1 Oct 2019

Lelaki Pakistan: Tempat Wanita Kami di Dalam Rumah



Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Setiap negara memiliki budaya yang berbeda satu sama lain dan memiliki keunikan masing-masing yang tidak dimiliki oleh negara lainnya. Selama ini, saya merasa takjub dengan kultur orang Pakistan yang begitu teguh memegang nilai-nilai agama mereka. terutama dalam kehidupan sosial.

Selama saya berteman dengan orang-orang Pakistan (meski hanya lewat media sosial) saya banyak menangkap perbedaan antara kultur muslim Indonesia dengan kultur muslim Pakistan. Salahsatunya adalah masalah wanita. Lelaki Pakistan tidak akan pernah membiarkan kaum wanitanya keluar rumah tanpa mahram, baik itu istri, kakak perempuan atau anak perempuan mereka. Maka tak heran jika Agus Wibowo, seorang traveler penulis asal Indonesia, mengatakan jika kita jalan-jalan di jalanan Peshawar atau Islamabad, kita tidak akan pernah menemukan seorang wanita berjalan di jalanan kota, kecuali bersama lelaki di sampingnya. Itu pun dengan pakaian yang tertutup. Bahkan boleh dibilang hanya ada lelaki, dimana-mana mata memandang hanya lelaki. tak ada wanita hang out di café dan bercanda ria bareng teman-temannya. Tak ada wanita pergi ke pasar sendirian.

Ternyata bukan hanya di kehidupan  nyata, orang pakistan juga merasa tabu mengupload foto-foto kaum wanita mereka, baik itu istri, kakak perempuan atau anak perempuannya. Selama pertemanan saya dengan orang pakistan via Facebook, saya belum pernah melihat satu pun diantara mereka upload foto-foto istri, anak perempuan atau kakak perempuan mereka. meskipun dalam aktifitas yang dilakukan bersama-sama. Yang ada, foto-foto mereka dipenuhi oleh selfie mereka sendiri, kongkow-kongkow bareng teman lelaki dan beragam aktifitas harian mereka. padahal mereka sudah menikah lho. Kehidupannya masih kayak bujang. :D

Berbeda dengan kita. Semasa bujang mungkin upload foto-foto sendiri atau bareng teman. Sesekali mamerin adik atau kakak perempuan, berharap siapa tau ada yang mau nikahin. Udah menikah, yang diupload kemesraan bareng istri. Yah, nggak ada salahnya sih selama nggak dilakukan berlebihan. Apa salahnya berbagi foto bareng keluarga di media sosial? Hanya saja tentu harus dengan porsi yang wajar.

Kemarin saya tanya teman Pakistani saya, Mehtab Qasim, “Kenapa kamu nggak pernah memperlihatkan keluargamu, atau istrimu? Aku lihat kamu seringnya upload foto selfie kamu sama kegiatanmu dengan teman-teman.”

“Untuk apa?”

“Mungkin saja orang lain ingin mengetahui keluargamu.”

“Itu tidak penting. Tempat perempuan itu di dalam rumah. Kita tidak akan pernah mempublikasikan istri-istri kami untuk orang lain.”

Saya tidak mengatakan kultur muslim Indonesia lebih jelek dari orang Pakistan. Nggak. Justru dalam beberapa segi muslim Indonesia lebih unggul dari orang Pakistan. Hanya masalah proporsional saja. Rigid terkadang tidak membuat kita nyaman. Terlalu terbuka juga tentunya berbuah bahaya. Bagaimana pendapatmu.
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment