24 May 2019

Ketika Kau Merasa Sendiri


Terkadang Allah subhanahu wata'ala menguji kita dengan kematian orang-orang yang kita cintai. Kita mungkin kehilangan orang tua, saudara, anak kesayangan, suami/istri atau sahabat yang selalu mengisi hari-hari kita. Kita begitu tersentak dan tidak percaya mereka telah meninggalkan kita. Kemarin kita masih tertawa dan berbagi cerita bersama mereka. Tiba-tiba semuanya berubah dan hanya meninggalkan kenangan yang begitu pedih untuk diingat. Kita bisa menyentuh mereka dan mengingat senyum mereka, tapi kini semua hanya tersisa di dalam benak kita adan kita tak akan lagi menemukannya di kehidupan nyata.

Terkadang Allah subhanahu wata'ala menguji kita dengan kesepian yang begitu menyiksa. Kita melihat orang lain yang begitu gembira dan bisa berbagi asa dengan orang-orang yang mereka cintai. Kemudian kita melirik bahwa diri kita tidak memiliki siapa pun yang kita harapkan cinta dan kasih sayangnya. Kita tidak menaruh harapan dari orang-orang yang selama ini dekat dengan kita.

Terkadang Allah subhanahu wata'ala menguji kita dengan penantian menunggu sang belahan hati datang dan melengkapi kehidupan kita yang kita anggap tak sempurna. Kita melihat teman-teman kita sudah bergandengan tangan. Waktu demi waktu kita menerima undangan pernikahan dan walimahan dari orang-orang yang kita kenal. Orang demi orang bertanya tentang kapan kita akan menyusul mereka yang telah bertahta di pelaminan. Kemudian kita memberikan senyuman palsu dan jawaban ala kadarnya. Tapi senyuman yang kita lontarkan adalah senyuman pedih nan pahit. Kemudian kita mulai bertanya ke dalam hati kita, ‘Kapan aku akan mendapatkan jodoh?’ kita begitu kesepian dan merana karena hal ini.

Ketika semua rasa itu menenggelamkan kita maka kita harus kembali kepada-Nya. Kita merana karena kehilangan orang tercinta, menderita karena terisolasi dalam kehidupan sosial dan sedih karena tak kunjung mendapatkan tambatan hati. Disanalah kita dituntut untuk kembali kepada Sang Pemilik hati. Adukan semua kekhawatiran kita kepada-Nya. Jika kita merasa kehilangan karena kematian, mintalah ketabahan dan kesabaran serta yakin bahwa kita akan kembali berjumpa dengan mereka di surga-Nya selama kita taat kepada-Nya. Jika kita merana karena terisolasi dalam kehidupan, mintalah kepada Allah subhanahu wata'ala untuk mengirimkan kepada kita orang-orang yang menerima kita apa adanya. Tidak semua orang akan senang kepada kita, tapi bukan berarti semua orang benci kepada kita. Rasulullah shallallahu Alaihi wassalam dibenci oleh sukunya sendiri karena mendakwahkan islam. Tapi Allah subhanahu wata'ala mengirimkan orang-orang pilihan semacam Abu Bakar, Khadijah dan Umar yang membuat bebannya ringan.

Ketika kau merasa kesepian dan sendiri karena tak kunjung mendapatkan tambatan hati, maka ingatlah Allah sudah menentukan dengan siapa kita akan bersanding. Jikapun kita tidak bersanding dengan seseorang, maka Allah akan menyandingkan kita dengan bidadari surga yang suci selama kita taat kepada-Nya. Mungkin kita kandas dalam menjalin hubungan karena cinta yang bertepuk sebelah tangan. Maka berusahalah untuk berpikir positif bahwa Allah subhanahu wata'ala sedang menyiapkan seseorang yang lebih baik dari dia yang menolak kita. Ketika Allah menutup satu pintu, maka akan ada pintu lain yang terbuka dengan kehendak-Nya.

Kehilangan itu bisa berarti kita kehilangan orang yang kita cintai, atau Allah subhanahu wata'ala mengambil kita dari kehidupan mereka. Kita diharuskan menjauh dari mereka karena sebab-sebab tertentu. Misalkan kamu hijrah dari kehidupan kelam yang penuh dengan noda dosa. Kemudian kamu harus meninggalkan teman-teman lamamu yang selalu mengajakmu ke dalam lembah yang penuh dengan kenistaan. Mungkin kamu merasa sedih dan sakit karena harus berpisah dengan mereka. Tapi disinilah imanmu diuji. Dan lambat tapi pasti Allah subhanahu wata'ala akan menggantinya dengan teman yang lebih baik dari mereka. Yang selalu mengajakmu kepada kebaikan dan mengingatkanmu kepada Allah subhanahu wata'ala. Mungkin juga kamu harus berpisah dengan kekasih hati karena tahu bahwa tidak selayaknya seorang muslim yang beriman menjalin cinta terlarang diluar pernikahan. Kita merasa sedih dan merana karena perpisahan itu. Tapi kita yakin bahwa Allah subhanahu wata'ala akan mengganjar pengorbanan kita dengan memberikan pasangan hidup yang lebih baik dari dia yang kita lepaskan.
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment