Seorang lelaki inggris bertanya kepada teman muslim, “Kenapa
dalam islam wanita tidak boleh berjabat tangan dengan pria?”
Teman muslim itu menjawab, "Bisakah kamu berjabat
tangan dengan Ratu Elizabeth?"
Lelaki inggris menjawab, "Oh tentu tidak bisa! cuma
orang-orang tertentu saja yang bisa berjabat tangan dengan ratu."
Teman muslimnya itu tersenyum dan berkata,
"Wanita-wanita Muslimah kami adalah para ratu, dan ratu tidak boleh
berjabat tangan dengan pria sembarangan (yg bukan mahramnya)."
Dalam hadits shahih dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam, beliau bersabda, “Sesungguhnya saya tidak menjabat tangan wanita”
Kemudian Aisyah berkata, “Demi Allah, tangan Rasulullah
tidak pernah memegang tangan perempuan (bukan mahramnya) sama sekali, karena
hanya membai’atnya dengan perkataan”. Sehingga tidak membuat perbedaan antara
berjabat tangan dengan penghalang atau tanpa penghalang berdasarkan dari
keumuman dalil dan juga menutup jalan yang mendatangkan sebuah fitnah.
Lalu si inggris bertanya lagi, "Lalu, kenapa perempuan
Islam menutupi rambut dan tubuh mereka?"
Teman muslimnya itu tersenyum lalu menunjukkan dua buah
permen di tangannya, ia membuka yang pertama terus yang satu lagi masih
terbungkus, lalu ia melemparkan keduanya ke lantai yang kotor.
Kemudian dia bertanya, "Jika saya meminta anda untuk
mengambil satu permen, mana yang akan anda pilih ?"
Si inggris menjawab : "Tentu saja yang saya memilih
yang terbungkus dan masih tertutup."
"Seperti itulah cara kami melihat dan memperlakukan
perempuan dari golongan kami."
Alloh Azza wa Jalla memerintahkan kepada istri-istri nabi
dan wanita beriman untuk menutup aurat mereka sebagaimana firman-Nya :
"Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu,
anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang Mukmin, “Hendaklah mereka
mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka !” Yang demikian itu supaya
mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Alloh
adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" [al-Ahzâb/33:59]
No comments:
Post a Comment