Tidak ada hidup
yang tidak dihinggapi masalah, karena hakikatnya kehidupan itu selalu didatangi
oleh masalah. Siapa sih di dunia ini yang tidak memiliki masalah? Hampir setiap
orang memiliki masalahnya masing-masing, yang tentunya berbeda antara satu
dengan yang lain. Kita memiliki masalah dengan kadarnya masing-masing dan
berbagai cerita yang berbeda.
Akan tetapi
setiap masalah pasti memiliki jalan keluar dan penyelesaiannya. Untuk itulah
semestinya kita tidak takut dengan masalah. Karena setiap masalah akan berakhir
dan kehidupan harus terus berlanjut.
Hidup ini
masih koma, belum mencapai titik. Titik itu adalah masa akhir kehidupan kita di
dunia ini, sementara berbagai masalah itu adalah dinamika kehidupan yang
mengharuskan kita untuk rehat sejenak, untuk menata ulang energy dan motivasi. Karena
masalah itu hanyalah koma.
Mari kita
menyimak sebuah kisah untuk menjadi analagi titik dan koma kehidupan kita.
Ada seorang
istri yang baik yang ditakdirkan menikah dengan seorang lelaki yang menurut
pandangan matanya adalah lelaki baik dan terhormat. Tapi nyatanya, setelah
berlalunya waktu, muncul sifat aslinya. Muncul ketidakharmonisan, suami sering
marah dan keluar rumah, bahkan hingga KDRT. Sang istri yang baik hati itu
memaafkan suaminya dan mencoba mengajak suaminya kembali ke jalan yang benar. Tapi
ujungnya hanyalah perceraian yang menyakitkan.
Ingatlah,
hidup masih koma, belum titik. Karena itulah si istri malang ini mencoba untuk
bangkit. Setelah bercerai, beberapa tahun kemudian dia bertemu dengan laki-laki
yang baik, kemudian mereka menikah. Dan pada akhirnya, hidupnya jauh lebih
baik. Suaminya sholih, ekonomi membaik dan juga dilingkupi oleh kebahagiaan
karena hadirnya sang buah hati.
Begitulah,
karena hidup ini masih koma, ada kalimat-kalimat lain yang tidak boleh kita
lewatkan. Dan kita tentu akan menemukan moment dimana kita akan mengecap
kebahagiaan setelah kepahitan.
Hidup masih
koma, belum titik.
Ada seorang
pemuda lulusan SMA yang ingin kuliah karena hausnya akan ilmu. Padahal dia
tidak memiliki biaya untuk kuliah, pun tidak mungkin meminta kepada orang tua. Akhirnya
dia nekad untuk meneruskan pendidikan. Sayangnya, dia harus DO karena tidak
mampu membayar biaya kuliah.
Tapi hidup
masih koma, belum titik. Si pemuda mencoba peruntungan dengan ikut bisnis
teman. Setelah laba terkumpul, dia membuka bisnis sendiri hingga omsetnya
jutaan rupiah.
Hidup masih
koma, belum titik.
Setiap orang
bisa mengubah dirinya untuk menjadi lebih baik, lebih semangat dan lebih
berhasil dari hari-hari sebelumnya. Ingat kata pepatah, kegagalan adalah
kesuksesan yang tertunda.
Selalu positif
thinking kepada Allah subhanahu wata'ala,sebagaimana apa yang disebutkan dalam
sebuah hadits Qudsi,
"Aku
(Alloh) tergantung prasangka hamba-Ku (Alloh)"
Juga firman
Alloh subhanahu wata'ala dalam surat 94 ayat 5:
"Maka
sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan"
Hidup masih
koma, belum titik
Maka siapapun
masih ada peluang untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik, lebih berhasil,
lebih bahagia dan jangan menyerah.
No comments:
Post a Comment