Otak saya tiba-tiba macet dan saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dengan jemari saya yang siap beraksi di atas keyboard computer. Pikiran seakan terblokir. Ide sudah nangkring tapi saya tidak tahu apa yang harus saya tulis. Itulah yang saya rasakan ketika saya mengalami ‘writer’s block.’ Saya pikir hal ini adalah normal dan hampir dipastikan setiap penulis pernah mengalaminya.
Pengarang serial Harry Potter, J.K Rowling saja pernah mengalami writer’s block ketika mengarang buku Harry Potter dan The Chamber of Secrets. Dee Lestari juga pernah alami writer’s block saat mengerjakan novelnya.
Istilah writer’s block pertama kali diperkenalkan oleh psikoanalisis Edmund Bergler sebagai “a neurotic inhibition of productivity in creative writers.”
Jika kamu mengalami writer’s blok, maka itu tandanya kamu membutuhkan rehat sejenak. Otakmu memberi sinyal bahwa dia sedang penuh dan penat. Sehingga dibutuhkan istirahat. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menghalau writer’s block sehingga jemari kita siap untuk kembali menari di atas keyboard. Berikut Husni-magz hadirkan kiatnya.
Refresh Pikiran
Jika kamu duduk seharian di depan computer atau laptop tanpa istirahat, dan tiba-tiba saja kamu kehabisan ide, maka itu wajar. Kamu mungkin dilanda jenuh hingga tidak bisa menumpahkan ide-idemu.
Untuk sementara, tinggalkan mejamu dan carilah udara segar dan suasana yang rileks. Kamu bisa mendengarkan nasyid atau mengalihkan perhatian untuk sementara dengan menarik napas dalam-dalam dan memejamkan mata.
Endapkan Tulisan
Jika kamu sudah mandek dan tidak memiliki alasan untuk melanjutkan tulisan, maka kamu harus berhenti. Tidak perlu memaksakan diri dengan memeras otak dan terus mengerjakan tulisanmu. Simpan tulisan yang setengah jadi tersebut dan biarkan dia ada di komputermu untuk beberapa lama. Jauhkan diri dari segala macam hal yang membuat kepalamu suntuk.
Untuk sementara waktu kamu bisa memanjakan dirimu. Tapi jangan sampai terlalu lama mengendapkan tulisan. Alih-alih rampung, tulisanmu malah terbengkelai. Beri batasan waktu agar tak malas untuk melanjutkan.
Merombak Outline
Kebanyakan penulis selalu mempersiapkan kerangka tulisan (outline) sebelum memulai. Ketika writer’s block menghampiri, kamu bisa menganalisa permasalahan yang membuat fokus menulismu terhenti pada saat itu.
Hal yang pertama harus kamu lakukan adalah membaca kembali outline. Mungkin pada beberapa point kamu harus menggantinya sehingga idemu kembali mengalir. Terkadang, writer’s block terjadi karena kita mandek pada satu alur dan kita tidak mencoba cara lain untuk menyelesaikan tulisan kita.
Mencari Inspirasi
Jika kamu merasa terjebak dan tidak bisa melanjutkan ide cerita atau tulisan, cobalah rehat sejenak dengan membaca buku atau film yang bergenre sama dengan tulisan yang tengah kita kerjakan. Siapa tahu, setelah itu ide-ide akan berletupan di kepala kita sehingga kita bisa menyelesaikan tulisan tersebut.
Mencari Tempat dan Suasana yang Nyaman
Cobalah untuk mencari tempat yang nyaman. Atau berilah suasana yang nyaman dengan mengubah formasi meja di ruangan, menyemprotkan pengharum ruangan, menyetel musik atau cara apa pun yang membuat kamu merasa cozy. Atau, jika kamu suka minum kopi bisa berkunjung ke coffee shop sembari menyelesaikan tulisanmu.
Mencari Golden Time
Setiap orang memiliki waktu terbaik mereka untuk menulis. Ada yang nyaman menulis di malam hari, pagi hari atau tengah hari. Saya sendiri bisa menulis kapanpun saya mau. Tapi saya lebih sering menghabiskan waktu untuk menulis setelah waktu isya.
Jangan Memulai dengan Halaman Kosong
Sebelum menulis, pastikan kamu menempelkan beberapa kutipan
yang menjadi pemicu kamu menulis dalam tema yang sedang kamu ambil. Sebagai contoh,
ketika saya ingin menulis dengan tema kedisiplinan, maka saya akan mencari
kutipan tentang disiplin dari beberapa tokoh di paragraph awal sebagai pemicu
saya untuk memulai mengetik.
Selain itu, jika kamu tidak menggunakan kutipan, bisa dengan
menggunakan outline atau kerangka tulisan.
Mulai dari Mana Saja
Jangan bebani diri kamu dengan memikiran tentang paragraph pembuka
yang mempesona. Aturan yang harus kamu taati adalah tulislah apa pun yang ingin
kamu tulis tanpa mempedulikan bagaimana bentuk tulisanmu. Kamu bisa memikirkan
tentang bagaimana supaya tulisanmu enak dibaca ketika kamu sudah menyelesaikan
karya tulismu.
Jangan mengedit tulisan saat kita sedang dalam proses
menulis. Selesaikan dulu hingga benar-benar selesai, baru kemudian kamu boleh
mengedit tulisanmu. Jangan merusak keasyikan menulis dan berhenti dengan
kata-kata hanya karena melihat bahwa kamu harus mengeditnya.
Buat Tenggat Waktu
Masalah yang menjadi penyebab utama kita tidak pernah
merampungkan tulisan yang sedang kita garap adalah karena tidak ad abos yang berdiri
di dekat kita. sehingga kita tidak memiliki upaya keras untuk menyelesaikan
tulisan kita. jadi, buatlah deadline dengan melingkari tanggal di kalender atau
dengan menempelkan note di dinding sehingga kamu teringat bahwa kamu harus
merampungkan tulisan di tanggal sekian dan sekian. Kamu harus memperjelas kapan
kamu harus menyelesaikan bab 1, bab 2 dan selanjutnya hingga buku yang kamu
tulis benar-benar rampung.
Kurangi kebisingan
Pikiran kita macet terkadang karena adanya gangguan dari
sekitar berupa kebisingan. Mungkin saja kebisingan itu datang dari TV atau
radio yang menyala. Hal ini bisa saja mencegah kamu untuk tetap fokus pada apa
yang kamu tulis. Yah, meskipun tidak setiap penulis terganggu dengan
kebisingan. Saya justru membutuhkan music ketika sedang menulis.
Matikan internet/Jauhkan Smatphone dari Jangkauan
Kamu sedang menulis. Tiba-tiba suara notifikasi berdatangan
di smartphonemu sehingga kamu menjeda kegiatan menulismu untuk memeriksa
instagram, whatsapp, facebook dan email. Katakana pada diri kamu bahwa kamu
tidak akan mengakses internet atau medsos selama kamu menulis. Kecuali jika
kamu membutuhkan internet untuk mencari bahan referensi sebagai pendukung
tulisan yang sedang kamu tulis.
Sumber artikel: https://www.lifehack.org/articles/communication/20-ways-to-kill-your-writers-block-forever.html
No comments:
Post a Comment