Menghakimi seseorang tidak
mendefinisikan siapa mereka yang sesungguhnya. Justru menghakimi seseorang
membuka fakta tentang siapa dirimu sebenarnya.
Marilah kita memulai dengan sebuah
kisah. Bayangkan bahwa kamu tengah berjalan di pinggir hutan, kemudian melihat
seekor anjing kecil yang tampak lucu dan menggemaskan. Kamu pun berhenti dan
sangat ingin mendekati anjing itu dan mengelus bulunya yang halus.
Tiba-tiba saja anjing kecil itu
menggeram dan mencoba untuk mengigit tanganmu. Di matamu, anjing itu tidak lagi
lucu dan menggemaskan. Penilaianmu telah berubah dalam beberapa detik saja. Kamu
mungkin merasa takut atau bahkan marah karena anjing itu terlihat galak.
Tiba-tiba saja angina bertiup
kencang, dan dedaunan di tanah terbawa terbang, menyingkap apa yang tidak kamu
lihat. Ternyata kamu melihat salahsatu kakinya terperangkap dalam jebakan. Sekarang,
kamu merasa kasihan kepada anjing tersebut. Kamu menyadari bahwa anjing itu
terlihat agresif karena kesakitan dan menderita.
Begitulah kehidupan kita. Kita tidak
perlu menghakimi orang lain karena kita sama sekali tidak tahu alasan dibalik
semua yang mereka lakukan. Kita tidak tahu kehidupan mereka yang sesungguhnya
sebagaimana kita tidak tahu si anjing kecil terperangkap kakinya di bawah
tumpukan daun kering.
Jangan pernah menghakimi seseorang
karena sifat yang ada pada dirinya. Misal, kamu berpikir bahwa temanmu sombong
karena tidak banyak bicara dan tidak mudah mengumbar senyum. Pikirkanlah,
barangkali itu dikarenakan dia banyak masalah sehingga sangat sulit untuk
bersikap ramah dan senyum secara spontan. Carilah alasan untuk memaklumi orang
lain, bukan mencari sebab kenapa dia berbuat seperti itu.
Sebelum menghakimi orang lain,
lihatlah diri kita terlebih dahulu. Terkadang kita begitu mudah menghakimi orang
lain tapi abai menghakimi diri sendiri. Sebagaimana pepatah bilang, ‘semut di
seberang lautan kelihatan, tapi gajah di pelupuk mata tidak kelihatan.’ Misal,
mungkin suatu hari kamu meneriaki seseorang di jalan karena ugal-ugalan dalam
mengemudi. Tapi selain itu cobalah tanya ke diri sendiri, “Apakah saya pernah
melakukan hal yang sama?”
No comments:
Post a Comment