10 Dec 2018

Ya Rabb, Beri Kami Ilham Untuk Selalu Berdoa



Akhir-akhir ini saya menyadari bahwa saya mulai jarang berdoa kepada Allah subhanahu wata'ala. Jika sebelumnya saya terbiasa berdoa sepelas shalat fardhu, maka kali ini saya lebih sering segera berdiri tanpa berdzikir dan berdoa karena alasan banyak kerjaan yang harus diselesaikan. Jangankan mendirikan shalat sunnah bakdiyah, dzikir bakda sholat pun berat rasanya.

Pun kali ini saya juga kurang peka dengan waktu-waktu mustajab. Ketika dulu saya begitu antusias menyambut guyuran hujan dengan setangkup doa. Kali ini hujan yang merintik itu tak lagi mengundang antusias saya untuk berdoa. Dulu saya juga begitu antusias untuk berangkat ke masjid sebelum iqomat dikumandangkan dan berharap bisa berdoa diantara adzan dan iqomat. Tapi kini, saya selalu mengulur waktu hingga iqomat berkumandang, baru kemudian kaki ini melangkah ke masjid dan selalu berada dalam bagian kafilah masbuk. Itu pun terkadang terlewat shalat berjamaah dan memilih berleha-leha di rumah. Astaghfirullah...

Saya berpikir dan bertanya; kemana saya yang dulu? Kenapa seakan-akan saya semakin tidak peduli dengan doa-doa yang dulu biasa saya panjatkan? Apakah saya telah begitu sombongya sehingga tidak lagi bermunajat kepada Allah subhanahu wata'ala? Apakah saya merasa diri saya sudah berkecukupan sehingga saya merasa tidak membutuhkan uluran tangan-Nya? Naudzubillah.

Dulu, betapa banyak doa saya panjatkan. Saya meminta kesehatan, keberkahan dan ketentraman untuk diri saya dan keluarga saya di kampung. Saya meminta ini dan itu. Tapi kini saya tak lagi merasakan kesyahduan dalam meminta. Ya Allah, ampuni hamba-Mu ini.

Dan saya menulis artikel ini karena jiwa ini tersentak setelah membaca sebuah artikel yang menyadarkan saya. Saya membaca artikel yang mengatakan bahwa pada dasarnya berdoa pun merupakan takdir dari Allah subhanahu wata'ala. Jika Allah berkehendak untuk menjauhkan keburukan  dan melimpahkan kebaikan kepada hamba-Nya, maka akan diilhamkan kepada hamba-Nya untuk berdoa kepada-Nya. Sehingga Allah menjadikan takdir doa itu sebagai  faktor penyebab terjadinya takdir yang lain. 

Maka dengan ngeri saya berpikir, ketika saya sudah mulai melupakan doa-doa saya, ketika saya merasa malas untuk bermunajat, maka itu berarti Alloh subhanahu wata'ala sudah menjauh dari saya. Allah subhanahu wata'ala sudah tidak lagi peduli kepada saya sehingga Dia tidak memberi ilham kepada saya untuk berdoa karena dosa-dosa saya dan keimanan yang semakin melemah cahayanya. Allah berkehendak membiarkan keburukan menetap di dalam jiwa saya yang kelam. Audzubillah. Ya Alloh, tolong berilah aku ilham untuk selalu mengingat-Mu dan selalu merajuk kepada-Mu.

Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisiNya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh).(Ar-Ra’d: 39)


Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment