Selama ini syiah
selalu mencaci maki para sahabat Rasulullah. Mereka mengatakan bahwa para
sahabat Rasulullah telah kafir. Padahal, di dalam al-Quran Allah memuji para
sahabat Rasulullah dan menjamin mereka dengan surga.
Pertanyaannya,
apakah syiah menganggap bahwa al-quran salah? Apakah syiah menganggap Allah
salah? Apakah mereka menganggap Allah tidak tahu apa yang akan terjadi di masa
yang akan datang?
Ada banyak ayat
yang memuji para sahabat Rasulullah di dalam al-Quran. Berikut penjelasannya
Pujian Allah
terhadap para sahabat dalam Al Qur’an diantaranya:
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ
اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ
جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا
الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Orang-orang yang
terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan
anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada
mereka dan Merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka
surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka
kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar” (QS. At Taubah: 100)
Di dalam ayat ini
Allah memuji sahabat dari kalangan muhajirin dan anshar tanpa pengecualian.
Disini Allah tidak mengatakan ‘sebagian muhajirin’ dan ‘sebagian anshar’. Sementara
kita tahu bahwa syiah telah mengkafirkan hampir semua sahabat karena semua
sahabat Rasulullah mengakui dan mendukung kekhilafahan Abu Bakar, Umar, Utsman,
sebelum Ali.
Apakah alquran
salah? Apakah Allah salah? Betapa beraninya syiah mencaci para sahabat yang
telah Allah jamin kesucian mereka di dalam alquran.
Rasulullah bersabda:
خير الناس قرني ، ثم الذين يلونهم ، ثم الذين يلونه
“Sebaik-baik
manusia adalah yang ada pada zamanku, kemudian setelah mereka, kemudian setelah
mereka” [HR. Bukhari no.3651, Muslim no.2533]
Lebih lagi
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
لا تسبوا أصحابي ، فلو أن أحدكم أنفق مثل أحد ذهبا ، ما بلغ مد أحدهم
ولا نصيف
“Jangan
engkau cela sahabatku, andai ada diantara kalian yang berinfaq emas sebesar
gunung Uhud, tetap tidak akan bisa menyamai pahala infaq sahabatku yang hanya
satu mud (satu genggam), bahkan tidak menyamai setengahnya” [HR. Bukhari no.
3673, Muslim no. 2540]
Kemudian Allah
swt berfirman,
وَالَّذِينَ ءَامَنُوا
مِنۢ بَعْدُ وَهَاجَرُوا وَجٰهَدُوا مَعَكُمْ فَأُولٰٓئِكَ مِنْكُمْ
“Dan orang-orang
yang beriman setelah itu, kemudian berhijrah dan berjihad bersamamu maka mereka
termasuk golonganmu. (QS. Al-Anfal Ayat 75)
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta
berjihad di jalan Allah, dengan harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi
derajatnya di sisi Allah. Mereka itulah orang-orang yang memperoleh
kemenangan.” (QS. At-Taubah Ayat 20)
Semua sahabat
Rasulullah, termasuk Abu Bakar, Umar dan Utsman, Ali telah ikut hijrah dan
berjihad di perang badar dan peperangan lainnya. dan kemudian datang syiah
mencela mereka. Apakah mereka pikir Allah telah keliru dalam ayat ini. Mengerikan
sekali apa yang mereka tuduhkan.
Kemudian Allah
berfirman,
لَّقَدْ رَضِىَ اللَّهُ
عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِى قُلُوبِهِمْ
فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثٰبَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا
“Sungguh, Allah
telah meridai orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu
(Muhammad) di bawah pohon, Dia mengetahui apa yang ada dalam hati mereka, lalu
Dia memberikan ketenangan atas mereka dan memberi balasan dengan kemenangan
yang dekat,” (QS. Al-Fath Ayat 18)
Mereka yang telah
bersama Rasulullah dalam peristiwa baiat ar-Ridwan di bawah pohon adalah para
sahabat senior, yakni Abu Bakar, Umar, Uthsman dan Ali serta sahabat-sahabat
lainnya yang telah dikafirkan oleh Syiah, kecuali Ali.
Bagaimana mungkin
Allah memuji mereka di ayat ini? Apakah Allah keliru dalam firmannya. Tidak salah
lagi bahwa syiah yang menyimpang dan tidak mau mengikuti alquran dan apa yang
telah Allah firmankan.
Kemudian Allah
berfirman,
وَالَّذِينَ تَبَوَّءُو الدَّارَ وَالْإِيمٰنَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ
مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِى صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِّمَّآ أُوتُوا
وَيُؤْثِرُونَ عَلٰىٓ أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۚ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ
نَفْسِهِۦ فَأُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Dan orang-orang
(Ansar) yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman sebelum
(kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah ke
tempat mereka. Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap
apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan
(Muhajirin) atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa
yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang
beruntung.” (QS. Al-Hasyr Ayat 9)
Lagi-lagi Allah
memuji sahabat Rasulullah dari kaum anshor. Disisi lain syiah telah
mengkafirkan mayoritas sahabat dari kaum anshor. Dan disini Allah tidak
mengatakan ‘sebagian anshar.’ Bagaimana mungkin syiah berani menentang Allah?
No comments:
Post a Comment