13 Dec 2018

Usir K-Popers Ke Korea



Akhir-akhir ini media sosial dan laman berita online ramai memberitakan tentang seorang wanita bernama Maimon Herawati. Ibu Maimon bukan ramai diberitakan karena merekam chat mesum atasanya tau apa (eh), tapi karena beliau telah membuat petisi yang membuat para K-popers seperti cacing kepanasan dan seperti anjing yang kurang makan. Mengeliat dan mengongong disana sini.

Maimon hewarati diketahui membuat petisi untuk mencekal iklan Shopee yang menampilkan girlband Blackpink dengan goyangan sensualnya.

Diberitakan di laman republika bahwa dosen jurnalistik Unpad ini menyatakan bahwa dirinya tidak ujug-ujug membuat petisi tersebut, mengingat tidak tahu menahu tentang iklan yang meresahkan tersebut. Semua berawal ketika ada seorang alumni jurnalistik yang menghubungi Maimon Herawati melalui pesan WhatsApp bahwa terdapat iklan Shopee berbintang Blackpink yang banyak muncul di sela-sela program acara anak-anak.

Maimon kemudian mencoba mencari iklan yang dimaksud melalui berbagai macam sumber. Salah satunya adalah melalui Youtube. Karena menurut pengakuannya di rumah beliau tidak ada Tivi.

Selain itu Maimon Herawati juga memandang perlu adanya bantuan para warganet sehingga dia meminta mereka untuk mengumpulkan informasi terkait iklan Shopee. 

Data yang didapatkan, adanya keresahan orang tua yang merasa 'terancam' dengan adanya konten iklan itu. Disebutkan bahwa para orang tua itu merasa kesulitan membayangkan seperti apa anak-anaknya di masa depan.

Petisi tersebut diluncurkan tak lain untuk mengetahui sejauh mana keresahan itu juga dimiliki oleh orang lain. Dan ternyata animo masyarakat begitu tinggi. Tercatat dalam waktu dua hari ada 84 ribu lebih ikut serta menandatangani petisi.

Apa yang dilakukan oleh Maimon Herawati sesuai dengan UU Nomor 32 Tahun 2002 Pasal 46 ayat 6. Di sana dikatakan bahwasanya tayangan anaka-anak, iklan niaga dalam tayangan anak-anak harus sesuai dengan standar anak-anak.

Melihat antusiasme penolakan iklan Shopee yang menampilkan goyangan Blackpink, para fans mulai merasa gerah dan kepanasan. Mereka pun membuat petisi tandingan ‘USIR MAIMON HEWARATI DARI INDONESIA.’ Selain itu, efek yang didapatkan Maimon tidak main-main. Sang Dosen yang juga seorang penulis ini mendapatkan banyak telepon gelap yang berisi ancaman pasca meluncurkan petisi.

Saya kira disini kita bisa mengukur bagaimana otaku dang mereka bisa terbukti disini. Pun bagaimana tingkat ke-alay-an mereka sudah pada tahap sangat mengkhawatirkan. bagaimana mungkin mereka menginginkan seorang perempuan bernama Maimon Herawati terusir dari Indonesia dengan alasan menolak goyangan Blackpink. Jika seorang Maimon menolak tarian bali dan gamelan jawa, baru masuk akal. Mengingat keduanya adalah budaya Indonesia. Nah, justru menurut saya, para K-Popers harus diusir ke Korea. Setuju?
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment