Menulis dan menerbitkan buku sendiri adalah impian banyak
penulis, apalagi membuat buku hasil karyanya menjadi best-seller. Setiap orang
membicarakan hasil karyanya, memuji setiap kata yang ditulisnya, hingga sang
penulis menjadi semakin terkenal dan diundang ke berbagai acara televisi dan
seminar.
Itu harapanmu. Tapi tunggu…
Naskah yang sudah dengan repotnya ditulis selama
berbulan-bulan atau bertahun-tahun, ternyata ditolak oleh penerbit. Ternyata
hasil kerja kerasmu selama ini sia-sia karena kamu hanya membuat sesuatu yang
pada akhirnya gagal. Rasanya sesak ketika menerima pemberitahuan bahwa naskah,
yang sudah direvisi berkali-kali, lagi-lagi ditolak.
Ada begitu banyak faktor, alasan, dan penyebab kenapa naskah
tidak diterima oleh penerbit. Saking banyaknya, penulis mudah dipusingkan dan
galau dengan penolakan yang ia alami, dengan sebab dan alasan yang bahkan
kurang jelas.
Namun dengan artikel ini, kamu tak lagi perlu kebingungan,
ketika naskah yang sudah repot kamu tulis dan ketik selama berbulan-bulan,
tidak diterima oleh penerbit — karena sedikit demi sedikit kamu tahu apa yang
sebenarnya salah dari naskah buatanmu.
1 Naskah Buatanmu Terlalu Banyak Kesalahan Ketik (Typo)
Naskah dengan kesalahan ketik yang terlalu banyak kecil
kemungkinannya diterima oleh penerbit. Ini adalah alasan yang umum, yang
seharusnya dihindari oleh calon penulis yang ingin menerbitkan bukunya. Tapi
kamu bisa menghindari kesalahan ketik dengan memakai spell checker di komputer.
2 Naskah Tidak Sesuai dengan Jenis Buku yang Diterbitkan
oleh Penerbit
Tak semua penerbit menerbitkan jenis/niche buku yang sama.
Tak semua penerbit juga terbuka untuk semua tema/topik. Setiap penerbit
memiliki pola dan ciri khas menerbitkan buku dengan cara yang berbeda-beda.
Makanya, memiliki sedikit pengetahuan tentang visi, misi, dan target pasar dari
penerbit sama pentingnya dengan naskah yang dibuat.
Bukalah situs web penerbit buku tersebut, cari tahu buku apa
saja yang diterbitkannya, dan bacalah buku-buku dari penerbit tersebut untuk
menilai apakah naskah buku fiksi yang akan kita kirimkan memiliki visi dan misi
yang sejalan. Biasanya kita bisa menemukan syarat dan ketentuan pengiriman
naskah dalam situs web tiap penerbit buku.
Jadi, sebelum kamu mengirimkan naskahmu, baca dulu syarat
pengiriman naskahnya, ya. Perhatikan juga apakah tema yang kamu garap cukup
marketable dan bermanfaat untuk pembaca atau tidak.
3 Naskah Terlalu Umum, Sama seperti Banyak Buku Lain yang
Sudah Diterbitkan
Penerbit tentu tak mau menerbitkan buku yang isi kontennya
biasa-biasa saja, yang sudah dibahas oleh kebanyakan buku yang diterbitkan di
sana. Apalagi jika naskah yang dikirim adalah naskah yang ketinggalan zaman,
naskah yang tak membawa hal-hal baru di dalamnya.
Pastikan dulu naskah yang kamu tulis memiliki kesan berbeda
dari buku kebanyakan. Tambahkan unsur-unsur hal baru di dalamnya, yang
sebelumnya tak tertulis di buku-buku yang saat ini diterbitkan. Bahaslah
sesuatu dengan cara yang baru, yang belum pernah dilakukan oleh penulis-penulis
lainnya.
(Point Tambahan; Kenapa Naskah Fiksimu Tidak Diterima
Penerbit?
4. Karakter tokoh kurang kuat
Kalau naskahmu adalah naskah buku fiksi, maka kamu harus
memberi perhatian khusus pada pengembangan karakter tokohnya.
Karakter tokoh yang kuat akan membuat cerita menjadi hidup.
Gambarkan karakter-karakter tokoh melalui perilakunya, sikap sang tokoh, dan
penilaian dari tokoh lain, atau melalui hal-hal tersirat lainnya.
Karakter tokoh yang kurang kuat ini merupakan salah satu
alasan kenapa sebuah naskah tidak dapat diterbitkan.
5. Emosi tidak sampai kepada pembaca
Ketika kita membaca sebuah novel atau cerpen, kemudian kita
dapat ikut merasakan kesedihan yang dialami oleh para tokohnya, bahkan sampai
ikut menitikkan air mata, atau kita tersenyum-senyum ketika ada sesuatu yang
manis dialami oleh sang tokoh, berarti penulis cerita tersebut telah berhasil
menyampaikan emosi ceritanya kepada pembaca.
Namun sebaliknya, jika editor penerbit buku tidak merasakan
apa-apa saat membaca sebuah naskah buku fiksi, maka bisa dipastikan naskah
tersebut akan ditolak.
6. Terlalu banyak adegan yang tidak mendukung cerita
Meskipun sebuah novel memiliki ruang bercerita hingga
beratus-ratus halaman, namun penulis sebaiknya hanya memasukkan adegan-adegan
penting yang mendukung jalannya cerita.
Hindari menuliskan dialog-dialog basa-basi yang hanya akan
memperlambat alur cerita. Novel seperti itu akan membuat pembaca merasa bosan
dan enggan melanjutkan membaca ke halaman selanjutnya.
7. Terlalu banyak menjelaskan
Kekuatan sebuah cerita adalah menunjukkan, bukan menjelaskan
(showing, not telling).
Jika penulis hanya menceritakan secara detail apa yang
dilakukan oleh tokoh, bagaimana karakternya, emosi apa yang dialaminya, dan
bukan apa yang terjadi atau dialami si tokoh, maka naskahnya kemungkinan besar
akan ditolak. Berikan deskripsi secukupnya, dan usahakanlah untuk tetap
membangun kedekatan emosi antara teks dan pembaca.
8. Logika cerita lemah
Logika cerita yang kuat akan membuat cerita dalam naskah
buku fiksi kamu semakin hidup.
Untuk itu dibutuhkan riset yang mendalam agar logika cerita
kuat. Namun sebaliknya, jika penulis kurang melakukan riset dan eksplorasi pada
tema ceritanya, maka logika ceritanya akan tampak lemah. Terkadang malah ada
satu bagian cerita yang bertolak belakang dengan bagian lainnya.
9. Mengandung unsur SARA dan pornografi
Dalam menulis naskah buku fiksi, bisa jadi secara langsung
maupun tidak, pandangan pribadi penulis berdasarkan pengalaman dan wawasannya
akan ikut masuk ke dalam cerita.
Kita harus ekstra hati-hati untuk memasukkan pandangan
pribadi ini, Dear. Terutama jika itu berkaitan dengan SARA. Redaksi Stiletto
Book akan menolak naskah buku fiksi yang mengandung unsur SARA dan pornografi.
Nah, itulah beberapa alasan kenapa naskah buku fiksi yang
kamu kirimkan ditolak oleh penerbit buku mayor.
Naskahmu bisa saja mengandung satu poin, atau bahkan seluruh
poin di atas. Sekarang, apakah kamu sudah tahu kira-kira kenapa penerbit menolak
naskahmu? Kalau kamu sudah tahu apa kekurangan naskahmu, yuk, belajar lagi dan
memperbaikinya!
Lalu, jangan berhenti mencoba untuk mengirimkan naskahmu ke
penerbit lain.
No comments:
Post a Comment