Umat islam telah mengalami banyak babak dan episode. Dahulu
kala, umat islam berada di puncak kejayaan dan keemasan. Dahulu umat islam
menguasai dua pertiga dunia dan mampu menjadi kekuatan yang disegani. Bahkan
dahulu umat islam mampu mengalahkan dua imperium besar, Romawi dan Persia dan
mampu melebarkan dakwah hingga ke berbagai penjuru bumi. Tapi kenapa di zaman
sekarang umat islam berada dalam jurang keterpurukan? Kenapa umat islam seakan
menjadi tumbal dari berbagai macam kedzaliman? Oleh karena itu kali ini kita
akan membahas 5 Alasan kenapa umat islam mundur dan terpuruk.
Umat
islam jauh dari agama
Umat islam terpuruk dan menderita tak lain dan tak bukan
karena mereka telah jauh dari ajaran agama islam yang murni. Perang Salib pertama, yang berlangsung
sekitar dua ratus tahun dan diikuti Perang Tartar yang terjadi di sela-sela
tragedi tersebut, terjadi karena kaum muslimin jauh dari ajaran Islam yang
benar. Bid’ah khurafat dan kemaksiatan terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Begitu pun dengan zaman kita saat ini. Umat islam mengalami
keterpurukan karena banyaknya kemaksiatan dan pelanggaran terhadap syariat yang
dilakukan oleh umat islam itu sendiri.
Ada perbedaan yang signifikan antara umat Islam masa lalu
dengan umat Islam masa sekarang dalam menghadapi krisis. Meskipun saat itu
mereka dalam kondisi terpuruk, akan tetapi bagi mereka kebenaran Islam bukanlah
sesuatu yang diperdebatkan. Mereka tidak ragu akidah Islam sebagaimana mereka
tidak ragu juga bahwa Islam adalah sistem tata kelola kehidupan.
Meski mereka kalah pada perang Salib dan agresi Tartar, namun
kekalahan tersebut tidak membuat mereka ragu akan Islam sebagai akidah dan
sistem pemerintahan. Kekalahan mereka, tidak membuat mereka ingin mengkuti pola
hidup, norma, nilai, falsafah hidup dan budaya musuh-musuh mereka. Mereka paham
betul bahwa Islam adalah harga mati, kebenaran mutlak hanya ada pada Islam.
Mereka tidak punya pikiran bahwa selain Islam dapat menjamin kebenaran akidah
dan manhaj hidup yang lurus. Mereka juga tidak ragu bahwa berhukum dengan hukum
Allah adalah sebuah kewajiban. Karena berhukum dengan hukum Allah adalah bagian
yang tidak terpisahkan dari Islam itu sendiri.
Oleh karena itu mereka merasa tidak inferior di hadapan musuh
mereka, karena mereka yakin akan keimanan dan akidah mereka. Mereka sadar bahwa
penyebab kekalahan mereka adalah jauhnya mereka dari tuntunan agama dan tenggelam
dalam kehidupan duniawi.
Sedangkan hari ini, umat Islam sendiri ragu bahwa Islam mampu
mengeluarkan mereka dari krisis. Mayoritas umat Islam seolah tidak percaya
Islam akan membawa kebaikan dunia dan akhirat mereka. Hal ini diperparah dengan
adanya penyimpangan-penyimpangan di dalam umat islam. Seperti adanya kelompok
yang menamai diri mereka islam liberal yang menuhankan akal dan hawa nafsu.
Muslim sekuler yang anti syariat,
Terlena dengan kehidupan dunia dan perhiasannya
Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda yang
artinya,
“Kamu akan diperebutkan oleh bangsa-bangsa lain sebagaimana
orang-orang yang berebut melahap isi mangkok makanan. Para sahabat bertanya,
“Apakah saat itu jumlah kami sedikit, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Tidak,
bahkan saat itu jumlah kalian banyak sekali tetapi seperti buih air bah (tidak
berguna) dan kalian ditimpa penyakit wahan.” Mereka bertanya lagi, “Apa itu penyakit
wahan, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Kecintaan yang sangat kepada dunia dan
takut mati.” (HR. Abu Dawud)
Nah, kondisi di mana umat islam cinta dunia dan takut mati
ini menyebabkan giroh keislaman mereka padam dan tidak lagi memperhatikan
agama, tidak juga memperhatikan kondisi umat dan abai terhadap kewajiban jihad
dan dakwah.
Karena cinta dunia inilah pada akhirnya banyak umat islam
yang memilih mencari aman dan bekerja sama dengan orang kafir untuk
mencelakakan sesama muslim. Mereka rela menjadi partner dan boneka barat demi
menghancurkan saudaranya sendiri dan melenyapkan jihad.
Ajaran Jihad pun berusaha untuk dipersempit sehingga perang terhadap
orang kafir harbi dan dzalim tidak termasuk dalam jihad. Ada hadits dloif yang
berusaha memperkecil makna Jihad, mereka berkata bahwa jihad hanya perang
melawan hawa nafsu dan bukan berperang secara fisik. Padahal jihad adalah
perjuangan yang sungguh-sungguh sehingga bukan hanya harta saja yang
dikorbankan, tapi juga nyawa.
Perselisihan antar umat islam
Saat ini, perselisihan dan perpecahan menggerogoti barisan
umat. Akibatnya, kaum muslimin semakin mundur dan jauh dari pertolongan Allah.
Karena itu, musuh semakin mudah menyerang dan menguasai wilayah kaum muslimin
serta meruntuhkan kepemimpinan Islam.
Sesama umat islam saling sikut dan gontok-gontokan hanya
karena masalah sepele. Mereka terjangkit penyakit hizbiyah dan bangga dengan
organisasi dan kelompoknya. Mereka mengesampingkan ukhuwah islamiyah demi ego
dan gengsi. Sehingga orang kafir tertawa dan mengambil keuntungan dari
perselisihan tersebut.
Umat
tidak mandiri secara ekonomi
Kita akui bahwa umat islam belum mandiri secara ekonomi. Saat
ini sector ekonomi kebanyakan dikuasai oleh orang kafir. Kita umat islam hanya
berperan sebagai konsumen yang membuat orang kafir semakin kaya dan berkuasa.
Jika orang-orang kafir mengembargo, maka ummat Islam akan kesulitan. Kita bisa
melihat bagaimana mayoritas negara berkembang adalah negara-negara muslim, dan
negara maju adalah negara non-muslim.
Sumber daya dan kekayaan alam negara-negara Islam saat ini
dikuasai oleh orang-orang kafir. Minyak, gas, emas, tembaga, perak, boleh
dikata dikelola oleh Multi National Company dari negara-negara Barat yang
perekonomiannya didominasi Yahudi bekerjasama dengan segelintir pemimpin Muslim
yang korup.
Umat islam tidak menguasai media
massa
Akibatnya ketika Islam dicitrakan sebagai teroris dan hukum
Islam dilecehkan, ummat Islam tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan tidak jarang
ummat Islam diadu-domba dengan berbagai pemberitaan di media massa.
Memang ummat Islam punya media cetak dan radio meski
pembacanya tidak sebanyak media yang dimiliki oleh kelompok non Muslim dan
sekuler. Bahkan untuk TV Nasional yang
dapat menjangkau 200 juta penduduk Indonesia, tidak ada TV yang dimiliki oleh
ummat Islam. Semuanya dimiliki kelompok Non Muslim atau sekuler. Di dunia boleh dikata media massa dikuasai
oleh Non Muslim. Begitu pula dengan Hollywood yang film-filmnya ditonton jutaan
orang. Tak jarang di film tersebut selain dipropagandakan gaya hidup sex bebas
juga ummat Islam digambarkan sebagai teroris.
Tentu saja untuk menyampaikan berita kepada masyarakat luas
diperlukan berbagai media. Sehingga umat islam sangat membutuhkan media massa
untuk menyampaikan hakikat islam yang sesungguhnya dan mencounter pemberitaan
negatif dari media-media kafir dan sekuler.
Tak jarang banyak berita yang memojokkan ummat Islam dan
justru membela aliran-aliran sesat. Ini karena media massa dikuasai kelompok
yang tidak senang dengan Islam. Oleh karena itu ummat Islam harus menguasai
media massa agar ummat Islam bisa mendapatkan berita dari sumber yang benar.
Bukan berita dari orang-orang fasik yang memojokkan Islam.
Itulah 5 alasan kenapa umat islam mundur dan terpuruk. Semoga
dengan mengetahuinya bisa menjadi renungan dan ajang berbenah diri untuk kita
semua demi mencapai kebangkitan.
Semoga bermanfaat
Wallahu a’lam
No comments:
Post a Comment