Seseorang yang melakukan amalan tanpa keikhlasan dan petunjuk Rasulullah saw bagaikan seorang pengembara yang mengisi kantong makanannya dengan pasir. Ia menjadi beban di perjalanan tetapi tidak memberikan manfaat. (al-Fawaid: 89)
Seringkali
kita mengumpulkan harta-harta berharga kita di tas yang berlubang. Sehingga harta
berharga berupa emas, permata dan semacamnya itu berjatuhan dari lubang itu. Kita
tidak berusaha untuk menambalnya atau jika memungkinkan mengganti tasnya.
Bagaimana
mungkin kita tetap menyimpan harta berharga itu di tas yang rusak?
Kita
memperbaiki wudhu, tapi di saat yang sama kita berlebihan dalam menggunakan air
sehingga air terbuang percuma.
Kita
bersedekah kepada orang yang dianggap layak untuk diberi sedekah, tapi kita
merendahkannya atau menyakiti perasaannya.
Kita shalat
malam, dan selalu mematuhi perintah Rabb kita, namun di saat yang sama kita
memutuskan tali silaturahim.
Kita
berpuasa di tengah matahari nan terik dengan kesabaran menahan lapar dan
dahaga, tapi lisan kita tidak puasa dari melaknat dan mencela.
Kita
menggunakan pakaian yang serba longgar dan berlapis. Kemudian menutupi kepala
bahkan wajah dengan sempurna. Tapi di saat yang sama kita meremehkan orang lain
yang belum seperti kita dan jauh dari sikap hormat terhadap sesama manusia.
Kita
memuliakan tamu kita dengan hidangan yang luar biasa dan memberikan pelayanan,
tapi ketika dia sudah keluar dari rumah, kita mengghibahi dan menyebut
keburukannya.
Jangan
kumpulkan kebaikan-kebaikan kita di sebuah kantong yang berlubang. Kita mengumpulkannya
dengan susah payah, namun dengan mudahnya kebaikan kita berguguran karena perbuatan
keliru nan nista yang kita lakukan tanpa sadar. Hingga akhirnya
kebaikan-kebaikan yang kita lakukan lepas tanpa bekas. Hilang seperti buih yang
diterpa ombak laut. Seperti debu yang dibawa angin. Habis tak tersisa.
Di saat yang
sama, kita tidak pernah tahu berapa banyak amal yang telah terkumpul. Bahkan kita
sendiri tidak tahu apakah amal kita diterima di sisi-Nya atau ditolak?
Semoga ini
menjadi pengingat bagi kita semua atas apa yang kita lakukan sepanjang hari
kita. Anggaplah orang lain lebih baik dari diri kita sendiri, agar kita selalu menghormati dan menghargainya
dan agar kita selalu belajar lebih bersikap mulia kepada sesama.
No comments:
Post a Comment