani (terlepas dari
kekurangannya) sebagai penyokong ide kembalinya daulah utmaniyah. Tapi jika
yang dimaksud kembalinya kekhilafahan ala minhajin nubuwah. Ya, kami percaya.
Kedua, saya sudah menyimak semua seri sejarah turki utsmani
di saudinesia. Didalamnya hanya narasi kebencian yang tidak berimbang. Jika
mereka ingin bersikap adil, selain memaparkan tentang penyimpangan utmaniyah,
harusnya anda juga memaparkan tentang jasa-jasa mereka terhadap peradaban
islam.
Sepanjang saya membaca buku sejarah, baik daulah umawiyah,
umawiyah spanyol, abbasiyah, utsmani, Seljuk, dan lainnya, masing-masing memiliki
kekurangan. Kitab-kitab sejarah menjelaskan masa kejayaan, masa terpuruk dan penyimpangan
yang ada. Tapi mereka hanya mengoleksi kutipan-kutipan yang mencela dan
merendahkan turki utsmani serta menyembunyikan jasa mereka dalam dunia islam.
Mereka bilang dahulu Turki Utsmani Membantai Keluarga
kerajaan Saudi, benarkah?
Saya sudah membaca sejarah perang utsmani dan Saudi masa
awal. Bukan berarti dua pihak yang berperang menyebabkan kita dendam sampai
tujuh turunan kan?
Apakah kamu juga tega mencela muawiyah yang berperang dengan
Ali ra. Begitu juga sering terjadi perang perebutan kekuasaan masa transisi
bani Umawiyah ke Bani Abbasiyah. Konon,
Bani Abbasiyah membunuh keluarga kerajaan umawiyah. tentu saja itu salah, lalu
apakah kamu juga akan mencaci dan menjelek-jelekan semua orang-orang Abbasiyah
beserta semua khalifahnya?? Apakah kamu juga tega melaknat abbasiyah dan
melupakan jasa-jasa mereka dalam peradaban islam?
Membantai? Jika perang ada pembunuhan itu adalah hal memang
terjadi.
No comments:
Post a Comment