29 May 2020

PAHAM MENYESATKAN; SEMAKIN SHALEH, SEMAKIN BEBAS DARI UJIAN


Masih banyak diantara kita yang menganggap bahwa kesalehan bisa menghilangkan rasa sedih dan rasa sakit. Yang benar adalah kesalihan dan ketakwaan bisa mengobati hati yang pedih dan menenangkan jiwa yang merana.
Karena kesalahpahaman itulah betapa banyak orang yang kecewa. Saya merasa sudah cukup shalih. Shalat wajib tidak pernah terlewat. Bahkan ditambah dengan shalat nafilah lainnya. tapi kenapa ujian itu tidak pernah hilang?
Apakah kamu pikir Rasulullah saw kurang bertakwa? Sementara beliau mengalami ujian yang bertubi-tubi dalam hidupnya. Diusir, dilempar kerikil dan kotoran unta, dicaci maki dan semacamnya.
Hanya saja, dengan ketakwaan, semua ujian itu akan terasa ringan. Bukan ujiannya yang hilang, tapi imunitas jiwa kita yang siap menghadapi ujian dengan ketakwaan.
Kemudian yang lainya berkata, “Kenapa saya masih tetap miskin. Padahal saya sudah sedekah jor-joran. See, niat sedekahnya karena ingin kaya raya. Memang, ada hadits yang mengatakan bahwa sedekah bisa mendatangkan rezeki dan tidak akan membuatmu miskin. Tapi ingat, bahwa bukan berarti sedekah yang kamu ‘niatkan’ untuk memancing kekayaan bisa membuatmu puas dengan dunia. Rasulullah saw gemar bersedekah, tapi beliau tetap hidup sederhana.
Pahamilah bahwa ketika kau menderita dan sakit karena ujian yang datang, bukan berarti kamu kurang iman dan kurang bersyukur. Ujian itu akan selalu ada. Yang harus kamu lakukan adalah tidak berhenti beramal dan bertawakal.
Ujian itu datang bukan berarti kamu kurang religius. Bukan pula karena Allah murka kepadamu. Karena justru semakin Allah semakin cinta kepadamu, maka Dia akan mengirimkan banyak ujian untuk membuktikan kemurnian cinta-Mu.
Rasulullah saw bersabda bahwa ketika Alah menghendaki kebaikan kepada kita, maka Dia akan memberikan cobaan/ujian.
Hal inilah yang terjadi pada Ibrahim. Allah ingin menyucikan hati Ibrahim dari cinta semu yang melenakan. Allah tahu bahwa ada cinta yang besar kepada Ismail di hati Ibrahim. Untuk menguji kemurnian cinta Ibrahim, Allah meminta Ibrahim untuk mengorbankan putranya. Dan pada akhirnya Ibrahim lulus dari ujian tersebut. Dan lebih dari itu, Ibrahim telah membuktikan sekaligus mengajarkan kepada kita bahwa cinta sejati kita hanyalah untuk Allah. Dia tidak membunuh ismail, tapi dia membunuh rasa keterikatan hatinya dengan sang putra. Ibrahim berhasil menghilangkan cinta-cinta lain yang akan menyaingi cintanya kepada Allah.
Pahamilah bahwa emas pun harus dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menyertainya. Pahamilah bahwa mutiara harus dibersihkan dari pasir-pasir dengan hawa panas. Pahamilah bahwa tembikar yang berkualitas harus dibakar hingga terbentuk sempurna. Begitupun iman kita. Iman akan terbentuk sempurna dengan tungku ujian yang panas dan menyakitkan.
Pahamilah bahwa setiap orang memiliki ujian yang berbeda satu sama lain. Dan pahamilah bahwa setiap ujian akan terasa ringan dan mudah selama kita menggantungkan hidup kita hanya kepada Allah semata.

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment