29 May 2020

MAKNA PASANGAN SEBAGAI ‘PAKAIANMU’


Tentunya kita sudah sering membaca ayat ini,
…Mereka (para istri) adalah pakaian bagi kalian (para suami), dan kalian adalah pakaian bagi mereka…(Q.S al-Baqoroh ayat 187)

Ada beberapa makna tersirat dari kiasan ‘pakaian’ yang dilekatkan kepada suami/istri;

Pertama, pakaian itu menutupi. Maka pasanganmu adalah partner yang memiliki pengetahuan tentang kelebihan serta aib dan kekurangan yang ada padamu. Maka dia akan selalu menutupi aib-aibmu dan tidak pernah mengumbarnya kepada orang lain.

Kedua, pakaian membuatmu indah. Maka pasanganmu membuat kamu terlihat indah. Dia akan selalu memujimu dan selalu mengoreksi kesalahan-kesalahanmu. Pasanganmu tidak akan rela kamu berbuat salah sehingga tidak pernah absen dalam mengingatkan.

Ketiga, pakaian membuatmu hangat dan terlindungi dari hawa dingin. Pasangan membuatmu nyaman dan tentram. Hatimu condong kepadanya dan mata dan kemaluanmu terjaga dari hal-hal yang haram.
Keempat, terkadang ada pakaian yang kurang pas di badan. Mungkin sedikit kedodoran atau kesempitan. Pasangan memiliki kekurangan dan kelebihan. Disanalah kita dituntut untuk selalu sabar dan qonaah dengan kekurangan yang ada pada pasangan kita.

====

ANTARA ISTRI DAN IBU

SATU rahasia besar yang harus diketahui oleh para istri adalah bahwa para suami terkadang membandingkan istrinya dengan ibu mereka. Well, mungkin nggak semuanya begitu. Tapi kalau mau jujur, saya sendiri kadang begitu.

Wanita yang menjadi cinta pertama saya adalah ibu. Ibulah yang selalu perhatian dan menanyakan kabar ketika jauh dari sang anak. Ibulah yang selalu khawatir dengan anaknya, tanpa pernah mengenal umur.

Karena sudah terbiasa mendapatkan perhatian dari sang ibu, ketika menikah, seorang suami akan mengharapkan perhatian yang sama dari istrinya.

Ketika menikah, seorang istri akan mengambil peran ibu dari para suami. Saat istri menggantikan peran ibu, saat itu juga lelaki benar-benar akan merasa nyaman dengan pernikahannya. Mungkin, ini tersebab karena lelaki diam-diam senang dimanja oleh ibunya.

Sama sebagaimana sikap kita kepada ibu, hendaknya sikap yang sama kita tunjukan kepada istri. pernahkah kita berani membentak ibu kita? Pernahkah kita berani menyakiti ibu kita?

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment