Hari yang
cerah, seorang kakek sedang duduk bersama cucu kesayangannya. Hari itu si kakek
ingin mengajari cucunya tentang arti kehidupan.dia berpikir cucunya perlu
memahami arti kehidupan yang sesungguhnya sehingga siap mengarunginya.
"Setiap
hari kita selalu dihadapkan dengan sebuah gambar seperti ini dalam hidup
kita." Sang kakek mengambil sebuah kertas putih, digambarlah dua bentuk
seperti sebuah tetesan air. “Cobalah kau tebak, gambar apa ini?”
“Aku tidak
tahu kek.” Jawab si cucu dengan dahi berkerut, mencoba menebak gambar yang
disodorkan kakeknya.
“Kamu belum
bisa menebak gambar ini karena kakek belum mewarnainya dengan krayon ini.”
Timpal si kakek. Kemudian kakek tersebut mengambil krayon dari sampingnya.
“Perhatikan cucuku, kehidupan kita ini diumpamakan seperti gambar yang netral.
Kitalah yang diberi kebebasan untuk memilih warna yang akan kita berikan untuk
gambar ini.”
Sebuah
crayon merah mulai digoreskan dengan cekatan oleh si kakek, perlahan-lahan
mulai terlihat membentuk sesuatu.
"Sekarang
sudah terlihat seperti gambar percikan api, Kek!" seru si cucu dengan
antusias.
"Betul
sekali Nak, jika kau memilih warna merah, gambar ini akan terlihat seperti sepercik
api yang panas dan membakar! Sekarang Kakek akan tunjukkan padamu pilihan
kedua."
Kali ini si
kakek mengambil crayon biru, kemudian diwarnai dengan hati-hati bidang gambar
yang satu lagi,
"Wah
kali ini menjadi setetes air, Kek!" seru si cucu.
"Tepat
seperti yang kau lihat Nak! Saat kau memilih warna biru, gambar ini akan
menjadi setetes air yang segar dan menyejukkan!"
Sang cucu
memperhatikan kedua gambar tersebut dengan ekspresi yang serius. Suasana
menjadi hening beberapa saat. Kemudian setelah itu si kakek bertanya, “Kau tahu
apa artinya, cucuku?”
Si cucu
menggeleng.
"Beginilah
hidup Nak. Sehari-hari kita selalu berhadapan dengan sebuah situasi. Ketahuilah
bahwa kejadian apapun di depanmu itu adalah gambar putih yang bersih dan
netral, sampai kau memutuskan untuk memberinya warna. Apakah kau akan memberinya
warna merah sehingga membakar dirimu? Atau membuatnya biru sehingga membuat
hatimu sejuk?
"Apakah
ada orang lain yang bisa mempengaruhi warna yang kita pilih Kek?" tanya si
anak.
"Tidak
ada Nak, seratus persen engkau sendiri yang berperan mengambil keputusannya,
bukan orang lain.”
No comments:
Post a Comment