13 Feb 2019

2 Alasan Kenapa Kamu Harus Mendobrak Aturan Dalam Menulis



Oleh Monica M. Clark
Penerjemah: Husni-Magz
Saya punya teman yang juga penulis dan seniman visual. Suatu hari dia memasuki kontes melukis dan memenangkan peringkat ketiga! Semua karya pemenang penghargaan dipajang. Dan kemudian, selama pameran, dia mendengar beberapa orang berbicara tentang karyanya, tidak menyadari bahwa dia adalah seniman.

Mereka mengatakan dia tidak mengikuti semua aturan.

Saya lupa persis apa yang dia lakukan dengan lukisannya, tetapi komentar orang-orang memang benar. Dia telah menggunakan kanvas berukuran salah atau bahan tertentu yang tidak diizinkan. Itu adalah pelanggaran yang jelas. Namun demikian, dia memenangkan penghargaan.

Tetapi saya melihatnya secara berbeda. Terutama dalam dunia tulis menulis.

Apa pun yang terjadi, itu membuat saya berpikir dan saya telah memutuskan bahwa setidaknya ada dua alasan bagus untuk melanggar aturan penulisan.

Belum yakin? Mari kita lihat dua alasan ini untuk melanggar aturan

1. Melanggar Aturan Menulis Bisa Membebaskan Kreativitas Anda

Teman saya, seniman visual, mengkonfirmasi kepada saya bahwa dia sengaja melanggar aturan kontes. Dia melakukannya karena membuat perubahan ilegal adalah satu-satunya cara dia bisa menceritakan kisah yang dia inginkan melalui karya seninya.

Aturan menulis bermanfaat, bahkan panduan vital. Tapi semua aturan menulis itu  seharusnya tidak menghalangi kebesaran dan kebebasan kita. Jika Anda memiliki visi dan satu-satunya cara untuk mengubahnya menjadi kenyataan adalah dengan melemparkan semua aturan dan membebaskan kreatifitas kita.  Kemudian publikasikan karya Anda dengan membiarkannya dikritik oleh orang lain untuk mencari tahu apakah itu berfungsi atau tidak.

Aturan itu penting, tetapi jangan memprioritaskan mengikuti aturan untuk mengekspresikan kreativitas.

2. Melanggar Aturan Untuk Menemukan Gaya/Aliran Baru

Peraturan memang bagus, tetapi kadang-kadang perlu ditantang karena sudah usang atau eksklusif.
Misalnya, Anda mungkin telah diajari bahwa dialog karakter Anda harus konsisten di sepanjang cerita Anda. Protagonis Anda seharusnya tidak menggunakan bahasa gaul dan memiliki kesalahan tata bahasa suatu hari dan kemudian berbicara dengan diksi sempurna pada hari berikutnya.

Saya percaya ada banyak contoh aturan yang tidak masuk akal untuk setiap orang atau setiap situasi karena mereka tidak ditulis dengan pikiran semua orang.

Sengaja Mendobrak Aturan

Agar lebih jelas, saya percaya pada aturan dalam tulis menulis. Saya pikir menulis perlu standar dan aturan mutu.  Tetapi kita seharusnya tidak begitu khawatir tentang berbagai aturan penulisan sehingga semua aturan itu menghambat kreativitas, keaslian, atau membuat kita merasa terjebak.

Ketika kita melanggar aturan itu harus disengaja dan untuk alasan yang baik dan bisa dipertanggung jawabkan.

Pernahkah Anda dengan sengaja melanggar aturan penulisan? Yang mana, dan mengapa? Beri tahu kami di komentar.

Komentar Penerjemah

Andai semua penulis patuh pada aturan, maka tidak akan ada perkembangan. Ambil contoh dalam dunia sastra. Andai para sastrawan terpaku pada gaya penulisan pendahulunya (baca: sastrawan klasik), kita tidak akan menemukan banyak genre sastra di saat sekarang. Bayangkan saja betapa kita pasti akan bosan membaca karya-karya gaya sastrawan lama.

Monica M. Clark

Monica adalah seorang pengacara yang mencoba menelurkan novel pertamanya. Dia tinggal di D.C. tetapi masih New Yorker. Anda dapat mengikutinya di blognya atau di Twitter (@monicamclark).
==

Sumber: https://thewritepractice.com/break-writing-rules/
Sumber gambar: Google
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment