Suatu ketika
terbersit tanya di hati, ‘Ya Alloh, kenapa hidup saya tetap susah? Padahal saya
sudah rajin ngaji, rajin sedekah, tapi kok masalah selalu saja datang. tapi
dada masih terasa sempit. Kenapa ya Allah?’
Dan tahukah
kamu bahwa semua kesusahan itu adalah cara Allah subhanahu wata'ala mengingatkan
kita. mengingatkan barangkali dzikir kita masih kurang, barangkali ibadah kita
masih belum khusyu. Barangkali kita masih kurang bersyukur. Dan barangkali
dengan kesusahan-kesusahan itu Allah akan mengangkat derajat kita di sisi-Nya dan
mengangkat keimanan kita. Nabi shollallahu 'alaihi wasallam mulia dan beliau
tidak kurang ibadahnya, tapi beliau tidak luput dari kesusahan dan ujian. Hanya
saja, beliau shollallahu 'alaihi wasallam tidak kurang tawakalnya, tidak kurang
pengharapan dan optimisnya. Disinilah bedanya.
Tapi setidaknya
dengan kesulitan dan kesempitan itu Allah subhanahu wata'ala mengirimkan
peringatan kepada kita. dengan peringatan itu kita kembali kepada-Nya.
Seorang teman
pernah menulis bahwa dia merasa hidupnya susah. Kemudian dia mulai bermuhasabah
dan dia mendapati bahwa dia sering melewatkan sholat subuh berjamaah atau dalam
arti lain sholat subuhnya selalu terlambat. Bahkan matahari sudah terbit baru
menunaikan sholat subuh. Lebih pantas disebut sholat dhuha, bukan sholat subuh.
Kemudian setelah
itu terbersit tanya,
Bagaimana
mau membangun rumah tangga?
Bagaimana mau
membangun usaha?
Bagaimana mau
membangun Negara?
Sementara bangun
untuk sholat subuh pun susahnya minta ampun. Sudah tahu adzan berkumandang,
terdengar di kedua daun telinga, tapi memilih memukul alarm dan melanjutkan
tidur.
Saya sering
melewatkan sholat subuh berjamaah, tapi usaha saya lancar kok.
Jika kondisi
itu terjadi, maka hendaklah kita waspada. Bisa saja harta berlimpah tapi tidak
disertai dengan keberkahan. Dan bisa jadi timbul masalah lainnya. Mungkin uangnya
tidak bermasalah, tapi kesehatan bermasalah, keluarga bermasalah dan lain
semacamnya. Bisa jadi dan tidak menutup kemungkinan. Karena penderitaan itu
banyak pintunya.
Kalau sholatnya
saja bermasalah, maka hidup penuh dengan masalah itu bisa menjadi permakluman. Tapi
jika hidup tetap adem ayem walaupun sholatnya amburadul, maka itu artinya kita
sedang dalam jalan yang menjauhkan diri dari Alloh. Istidraj. Kenikmatan yang
melenakan dan kelak Allah subhanahu wata'ala akan mencabutnya dengan tiba-tiba
dan kita terkejut bukan alang kepalang.
Bangunlah,
ambil air wudhu, berangkat ke masjid. Awali dua rokaat sunnah fajr. Setelah itu
sholat berjamaah subuh dan lanjutkan dengan dzikir pagi. Jangan lupa untuk
meminta ketenangan, keberkahan, kesehatan dan kelancaran usaha. Karena di saat
itulah malaikat-Nya tengah membagi-bagikan rezeki dan keberkahan. Nah, apa yang
akan kita dapatkan jika kita masih terlelap dalam alam mimpi?
Marilah kita
simak bagaimana Allah subhanahu wata'ala berfirman tentang waktu shubuh,
"Dirikanlah
shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah
pula shalat) Shubuh. Sesungguhnya shalat Shubuh itu disaksikan (oleh
malaikat).”*
(Qs.
Al-Isra’ : 78).
No comments:
Post a Comment