Saya sudah mengenal Saif Adam sejak tahun 2014 silam. Dimana
saya pertama kali mendengar salah satu lagunya yang berjudul ‘Trust in Allah’
dari album ‘Heart’. Dengan nada yang menghentak dan menginspirasi, lewat
lagunya Saif mengajak saya untuk merenung tentang kehidupan dan pencarian ridho
Allah swt. Lewat 'Trust in Allah' saya diajak untuk merenungi bahwa Allah swt
akan melindungi saya selama saya berbuat baik dan dekat dengan-Nya. Ia
bernyanyi tentang bagaimana umat Islam telah melenceng dari Agamanya, namun
jika kita percaya dan beriman, maka Allah akan membimbing kita menuju surga.
Saya begitu jatuh cinta dengan penggalan lirik ini,
And when you're feeling down
You know the way to go
Ketika kau terjatuh,
Kau tahu kemana kau harus pergi
And when you're feeling down
You know the way to go
Ketika kau terjatuh,
Kau tahu kemana kau harus pergi
Sejak saat itu saya tak terlalu begitu antusias mengikuti
perkembangannya. Tapi di kemudian hari saya menemukan lagu lainnya seperti ‘Believe’
dan ‘After Hard come Easy’ yang memberi pesan tentang bahwa di setiap kesulitan
aka nada kemudahan. (Jadi teringat sama Quran surat al-Insyirah ayat 6)
Saya juga suka dengan lagunya yang berjudul ‘Believe’.
Bil iman tosfu laana hayah.
Dengan iman hidup kita menjadi lebih jelas
Bil iman tosfu laana hayah.
Dengan iman hidup kita menjadi lebih jelas
Penggalan lirik ini menggambarkan keseluruhan lagu yang
mengajak kita untuk selalu memegang kuat keimanan.
Sebagai permulaan, saya ingin memperkenalkan Saif secara
singkat dengan berdasarkan biografi yang saya kutip dari Wikipedia. Saif Adam
adalah penyanyi dan penulis lagu dari Inggris. Saif dibesarkan di sebuah
keluarga Muslim tradisional. Keluarganya sudah tertarik untuk menanamkan
nilai-nilai spiritual dan Islam selama tinggal di Irak. Sepanjang masa
kecilnya, Saif menunjukkan minat dalam music.
Bertahun-tahun kuliah di Universitas memberinya dorongan dan
memulai untuk menyempurnakan keterampilan musiknya. Setelah lulus, Saif
mengejar karier di industri musik. Dia menghasilkan serangkaian kolaborasi
dengan seniman utama termasuk Ed Sheeran, N-Dubz dan juri X-Factor, Tulisa
Contostavlos. Momen tersebut memberikan Saif kesempatan berharga untuk
menyempurnakan kemampuan vokal dan keterampilan menulis lagu.
Tapi selama Saif kembali ke Mekkah, ia menyadari bahwa kehidupan
musiknya telah membuat nuraninya kering. Dia ingin music yang dia geluti
menjadi penghubung dengan saudara-saudara muslim yang lain. Dia ingin memulai
titik perubahan. Maka, dia pun mulai berpikir untuk menyampaikan pesan-pesan
keimanan yang positif lewat media nasyid.
Saif telah menghabiskan banyak waktu di studio untuk
menyelesaikan debut albumnya. Heart sebagai debut albumnya, rilis pada tahun
2013. Dia telah menuangkan hati dan jiwa serta emosi ke dalam karyanya.
Oke, sepertinya saya tidak perlu bernostalgia terlalu lama.
Tapi yang jelas saya bersyukur bisa mewawancari Saif Adam via pertanyaan email
yang telah saya kirim beberapa hari yang lalu. Dan Alhamdulillah, Saif welcome
dengan pertanyaan saya yang ditulis dengan bahasa inggris yang amburadul. (hmm.)
Yuk langsung saja kita simak wawancara singkatnya
=====
Apa yang Anda harapkan dari lagu-lagu Anda yang mulai
diperkenalkan kepada masyarakat?
Saya ingin masyarakat menikmati Nasheed dari perspektif
baru. Saya belajar banyak ketika saya bekerja di arus utama yang sudah saya
geluti sejak lama. kemudian saya beralih ke nasyid dan menerapkan semua
pengalaman masa lalu saya lewat nasyid saya.
Mengapa Anda memilih nasyid sebagai cara untuk melakukannya?
Musik adalah bahasa global dan saya merasa lebih alami untuk
memberi Dawah dengan musik. Saya merasa ini datang dari hati dan saya tidak
merasa sedang menasihati. Tapi mengajak mereka untuk merenung. Saya memberikan
pesan saya dari hati terdalam. Untuk alasan inilah saya menamai album pertama
saya ‘HEART’
Saya melihat dalam video klip After Hard Come Easy
menunjukkan Dian Pelangi dan suaminya sebagai model. Mengapa Anda memilih Dian
Pelangi?
Dian Pelangi luar biasa, dia benar-benar mengerti di mana
saya ingin mengambil Nasheeds, saya berterima kasih padanya dan semua timnya
atas dukungan mereka.
Apakah ada rencana untuk membuat album tunggal terbaru?
Ya, selalu bekerja di studio dan meletakkan konten yang
bagus Di luar sana untuk dinikmati komunitas muslim pada khususnya
Saya membaca di media bahwa sebelum beralih ke musik
religius, Anda berada dalam kondisi yang Anda sebut fase buruk dalam hidup
Anda. Mengapa?
Pada dasarnya itu bukan fase buruk. Saya hanya merasa semakin
saya sukses di music mainstream, maka keimanan saya semakin banyak diuji dengan
gaya hidup yang jauh dari iman. Sekarang saya berada dalam kondisi yang tepat,
dimana saya bisa menggunakan bakat saya untuk memberikan manfaat untuk
masyarakat. Insya Allah
No comments:
Post a Comment