Oleh Monica M. Clark
Penerjemah: Husni-Magz
Saya punya teman yang juga penulis dan seniman visual. Suatu
hari dia memasuki kontes melukis dan memenangkan peringkat ketiga! Semua karya pemenang
penghargaan dipajang. Dan kemudian, selama pameran, dia mendengar beberapa
orang berbicara tentang karyanya, tidak menyadari bahwa dia adalah seniman.
Mereka mengatakan dia tidak mengikuti semua aturan.
Saya lupa persis apa yang dia lakukan dengan lukisannya,
tetapi komentar orang-orang memang benar. Dia telah menggunakan kanvas
berukuran salah atau bahan tertentu yang tidak diizinkan. Itu adalah
pelanggaran yang jelas. Namun demikian, dia memenangkan penghargaan.
Tetapi saya melihatnya secara berbeda. Terutama dalam dunia
tulis menulis.
Apa pun yang terjadi, itu membuat saya berpikir dan saya
telah memutuskan bahwa setidaknya ada dua alasan bagus untuk melanggar aturan
penulisan.
Belum yakin? Mari kita lihat dua alasan ini untuk melanggar
aturan
1. Melanggar Aturan Menulis Bisa Membebaskan Kreativitas
Anda
Teman saya, seniman visual, mengkonfirmasi kepada saya bahwa
dia sengaja melanggar aturan kontes. Dia melakukannya karena membuat perubahan
ilegal adalah satu-satunya cara dia bisa menceritakan kisah yang dia inginkan
melalui karya seninya.
Aturan menulis bermanfaat, bahkan panduan vital. Tapi semua
aturan menulis itu seharusnya tidak
menghalangi kebesaran dan kebebasan kita. Jika Anda memiliki visi dan
satu-satunya cara untuk mengubahnya menjadi kenyataan adalah dengan melemparkan
semua aturan dan membebaskan kreatifitas kita.
Kemudian publikasikan karya Anda dengan membiarkannya dikritik oleh
orang lain untuk mencari tahu apakah itu berfungsi atau tidak.
Aturan itu penting, tetapi jangan memprioritaskan mengikuti
aturan untuk mengekspresikan kreativitas.
2. Melanggar Aturan Untuk Menemukan Gaya/Aliran Baru
Peraturan memang bagus, tetapi kadang-kadang perlu ditantang
karena sudah usang atau eksklusif.
Misalnya, Anda mungkin telah diajari bahwa dialog karakter
Anda harus konsisten di sepanjang cerita Anda. Protagonis Anda seharusnya tidak
menggunakan bahasa gaul dan memiliki kesalahan tata bahasa suatu hari dan
kemudian berbicara dengan diksi sempurna pada hari berikutnya.
Saya percaya ada banyak contoh aturan yang tidak masuk akal
untuk setiap orang atau setiap situasi karena mereka tidak ditulis dengan
pikiran semua orang.
Sengaja Mendobrak Aturan
Agar lebih jelas, saya percaya pada aturan dalam tulis
menulis. Saya pikir menulis perlu standar dan aturan mutu. Tetapi kita seharusnya tidak begitu khawatir
tentang berbagai aturan penulisan sehingga semua aturan itu menghambat
kreativitas, keaslian, atau membuat kita merasa terjebak.
Ketika kita melanggar aturan itu harus disengaja dan untuk
alasan yang baik dan bisa dipertanggung jawabkan.
Pernahkah Anda dengan sengaja melanggar aturan penulisan?
Yang mana, dan mengapa? Beri tahu kami di komentar.
Komentar Penerjemah
Andai semua penulis patuh pada aturan, maka tidak akan ada
perkembangan. Ambil contoh dalam dunia sastra. Andai para sastrawan terpaku
pada gaya penulisan pendahulunya (baca: sastrawan klasik), kita tidak akan
menemukan banyak genre sastra di saat sekarang. Bayangkan saja betapa kita
pasti akan bosan membaca karya-karya gaya sastrawan lama.
Monica M. Clark
Monica adalah seorang pengacara yang mencoba menelurkan novel pertamanya. Dia tinggal di D.C. tetapi masih New Yorker. Anda dapat mengikutinya di blognya atau di Twitter (@monicamclark).
==
Sumber: https://thewritepractice.com/break-writing-rules/
Sumber gambar: Google
No comments:
Post a Comment