14 Mar 2019

Filosofi Krayon


Hari yang cerah, seorang kakek sedang duduk bersama cucu kesayangannya. Hari itu si kakek ingin mengajari cucunya tentang arti kehidupan.dia berpikir cucunya perlu memahami arti kehidupan yang sesungguhnya sehingga siap mengarunginya.

"Setiap hari kita selalu dihadapkan dengan sebuah gambar seperti ini dalam hidup kita." Sang kakek mengambil sebuah kertas putih, digambarlah dua bentuk seperti sebuah tetesan air. “Cobalah kau tebak, gambar apa ini?”

“Aku tidak tahu kek.” Jawab si cucu dengan dahi berkerut, mencoba menebak gambar yang disodorkan kakeknya.

“Kamu belum bisa menebak gambar ini karena kakek belum mewarnainya dengan krayon ini.” Timpal si kakek. Kemudian kakek tersebut mengambil krayon dari sampingnya. “Perhatikan cucuku, kehidupan kita ini diumpamakan seperti gambar yang netral. Kitalah yang diberi kebebasan untuk memilih warna yang akan kita berikan untuk gambar ini.”

Sebuah crayon merah mulai digoreskan dengan cekatan oleh si kakek, perlahan-lahan mulai terlihat membentuk sesuatu.

"Sekarang sudah terlihat seperti gambar percikan api, Kek!" seru si cucu dengan antusias.

"Betul sekali Nak, jika kau memilih warna merah, gambar ini akan terlihat seperti sepercik api yang panas dan membakar! Sekarang Kakek akan tunjukkan padamu pilihan kedua."

Kali ini si kakek mengambil crayon biru, kemudian diwarnai dengan hati-hati bidang gambar yang satu lagi,

"Wah kali ini menjadi setetes air, Kek!" seru si cucu.

"Tepat seperti yang kau lihat Nak! Saat kau memilih warna biru, gambar ini akan menjadi setetes air yang segar dan menyejukkan!"
Sang cucu memperhatikan kedua gambar tersebut dengan ekspresi yang serius. Suasana menjadi hening beberapa saat. Kemudian setelah itu si kakek bertanya, “Kau tahu apa artinya, cucuku?”

Si cucu menggeleng.
"Beginilah hidup Nak. Sehari-hari kita selalu berhadapan dengan sebuah situasi. Ketahuilah bahwa kejadian apapun di depanmu itu adalah gambar putih yang bersih dan netral, sampai kau memutuskan untuk memberinya warna. Apakah kau akan memberinya warna merah sehingga membakar dirimu? Atau membuatnya biru sehingga membuat hatimu sejuk?
"Apakah ada orang lain yang bisa mempengaruhi warna yang kita pilih Kek?" tanya si anak.
"Tidak ada Nak, seratus persen engkau sendiri yang berperan mengambil keputusannya, bukan orang lain.”


Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment