19 Sept 2019

5 Faktor Kenapa Umat Islam Mundur


Umat islam telah mengalami banyak babak dan episode. Dahulu kala, umat islam berada di puncak kejayaan dan keemasan. Dahulu umat islam menguasai dua pertiga dunia dan mampu menjadi kekuatan yang disegani. Bahkan dahulu umat islam mampu mengalahkan dua imperium besar, Romawi dan Persia dan mampu melebarkan dakwah hingga ke berbagai penjuru bumi. Tapi kenapa di zaman sekarang umat islam berada dalam jurang keterpurukan? Kenapa umat islam seakan menjadi tumbal dari berbagai macam kedzaliman? Oleh karena itu kali ini kita akan membahas 5 Alasan kenapa umat islam mundur dan terpuruk.

Umat islam jauh dari agama

Umat islam terpuruk dan menderita tak lain dan tak bukan karena mereka telah jauh dari ajaran agama islam yang murni.  Perang Salib pertama, yang berlangsung sekitar dua ratus tahun dan diikuti Perang Tartar yang terjadi di sela-sela tragedi tersebut, terjadi karena kaum muslimin jauh dari ajaran Islam yang benar. Bid’ah khurafat dan kemaksiatan terjadi di tengah-tengah masyarakat.

Begitu pun dengan zaman kita saat ini. Umat islam mengalami keterpurukan karena banyaknya kemaksiatan dan pelanggaran terhadap syariat yang dilakukan oleh umat islam itu sendiri.

Ada perbedaan yang signifikan antara umat Islam masa lalu dengan umat Islam masa sekarang dalam menghadapi krisis. Meskipun saat itu mereka dalam kondisi terpuruk, akan tetapi bagi mereka kebenaran Islam bukanlah sesuatu yang diperdebatkan. Mereka tidak ragu akidah Islam sebagaimana mereka tidak ragu juga bahwa Islam adalah sistem tata kelola kehidupan.

Meski mereka kalah pada perang Salib dan agresi Tartar, namun kekalahan tersebut tidak membuat mereka ragu akan Islam sebagai akidah dan sistem pemerintahan. Kekalahan mereka, tidak membuat mereka ingin mengkuti pola hidup, norma, nilai, falsafah hidup dan budaya musuh-musuh mereka. Mereka paham betul bahwa Islam adalah harga mati, kebenaran mutlak hanya ada pada Islam. Mereka tidak punya pikiran bahwa selain Islam dapat menjamin kebenaran akidah dan manhaj hidup yang lurus. Mereka juga tidak ragu bahwa berhukum dengan hukum Allah adalah sebuah kewajiban. Karena berhukum dengan hukum Allah adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Islam itu sendiri.

Oleh karena itu mereka merasa tidak inferior di hadapan musuh mereka, karena mereka yakin akan keimanan dan akidah mereka. Mereka sadar bahwa penyebab kekalahan mereka adalah jauhnya mereka dari tuntunan agama dan tenggelam dalam kehidupan duniawi.

Sedangkan hari ini, umat Islam sendiri ragu bahwa Islam mampu mengeluarkan mereka dari krisis. Mayoritas umat Islam seolah tidak percaya Islam akan membawa kebaikan dunia dan akhirat mereka. Hal ini diperparah dengan adanya penyimpangan-penyimpangan di dalam umat islam. Seperti adanya kelompok yang menamai diri mereka islam liberal yang menuhankan akal dan hawa nafsu. Muslim sekuler yang anti syariat,

Terlena dengan kehidupan dunia dan perhiasannya

Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya,
“Kamu akan diperebutkan oleh bangsa-bangsa lain sebagaimana orang-orang yang berebut melahap isi mangkok makanan. Para sahabat bertanya, “Apakah saat itu jumlah kami sedikit, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Tidak, bahkan saat itu jumlah kalian banyak sekali tetapi seperti buih air bah (tidak berguna) dan kalian ditimpa penyakit wahan.” Mereka bertanya lagi, “Apa itu penyakit wahan, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Kecintaan yang sangat kepada dunia dan takut mati.” (HR. Abu Dawud)

Nah, kondisi di mana umat islam cinta dunia dan takut mati ini menyebabkan giroh keislaman mereka padam dan tidak lagi memperhatikan agama, tidak juga memperhatikan kondisi umat dan abai terhadap kewajiban jihad dan dakwah.

Karena cinta dunia inilah pada akhirnya banyak umat islam yang memilih mencari aman dan bekerja sama dengan orang kafir untuk mencelakakan sesama muslim. Mereka rela menjadi partner dan boneka barat demi menghancurkan saudaranya sendiri dan melenyapkan jihad.

Ajaran Jihad pun berusaha untuk dipersempit sehingga perang terhadap orang kafir harbi dan dzalim tidak termasuk dalam jihad. Ada hadits dloif yang berusaha memperkecil makna Jihad, mereka berkata bahwa jihad hanya perang melawan hawa nafsu dan bukan berperang secara fisik. Padahal jihad adalah perjuangan yang sungguh-sungguh sehingga bukan hanya harta saja yang dikorbankan, tapi juga nyawa.

Perselisihan antar umat islam

Saat ini, perselisihan dan perpecahan menggerogoti barisan umat. Akibatnya, kaum muslimin semakin mundur dan jauh dari pertolongan Allah. Karena itu, musuh semakin mudah menyerang dan menguasai wilayah kaum muslimin serta meruntuhkan kepemimpinan Islam.

Sesama umat islam saling sikut dan gontok-gontokan hanya karena masalah sepele. Mereka terjangkit penyakit hizbiyah dan bangga dengan organisasi dan kelompoknya. Mereka mengesampingkan ukhuwah islamiyah demi ego dan gengsi. Sehingga orang kafir tertawa dan mengambil keuntungan dari perselisihan tersebut.

Umat tidak mandiri secara ekonomi

Kita akui bahwa umat islam belum mandiri secara ekonomi. Saat ini sector ekonomi kebanyakan dikuasai oleh orang kafir. Kita umat islam hanya berperan sebagai konsumen yang membuat orang kafir semakin kaya dan berkuasa. Jika orang-orang kafir mengembargo, maka ummat Islam akan kesulitan. Kita bisa melihat bagaimana mayoritas negara berkembang adalah negara-negara muslim, dan negara maju adalah negara non-muslim.

Sumber daya dan kekayaan alam negara-negara Islam saat ini dikuasai oleh orang-orang kafir. Minyak, gas, emas, tembaga, perak, boleh dikata dikelola oleh Multi National Company dari negara-negara Barat yang perekonomiannya didominasi Yahudi bekerjasama dengan segelintir pemimpin Muslim yang korup.

Umat islam tidak menguasai media massa

Akibatnya ketika Islam dicitrakan sebagai teroris dan hukum Islam dilecehkan, ummat Islam tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan tidak jarang ummat Islam diadu-domba dengan berbagai pemberitaan di media massa.

Memang ummat Islam punya media cetak dan radio meski pembacanya tidak sebanyak media yang dimiliki oleh kelompok non Muslim dan sekuler.  Bahkan untuk TV Nasional yang dapat menjangkau 200 juta penduduk Indonesia, tidak ada TV yang dimiliki oleh ummat Islam. Semuanya dimiliki kelompok Non Muslim atau sekuler.  Di dunia boleh dikata media massa dikuasai oleh Non Muslim. Begitu pula dengan Hollywood yang film-filmnya ditonton jutaan orang. Tak jarang di film tersebut selain dipropagandakan gaya hidup sex bebas juga ummat Islam digambarkan sebagai teroris.

Tentu saja untuk menyampaikan berita kepada masyarakat luas diperlukan berbagai media. Sehingga umat islam sangat membutuhkan media massa untuk menyampaikan hakikat islam yang sesungguhnya dan mencounter pemberitaan negatif dari media-media kafir dan sekuler.

Tak jarang banyak berita yang memojokkan ummat Islam dan justru membela aliran-aliran sesat. Ini karena media massa dikuasai kelompok yang tidak senang dengan Islam. Oleh karena itu ummat Islam harus menguasai media massa agar ummat Islam bisa mendapatkan berita dari sumber yang benar. Bukan berita dari orang-orang fasik yang memojokkan Islam.

Itulah 5 alasan kenapa umat islam mundur dan terpuruk. Semoga dengan mengetahuinya bisa menjadi renungan dan ajang berbenah diri untuk kita semua demi mencapai kebangkitan.
Semoga bermanfaat
Wallahu a’lam

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment