1 Oct 2019

5 Pelajaran Yang Bisa Kita Petik Dari Kisah Nabi Musa Alaihi Salam



Musa alaihi salam adalah seorang nabi yang dikenal sebagai nabi bani Israil yang banyak mendapatkan ujian karena sikap kaumnya yang seringkali membangkang. Musa alaihi salam terkenal karena kisahnya yang berhasil menyelamatkan bani Israil dari firaun dan kekejamannya. Bahkan, Musa alaihi salam termasuk nabi yang mendapatkan gelar ulul azmi disamping empat nabi yang lain, yakni Nabi Nuh alaihi salam, Nabi Isa, alaihi salam, Ibrahim alaihi salam dan Rasulullah sholallohu 'alaihi wasallam
Di kesempatan kali ini kita akan membahas 5 Pelajaran yang bisa kita petik dari kisah Nabi Musa alaihi salam
Tidak pernah hilang harapan dari Allah subhanahu wata'ala

Ketika Musa alaihi salam dan bani israil dikejar oleh Firaun dan bala tentaranya, banyak diantara bani israil yang putus asa dari pertolongan Allah. Mereka menyangka bahwa mereka tidak akan pernah lepas dari kejaran Firaun dan bala tentaranya. Mereka lupa kepada pertolongan Allah subhanahu wata'ala. Mereka hilang harapan dan berkata kepada Musa.

Maka hendaknya kita tidak seperti bani israil yang diceritakan di ayat tersebut. Hendaknya kita selalu bertawakal kepada Allah di setiap situasi dan kondisi. Mungkin akal kita mengatakan bahwa tidak mungkin ada jalan keluar, tapi hati kita yang dipenuhi iman akan menyeru bahwa pertolongan Allah subhanahu wata'ala selalu dekat.

Jika Allah dapat membelah lautan untuk membantu Musa alaihi salam dan kaumnya, Allah subhanahu wata'ala pasti bisa menghilangkan kesulitan dan rintangan yang kita hadapi dalam kehidupan kita. yang kita butuhkan adalah kita harus sepenuhnya bergantung kepada Allah subhanahu wata'ala dan hanya berharap kepada Allah saja.

Kita hanya perlu berusaha dan Allah subhanahu wata'ala akan menolong kita. Lakukan bagian kita, dan Allah pun memiliki rencana.

Nabi Musa tidak pernah berdiam diri berpangku tangan dan menunggu keajaiban datang. hidup di dunia ini tidak akan pernah lepas dari hukum sebab dan akibat. Mukjizat dan pertolongan mungkin akan datang, tapi kita memiliki tanggung jawab untuk mengerjakan bagian kita. yakni melakukan segala cara dan upaya sesuai dengan kapasitas dan kesanggupan kita, kemudian setelah itu kita serahkan hasilnya kepada Allah. Sebagaimana Musa alaihi salam yang berlari dari kejaran firaun, Musa tidak pernah berpikir Allah subhanahu wata'ala akan memberikan mukjizat berupa laut yang terbelah.

Ketika ingin berbuat kebaikan, lakukan sekarang, jangan dinanti-nati

Ketika laut kembali menyatu dan menenggelamkan Firaun dan bala tentaranya, disaat itulah penyesalan timbul di hati Firaun yang mulai tenggelam ditelan lautan. Ketika itu Firaun berdoa kepada Allah dan bertaubat kepada Allah. Akan tetapi, penyesalan dan pertaubatan di saat seperti itu tidak lagi diterima.

حَتَّىٰ إِذَا أَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَالَ آمَنْتُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا الَّذِي آمَنَتْ بِهِ بَنُو إِسْرَائِيلَ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ

hingga bila Fir'aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (Quran Yunus: 90)

Rahmat dan kemurahan Allah subhanahu wata'ala sangatlah luas. Pintu tobat dibuka seluas-luasnya setiap siang dan malam supaya kita bisa bertaubat. Yang harus kita lakukan sekarang adalah segera bertaubat dan berubah menuju kehidupan yang lebih baik. Tekadkan di dalam hati kita untuk tidak lagi mengulang kesalahan dan dosa dikemudian hari. Jangan pernah berpikir untuk menunda tobat dengan alasan bahwa usia masih muda, waktu masih panjang dan kesempatan masih banyak. Kita tidak tahu kapan ajal menjemput kita. jangan sampai kita seperti Firaun yang menyesal di ujung cerita.

Hendaknya kita melarikan diri dari kedzaliman dan dosa

Di zaman Firaun, bani israil disiksa dan dianiaya. Bahkan Firaun melarang bani Israil untuk menjalankan agama Tauhid yang diajarkan oleh nabi-nabi bani Israil. Kemudian Allah subhanahu wata'ala menghilhamkan nabi Musa alaihi salam untuk melarikan diri bersama kaumnya ke tanah atau ke negara lain yang bebas dari kedzaliman penguasa.

Ketika kita menemukan bahwa lingkungan kita tidak kondusif untuk agama dan keimanan kita, maka sudah seharusnya kita pindah ke lingkungan yang lebih baik sehingga agama dan iman kita terjaga. Jika selama ini kita memiliki teman yang buruk yang selalu menarik kita ke jalan yang salah, maka ini adalah saatnya bagi kita untuk menjauhi mereka sehingga mereka tidak bisa menarik kita ke gelimang kemaksiatan. ini adalah saatnya untuk mencari teman baru yang lebih bisa menjaga agama dan iman kita. intinya, dari pelajaran ini kita mendapatkan pesan tentang pentingnya hijrah. Baik hijrah secara lafadz atau maknawi.

Pertolongan Allah akan datang di saat yang tidak pernah kita duga

Ketika Musa melarikan diri dari kejaran Firaun dan bala tentaranya, dia tidak pernah tahu dan tidak pernah diberi tahu bahwa Allah subhanahu wata'ala akan menolongnya dengan tongkat ajaib yang bisa membelah lautan. Dia juga tidak pernah menyangka bisa menyeberangi lautan bersama kaumnya. Tepat di tengah kegentingan dan didesak dari belakang oleh Firaun dan bala tentaranya yang banyak, Allah subhanahu wata'ala mengilhamkan Musa alaihi salam untuk memungkulkan tongkatnya ke permukaan pantai sehingga laut pun terbelah sebagai jalan bagi Musa alaihi salam dan bala tentaranya.

Begitu pun kita, boleh jadi kita sekarang di masa genting dan diterpa banyak ujian dan masalah. Sayangnya, banyak diantara kita yang terburu-buru putus asa, bahkan berburuk sangka kepada Allah subhanahu wata'ala. Naudzubillah. Boleh jadi, di saat paling genting Allah akan menurunkan pertolongan-Nya. Hanya saja Allah subhanahu wata'ala ingin melihat sejauh mana kesabaran kita dan sekuat apa ketawakalan kita kepada-Nya. Inilah yang dinamakan ujian dalam kehidupan.

Mungkin ada diantara kita yang pernah mengalami hal ini, ditolong Allah subhanahu wata'ala di saat-saat yang tidak pernah terduga sebelumnya. Mungkin kita hanya percaya bahwa itu sebuah rangkaian peristiwa, tapi Allah subhanahu wata'ala sudah merencanakannya jauh sebelum kita menyadarinya.
Itulah 5 pelajaran yang bisa kita petik dari kisah Nabi Musa alaihi salam. Semoga dengan mengetahui hal ini, keimanan kita kepada Allah semakin menguat dengan kadar ketawakalan dan kesabaran yang mengisi jiwa kita.
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment