31 Mar 2019

Burung Sehat dan Burung Cacat



Syaqiq al-Balkhi adalah teman Ibrahim bin Adham yang dikenal ahli ibadah. Dia juga dikenal sebagai seorang yang zuhud dan tinggi tawakallnya kepada Allah. Hingga pernah sampai pada tataran enggan untuk bekerja. Penasaran dengan keadaan temannya, Ibrahim bin Adham bertanya, “Apa yang sebenarnya bisa menyebabkan Anda seperti itu?”

Syaqiq menjawab, “Ketika saya sedang berada dalam perjalanan di padang yang tandus, saya melihat seekor burung yang patah kedua sayapnya. Lalu saya berkata dalam hati, aku ingin tahu dari mana burung itu mendapatkan rizki. Maka aku duduk memperhatikannya dari jarak yang dekat. Tak berapa lama kemudian, datangkah seekor burung yang sehat membawa makanan di paruhnya. Ini benar-benar  mengejutkan. Aku melihat burung sehat itu menyuapi temannya yang cacat. Mendekatkan paruhnya dan memasukan makanan itu ke paruh temannya yang sudah patah sayapnya.

Maka saya berkata dalam hati, “Dzat yang mengilhami burung sehat untuk menyantuni burung yang patah kedua sayapnya di tempat yang sepi ini pasti berkuasa memberiku rejeki dimana pun aku berada.’

Maka sejak saat itu aku putuskan untuk berhenti bekerja dan aku menyibukkan diriku dengan ibadah kepada Allah subhanahu wata'ala,

Mendengar penurutan Syaqiq tersebut, Ibrahim berkata, “Wahai Syaqiq, mengapa kamu serupakan dirimu dengan burung yang cacat  itu? Mengapa anda tidak berusaha menjadi burung sehat yang memberi makan burung yang sakit itu? Bukankah itu lebih utama? Bukankah nabi shallallahu Alaihi wassalam bersabda, 

‘Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang dibawah.’

Sudah selayaknya bagi seorang mukmin untuk memilih derajat yang paling tinggi dalam segala urusannya, sehingga dia bisa mencapai derajat orang yang berbakti.’

Syaqiq tersentak dengan pernyataan Ibrahim bin Adham dan dia menyadari kekeliruannya dalam mengambil pelajaran. Serta merta dia meraih tangan sahabatnya, menciumnya dan kemudian berkata, “Sungguh, anda adalah guruku wahai Abu Ishaq (Ibrahim)
(Tarikh Dimasyqi, Ibnu asakir)
Disadur dari majalah ar-Risalah edisi 112 Oktober 2010

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment