24 Jun 2019

Saif Adam, Menyajikan Nasyid Dalam Perspektif Baru


Saya sudah mengenal Saif Adam sejak tahun 2014 silam. Dimana saya pertama kali mendengar salah satu lagunya yang berjudul ‘Trust in Allah’ dari album ‘Heart’. Dengan nada yang menghentak dan menginspirasi, lewat lagunya Saif mengajak saya untuk merenung tentang kehidupan dan pencarian ridho Allah swt. Lewat 'Trust in Allah' saya diajak untuk merenungi bahwa Allah swt akan melindungi saya selama saya berbuat baik dan dekat dengan-Nya. Ia bernyanyi tentang bagaimana umat Islam telah melenceng dari Agamanya, namun jika kita percaya dan beriman, maka Allah akan membimbing kita menuju surga.

Saya begitu jatuh cinta dengan penggalan lirik ini,

And when you're feeling down
You know the way to go
Ketika kau terjatuh,
Kau tahu kemana kau harus pergi

Sejak saat itu saya tak terlalu begitu antusias mengikuti perkembangannya. Tapi di kemudian hari saya menemukan lagu lainnya seperti ‘Believe’ dan ‘After Hard come Easy’ yang memberi pesan tentang bahwa di setiap kesulitan aka nada kemudahan. (Jadi teringat sama Quran surat al-Insyirah ayat 6)

Saya juga suka dengan lagunya yang berjudul ‘Believe’.

Bil iman tosfu laana hayah.
Dengan iman hidup kita menjadi lebih jelas

Penggalan lirik ini menggambarkan keseluruhan lagu yang mengajak kita untuk selalu memegang kuat keimanan.

Sebagai permulaan, saya ingin memperkenalkan Saif secara singkat dengan berdasarkan biografi yang saya kutip dari Wikipedia. Saif Adam adalah penyanyi dan penulis lagu dari Inggris. Saif dibesarkan di sebuah keluarga Muslim tradisional. Keluarganya sudah tertarik untuk menanamkan nilai-nilai spiritual dan Islam selama tinggal di Irak. Sepanjang masa kecilnya, Saif menunjukkan minat dalam music.

Bertahun-tahun kuliah di Universitas memberinya dorongan dan memulai untuk menyempurnakan keterampilan musiknya. Setelah lulus, Saif mengejar karier di industri musik. Dia menghasilkan serangkaian kolaborasi dengan seniman utama termasuk Ed Sheeran, N-Dubz dan juri X-Factor, Tulisa Contostavlos. Momen tersebut memberikan Saif kesempatan berharga untuk menyempurnakan kemampuan vokal dan keterampilan menulis lagu.

Tapi selama Saif kembali ke Mekkah, ia menyadari bahwa kehidupan musiknya telah membuat nuraninya kering. Dia ingin music yang dia geluti menjadi penghubung dengan saudara-saudara muslim yang lain. Dia ingin memulai titik perubahan. Maka, dia pun mulai berpikir untuk menyampaikan pesan-pesan keimanan yang positif lewat media nasyid.

Saif telah menghabiskan banyak waktu di studio untuk menyelesaikan debut albumnya. Heart sebagai debut albumnya, rilis pada tahun 2013. Dia telah menuangkan hati dan jiwa serta emosi ke dalam karyanya.

Oke, sepertinya saya tidak perlu bernostalgia terlalu lama. Tapi yang jelas saya bersyukur bisa mewawancari Saif Adam via pertanyaan email yang telah saya kirim beberapa hari yang lalu. Dan Alhamdulillah, Saif welcome dengan pertanyaan saya yang ditulis dengan bahasa inggris yang amburadul. (hmm.) Yuk langsung saja kita simak wawancara singkatnya

=====

Apa yang Anda harapkan dari lagu-lagu Anda yang mulai diperkenalkan kepada masyarakat?

Saya ingin masyarakat menikmati Nasheed dari perspektif baru. Saya belajar banyak ketika saya bekerja di arus utama yang sudah saya geluti sejak lama. kemudian saya beralih ke nasyid dan menerapkan semua pengalaman masa lalu saya lewat nasyid saya.

Mengapa Anda memilih nasyid sebagai cara untuk melakukannya?

Musik adalah bahasa global dan saya merasa lebih alami untuk memberi Dawah dengan musik. Saya merasa ini datang dari hati dan saya tidak merasa sedang menasihati. Tapi mengajak mereka untuk merenung. Saya memberikan pesan saya dari hati terdalam. Untuk alasan inilah saya menamai album pertama saya ‘HEART’

Saya melihat dalam video klip After Hard Come Easy menunjukkan Dian Pelangi dan suaminya sebagai model. Mengapa Anda memilih Dian Pelangi?

Dian Pelangi luar biasa, dia benar-benar mengerti di mana saya ingin mengambil Nasheeds, saya berterima kasih padanya dan semua timnya atas dukungan mereka.

Apakah ada rencana untuk membuat album tunggal terbaru?

Ya, selalu bekerja di studio dan meletakkan konten yang bagus Di luar sana untuk dinikmati komunitas muslim pada khususnya

Saya membaca di media bahwa sebelum beralih ke musik religius, Anda berada dalam kondisi yang Anda sebut fase buruk dalam hidup Anda. Mengapa?

Pada dasarnya itu bukan fase buruk. Saya hanya merasa semakin saya sukses di music mainstream, maka keimanan saya semakin banyak diuji dengan gaya hidup yang jauh dari iman. Sekarang saya berada dalam kondisi yang tepat, dimana saya bisa menggunakan bakat saya untuk memberikan manfaat untuk masyarakat. Insya Allah


Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment