11 Mar 2019

Tolong, Seseorang Mencuri Ideku!


Bisakah ide yang kita miliki dicuri oleh orang lain atau bahkan bolehkah kita mencuri ide orang lain? Bagaimana jika ada orang lain yang mencuri ide kita?

Saya pernah merasakan hal ini ketika saya menulis cerita. Saya tidak ingin ada orang lain tahu tentang ide saya sebelum saya benar-benar merampungkan ceritanya dan mengirimkannya ke penerbit. Di sisi lain, saya juga terkadang dibayang-bayangi rasa takut ketika mempublikasikan cerita bersambung saya di wattpad atau platform kepenulisan lainnya. Saya takut ada orang yang tidak bertanggung jawab mengklaim karya saya sebelum saya menerbitkannya secara resmi.

Memang perasaan ini wajar dan sah-sah saja. akan tetapi sebuah ide bisa dicuri itu jawabannya ada dua. Iya dan tidak. Iya jika yang dimaksud adalah plagiarism dan mencopy naskah penulis lain dengan mengganti nama pengarangnya. Tentu saja ini kejahatan intelektualitas yang layak dipidana.Akan tetapi jarang sekali kasus seperti ini terjadi karena konsekuensinya yang besar.

Akan tetapi jawabannya ‘Tidak’ jika yang dimaksud adalah kemerdekaan menemukan ide dan mengutak-atiknya. Bisa jadi saya terinspirasi karya Tere Liye dan berencana menulis cerita yang serupa, tapi dengan alur, tokoh dan plot twist yang berbeda. Saya justru sering menemukan ide-ide kreatif setelah menamatkan beberapa novel atau menonton sebuah film. Kita bisa menghadirkan satu hal yang unik, berbeda dan baru dengan tema yang sama. Ini nggak dilarang sama sekali.

Intinya adalah kita mendapatkan ide dari ide-ide yang sudah ada sebelumnya, dan ini bukan sebuah pencurian. Ini bukan plagiarism dan copy paste yang merugikan penulis sebelumnya.

Sekali lagi saya katakana, sebuah ide tidak dapat dicuri. Dua penulis yang memulai dengan ide yang sama akan menciptakan dua cerita yang sangat berbeda. Memiliki karakteristik dan keunikan yang tidak bisa disamai dan dilampui satu sama lain. Hei, otak kita berbeda kan.

Sama, tetapi berbeda

Ada banyak buku/karya yang lahir dari karya-karya yang sudah ada sebelumnya. Jika kamu merasa antusias untuk menulis cerita semisal Ayat-Ayat cinta dengan gaya baru dan cerita yang lebih greget, go ahead! Tuliskan dan selamat mengeksplorasinya.

Saya sering menemukan karya fiksi ‘sama, tapi berbeda.’ Contohnya, betapa sering saya menemukan alur/plot yang mirip dalam novel-novel harlequin. Apakah saya bosan? Tentu saja tidak. Karena setiap cerita menyimpan keunikan dan perbedaan tersendiri. Mungkin secara garis besar alurnya tentang menemukan cinta dan pasangan yang sejati, tapi setiap ceritanya mengandung kisah dan keunikan yang berbeda satu sama lain.

Jadi berhentilah khawatir tentang kesamaan ketika kamu tahu kamu tidak menyalin dan menempelkan karya seseorang. Saya berpendapat sebagian besar penulis berkembang karena meniru penulis favorit mereka pada awalnya, dan itu adalah bagian alami dari pertumbuhan.

Alih-alih tidak produktif karena didera rasa takut lebih baik menulis apa pun yang ada di kepalamu.
‘Aku takut karya saya tidak orisinal.’
‘Aku takut karya saya tidak dibaca, sudah banyak tema ini ditulis oleh penulis sebelumnya.’
‘Aku takut tulisan saya tidak sebaik penulis sebelumnya.’
Ayolah, jika takut selalu kita turuti, kapan kita akan memulai?

PRAKTEK

Sekarang giliran kamu untuk "mencuri" sebuah ide. Cobalah temukan salahsatu film yang menarik dan tirulah ceritanya dengan menambahkan karakter, plot dan cerita versi baru yang berbeda. Cerita yang benar-benar dari dirimu.
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment