6 Nov 2018

Melakukan Perubahan dan Menikmati Perubahan



Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (Quran Surat ar-Ra'd ayat 11)

Perubahan di dalam kehidupan adalah keniscayaan yang tidak bisa kita pungkiri. Bahkan perubahan adalah kehidupan itu sendiri. kehidupan selalu berkelindan dan bergerak karena memang itulah karakter kehidupan kita. Kita berawal dari seorang bayi yang tidak bisa berbuat apa-apa selain merengek dan menangis. Bayi yang bergantung pada pertolongan dan kasih sayang sosok ibu itu kini telah menjelma menjadi sosok kita yang sekarang.

Setelah itu kita akan menjadi lebih dewasa, kemudian semakin tua dan pada akhirnya kita mati menghadap Sang Pencipta. Kita berubah karena memang perubahan itu karakter kehidupan kita yang berjalan bersama waktu yang terus berdetak dan berlalu. Waktu itu adalah akumulasi dari kehidupan kita sendiri.

Perubahan bukan hanya dalam masalah fisik semata. Kita juga mengalami perubahan mental dan prilaku serta cara pandang seiring berkembangnya wawasan, pengalaman dan pengetahuan. Kemudian setelah itu kita juga melihat perubahan di sekitar kita. Cobalah kita ingat-ingat kembali bagaimana kondisi lingkungan komplek perumahan atau desa kita sepuluh tahun yang lalu dan bandingkan dengan kondisi yang sekarang. Tentunya banyak perubahan yang terjadi.

Kita juga seringkali melihat perubahan yang signifikan dari orang-orang sekitar kita, bahkan orang terdekat kita. Bahkan perubahan mereka mengagetkan kita. Saya dulu punya teman masa kecil yang memiliki tubuh yang kurus kerempeng, sakit-sakitan dan memiliki wajah yang terkesan murung. Tapi belasan tahun kemudian nasib menakdirkan kami untuk bertemu. Saya merasa pangling karena yang ada di hadapan saya adalah sesosok lelaki yang memiliki tubuh atletis dan proporsional dengan senyum yang menawan. Sangat jauh dari bayangan yang saya bangun di benak saya.

Saya juga punya seorang teman yang dulu begitu perhatian dan bahkan saya berani mengatakan dia adalah teman terbaik saya. Tapi beberapa tahun kemudian tiba-tiba dia menghilang dari kehidupan saya. Ketika kami bertemu, sikapnya menjadi berbeda. Saya jadi bertanya-tanya, adakah saya punya dosa atau telah melakukan kesalahan fatal kepadanya? Tapi saya tidak menemukan hal yang keliru. Mungkin ini juga termasuk perubahan yang tidak pernah kita duga sebelumnya.

Hidup adalah proses dan kita harus menikmati proses kehidupan yang kita lakukan. Karena menikmati proses adalah satu pion lain dari pion-pion kebahagiaan. Kita bahagian dengan prestasi yang kita capai dan kita bahagia dengan hal-hal baru yang mengubah hidup kita menjadi lebih baik. Dan kita juga harus ikhlas dengan perubahan yang tidak kita harapkan atau tidak sesuai dengan ekspektasi kita.

Mau tidak mau setiap kita akan menghadapi perubahan. Sebuah fenomena alami yang mana kita tak ada daya untuk menghindar. Perubahan adalah keniscayaan. Karena sifatnya ini setiap makhluk, benda mati bahkan sampai pemikiran yang wujudnya abstrak sekalipun akan mengalami perubahan.
Mau disadari atau tidak, mengalir atau dipaksa, kita akan mengalami tahap demi tahap perubahan. Adakalanya perubahan yang terjadi sangat besar, adakalanya perubahan itu mengarah pada hal-hal positif atau sebaliknya. Perubahan yang terjadi adalah sebuah proses metamorfosis kita menuju ke tahap selanjutnya.

Bukan Sekedar Berubah

Ya, hidup itu adalah perubahan. Tapi bukan sekedar berubah tanpa faidah. Tentunya yang saya maksud merubah diri disini adalah mengubah diri menjadi lebih baik. Mengubah kebiasaan buruk menuju kebiasaan yang  baik dan mengubah karakter yang tercela menjadi karakter yang berwibawa. Mengubah diri bisa juga dengan mempelajari hal-hal baru dalam kehidupan dan mulai menerapkan hal-hal yang positif yang sebelumnya belum pernah kita lakukan sama sekali. Mengubah diri juga berarti mengubah pola pikir lama dengan pola pikir baru yang mencerahkan.

Teman saya pernah mengisahkan tentang sahabat perempuannya di kampusnya dulu. Dia adalah seorang gadis aktifis masjid kampus sekaligus aktifis BEM yang aktif berdakwah.  Jilbabnya yang lebar tidak menutupi semangatnya yang berapi-api, setiap argumen yang disampaikannya selalu dilandasi pemikiran yang matang dan data yang menyakinkan.

Gadis itu juga seringkali turun ke jalan bak seorang revolusioner yang membangkitkan kaum proletar untuk berani melawan kaum tiran. Singkatnya teman saya itu terkagum-kagum dengan si akhwat dan terpesona dengan semangatnya untuk menciptakan perubahan dan inspirasi.

Namun apa yang terjadi beberapa tahun kemudian. Teman saya menuturkan bahwa si akhwat berjilbab lebar itu kini telah berubah total. Entah kemana perginya jilbab lebar itu, karena sekarang jilbab itu telah hilang dan tergantikan oleh selembar kain mini yang menutupi badan. Bahkan status terbaru di socmednya menerangkan dia sedang ‘berpacaran’ dengan seseorang.

Sebuah rumus sederhana tentang perubahan. Jika sebuah ide positif dikali dengan tindakan positif maka akan menghasilkan sebuah perubahan positif. Apa yang kita pikiran hari ini dan apa yang kita lakukan sekarang adalah wajah masa depan perubahan hidup kita. Dan rumus sederhana ini adalah bentuk bagaimana kita bisa menikmati indahnya perubahan dengan tanpa beban.

Jangan Berpuas Diri

Baiklah, tampaknya akan jauh lebih sempurna jika perenungan kita tentang perubahan disandingkan dengan sebuah kisah analogi yang menggugah. Mari kita simak sebuah kisah tentang seekor ulat yang ragu untuk bermetamorfosis menjadi seekor kupu-kupu.

Suatu ketika hiduplah seekor ulat di taman. Ia tahu waktu untuk metamorfosisnya sudah dekat. Namun, ia takut. Maka berkatalah ia dalam hati,  "Bagaimana bila aku berubah menjadi kupu yang buruk rupa? Bagaimana bila aku gagal bermetamorfosis dan malah mati? Bagaimana bila aku dimangsa ketika berada dalam kepompong atau tak bisa keluar dari kepompong?"

Itulah beberapa hal yang terus menghantui ulat ini. Ketika sedang dilanda kebingungan, ulat ini bertemu seekor kupu-kupu yang cantik dan memiliki warna sayap yang indah. Ia pun memberanikan diri untuk bertanya, "Hai kupu-kupu, bagaimana dulu proses metamorfosismu? Apakah itu menyenangkan? Apakah kamu puas menjadi kupu-kupu seperti sekarang?"

Kupu-kupu itu melihat sang ulat dan tertawa. Ia kemudian berkata, "Hai ulat, jangalah hatimu ragu. Ambillah langkah yang tepat dan bersiaplah untuk menjadi lebih baik. Jangan takut untuk berubah."
Setelah berkata begitu, kupu-kupu itu berlalu. Tapi nasihat dari si kupu-kupu tidak menggugah hatinya untuk segera berubah. Dia sudah terlampau takut dengan perubahan sehingga lebih memilih untuk menjadi seekor ulat selama-lamanya. Dia sudah terlampau bahagia dengan pucuk-pucuk daun yang menjadi santapannya. Ulat itu berpikir toh dengan daun-daun itu dia sudah cukup bahagia.

Hingga suatu hari seekor ayam betina masuk ke dalam taman dan mematuk si ulat yang malang.
Nah, sekarang mari kita bertanya kepada diri kita, jangan-jangan kita juga memiliki mental seperti si ulat sehingga kita tidak berpikir untuk melakukan perubahan. Kita terlena di zona nyaman dan tak pernah berniat untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.

Idealnya, kita tidak boleh berpuas diri untuk menggapai kesuksesan. Baik kesuksesan di dunia maupun kesuksesan di akhirat. Sementara kita tidak akan pernah mendapatkan kesuksesan tanpa pernah melakukan perubahan.
===

Kotak Inspirasi

Tulis apa yang harus kamu lakukan untuk mengubah kebiasaan burukmu dan sebagai gantinya cobalah mencari jalan untuk membuat kebiasaan baru yang baik.

No
Kebiasaan Buruk yang harus ditinggalkan
Kebiasaan baik yang harus dibiasakan
1
2
3
4
5
6
7
Tidur di waktu pagi

Membiasakan tilawah al-quran, dzikir pagi atau membaca setelah sholat subuh


Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment