20 Nov 2018

Hidup Ini Masih Koma, Belum Titik


Tidak ada hidup yang tidak dihinggapi masalah, karena hakikatnya kehidupan itu selalu didatangi oleh masalah. Siapa sih di dunia ini yang tidak memiliki masalah? Hampir setiap orang memiliki masalahnya masing-masing, yang tentunya berbeda antara satu dengan yang lain. Kita memiliki masalah dengan kadarnya masing-masing dan berbagai cerita yang berbeda.

Akan tetapi setiap masalah pasti memiliki jalan keluar dan penyelesaiannya. Untuk itulah semestinya kita tidak takut dengan masalah. Karena setiap masalah akan berakhir dan kehidupan harus terus berlanjut.

Hidup ini masih koma, belum mencapai titik. Titik itu adalah masa akhir kehidupan kita di dunia ini, sementara berbagai masalah itu adalah dinamika kehidupan yang mengharuskan kita untuk rehat sejenak, untuk menata ulang energy dan motivasi. Karena masalah itu hanyalah koma.

Mari kita menyimak sebuah kisah untuk menjadi analagi titik dan koma kehidupan kita.

Ada seorang istri yang baik yang ditakdirkan menikah dengan seorang lelaki yang menurut pandangan matanya adalah lelaki baik dan terhormat. Tapi nyatanya, setelah berlalunya waktu, muncul sifat aslinya. Muncul ketidakharmonisan, suami sering marah dan keluar rumah, bahkan hingga KDRT. Sang istri yang baik hati itu memaafkan suaminya dan mencoba mengajak suaminya kembali ke jalan yang benar. Tapi ujungnya hanyalah perceraian yang menyakitkan.

Ingatlah, hidup masih koma, belum titik. Karena itulah si istri malang ini mencoba untuk bangkit. Setelah bercerai, beberapa tahun kemudian dia bertemu dengan laki-laki yang baik, kemudian mereka menikah. Dan pada akhirnya, hidupnya jauh lebih baik. Suaminya sholih, ekonomi membaik dan juga dilingkupi oleh kebahagiaan karena hadirnya sang buah hati.

Begitulah, karena hidup ini masih koma, ada kalimat-kalimat lain yang tidak boleh kita lewatkan. Dan kita tentu akan menemukan moment dimana kita akan mengecap kebahagiaan setelah kepahitan.

Hidup masih koma, belum titik.

Ada seorang pemuda lulusan SMA yang ingin kuliah karena hausnya akan ilmu. Padahal dia tidak memiliki biaya untuk kuliah, pun tidak mungkin meminta kepada orang tua. Akhirnya dia nekad untuk meneruskan pendidikan. Sayangnya, dia harus DO karena tidak mampu membayar biaya kuliah.

Tapi hidup masih koma, belum titik. Si pemuda mencoba peruntungan dengan ikut bisnis teman. Setelah laba terkumpul, dia membuka bisnis sendiri hingga omsetnya jutaan rupiah.

Hidup masih koma, belum titik.

Setiap orang bisa mengubah dirinya untuk menjadi lebih baik, lebih semangat dan lebih berhasil dari hari-hari sebelumnya. Ingat kata pepatah, kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.

Selalu positif thinking kepada Allah subhanahu wata'ala,sebagaimana apa yang disebutkan dalam sebuah hadits Qudsi,

"Aku (Alloh) tergantung prasangka hamba-Ku (Alloh)"

Juga firman Alloh subhanahu wata'ala dalam surat 94 ayat 5:
"Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan"

Hidup masih koma, belum titik

Maka siapapun masih ada peluang untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik, lebih berhasil, lebih bahagia dan jangan menyerah.


Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment