16 Jul 2020

WAHABI; SENJATA PEMIKIRAN SYIAH YANG DIADOPSI ASWAJA

"Berhentilah memfitnah kami, Wahabi! Syiah adalah mazhab dalam islam!" sesumbar seorang syiah kepada saya.

SETIAP kali berdiskusi dengan 'teman-teman' syiah saya di media sosial, mereka selalu menuduh saya sebagai seorang Wahabi. Padahal, jika memang definisi wahabi itu adalah mereka yang menyebutnya salafi, maka saya tidak cukup dalam kriteria salafi. Saya bukan orang Salafi. Tapi tampaknya bagi orang-orang syiah, definisi wahabi diperuntukan bagi mereka yang menyesatkan syiah. Sunni yang tidak menyesatkan syiah, bagi mereka bukan wahabi.

"Jangan gampang membid'ahkan amalan orang lain, dasar Wahabi!"

Itu adalah nyinyiran seorang teman nadhiyin. Padahal kami sedang berdiskusi, bukan beradu nyinyiran. Dan lagi-lagi saya geleng kepala, karena saya tidak cukup Wahabi. Hanya karena sedikit persamaan antara saya dengan 'wahabi/salafi' maka mereka mencap saya Wahabi. Its okay, toh tuduhan itu tidak membuat saya menderita. Mau dituduh apa pun sah-sah saja. Yang penting saya muslim dan itu sudah cukup bagi saya. Yang penting mereka tidak menuduh saya nasrani, atau Yahudi, misalnya.

Dan saya kemudian bertanya-tanya, kenapa dua pihak ini doyan sekali melontarkan tuduhan wahabi. Kemudian saya baru tersadar bahwa wahabi adalah senjata syiah yang anehnya diadopsi oleh orang-orang aswaja yang tidak bertoleransi terhadap sesama sunni. Mereka memaksakan kehendak mereka bahwa semua umat islam itu harus beraqidah asy'ari, bertasawuf ghazali dan bermazhab syafi'i. Jika tidak, maka siap-siap disebut wahabi. Duh, kasihan sekali wahabi, diserang disana sini. Tapi tak apa, begitulah memang nasib seorang ghuroba.
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment