29 Dec 2018

Mereka Pikir Aku Pernah Tinggal di New York



‘Kang Husni pernah tinggal di New York ya.’

Itu adalah salahsatu pertanyaan yang terlontar dari seorang anggota grup Facebook KBM yang menjadi pembaca fanatic kisah ‘Neighbor’s Secret’ yang aku published secara bersambung di setiap harinya.

Aku hanya tersenyum sendiri membaca pertanyaan. Pertanyaan sejenis banyak masuk lewat inbox. Akhirnya –begitu hatiku berkata- mereka tidak hanya penasaran dengan kelanjutan cerita si Nadia dan si James. Tapi mereka juga merasa penasaran dengan jati diri authornya. (Tolong seseorang tangkap tubuhku sebelum aku terbang karena tersanjung. hehe)

Sebenarnya aku tidak pernah tinggal di New york atau daerah lainnya di luar Indonesia. Jangankan luar Indoensia, bahkan negeri sendiri pun aku tidak pernah mengeksplorasinya. Perjalanan terjauh saya adalah ke Bali ketika karyawisata semasa SMA. Dan omong-omong, tentang luar negeri, memang, aku bermimpi untuk bisa berkeliling dunia. (aminin dong…)

Dan tentang pertanyaan kenapa aku sering menulis cerita dengan setting luar negeri, maka aku menjawabnya dengan jawaban ‘karena aku menyukainya.’ Aku juga tidak tahu apa alasanku memilih menulis cerita dengan latar setting luar negeri.

Tapi setidaknya ada beberapa alasan yang bisa aku ungkapkan

Pertama, karena aku menyukai karya-karya terjemahan sehingga aku sudah terbiasa dengan gaya bercerita novel terjemahan. Bahkan gaya berceritaku lebih enjoy dan mengalir dengan bahasa indonesia yang baku dan bertele-tele layaknya karya terjemahan dibanding dengan gaya bahasa lokal. Jadi, ini semacam kebiasaan yang tertular dari bacaan yang sering say abaca,

Kedua, saya banyak menonton film Hollywood sehingga sedikit banyak ini juga mempengaruhi kecenderungan  saya dalam menulis fiksi.

Well, sebenarnya untuk menulis sebuah cerita dengan latar luar setting luar negeri tidak terlalu sulit. Zaman sekarang dimana dunia selebar daun kelor adalah zaman dimana kita bisa mendapatkan informasi dalam satu kali klik.

Ketika aku menulis ‘Neighbor’s Secret’ aku beberapa kali membuka google map untuk mempelajari seluk beluk kota New York, membuka Wikipedia, dan berbagai macam sumber lainnya.

Dan jika kau punya seorang teman yang pernah tinggal di tempat yang dimaksud, maka itu bisa menjadi kesempatan berharga. Kau bisa bertanya berbagai macam hal yang ingin kau tahu dari kota yang akan kau jadikan setting dari temanmu itu. bahkan, jika kau tidak punya teman, maka kau bisa mencarinya.

Ketika aku ingin membuat kisah ‘Neighbor Secret’ dengan setting New York, maka aku berusaha mencari fanpage perhimpunan mahasiswa Indonesia New york dan berusaha untuk berkomunikasi dengan mereka perihal berbagai hal seperti tempat penginapan, jalan dan semacamnya.

Memang sih, karya yang sempurna dan lebih berwarna itu adalah ketika kita pernah terlibat di dalamnya. Tentunya seorang yang bercerita tentang New york bermodal data tulisan dan google akan tidak semenarik  cerita mereka yang pernah tinggal bertahun-tahun disana. Contohlah misalnya AAC-nya Habiburrahman el-Shirazi yang begitu sangat detail mendeskripsikan Mesir. Dia bisa begitu karena dia pernah tinggal di Mesir. Dan banyak novel-novel sejenisnya. Tapi, jika kau ingin, tidak ada salahnya mencoba dengan bermodal google dan informasi teman.

Nah, mari kita mulai mengeksplorasi setting tempat dengan minat yang membara.

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment