Angin adalah udara yang bergerak. Angin adalah harmoni alam
yang membawa banyak sekali manfaat dalam kehidupan kita. Angin berpesan dalam
penyerbukan banyak jenis tanaman seperti padi dan jagung. Angin juga berperan
memutar kincir sehingga mengubahnya menjadi energi listrik. Bagi anak-anak angin
memberi hiburan kepada mereka dengan menerbangkan layangan yang menghiasi
langit senja. Bahkan, angin memberi kita kenyamanan lewat kipas angin.
Ada beberapa filosofi yang kita bisa petik dari angin.
Pertama, angin punya energi yang
tersembunyi dan tidak kasat mata
Angin bergerak kesana kemari tanpa pernah kita
sadari keberadaannya, tapi kita bisa rasakan gerakannya. Angin bergerak alami
sesuai dengan kehendak Sang Pencipta, tapi walaupun dia hanya angin yang tidak
terlihat eksistensinya, kita bisa memanfaatkan energinya.
Angin bisa dijadikan pembangkit tenaga listrik
sebagaimana di negeri Belanda sana. Di sana, banyak terdapat kincir angin
yang mampu menghasilkan energi listrik. Walaupun wujudnya tak terlihat,
filosofi angin terbukti juga memiliki kandungan energi yang tersembunyi.
Karenanya, kita dapat belajar untuk tidak mudah meremehkan
hal kecil seperti angin. Karena dibalik hal kecil pun, tersimpan potensi yang
cukup besar untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat. Pun kita tidak perlu
sedih karena tidak terlihat apa kontribusi kita.
Kita tahu bahwa ketika orang-orang Belanda menggunakan energy
listrik, mereka teringat kincirnya, bukan angin yang menggerakan kincir. Padahal
tanpa angin, kincir itu tidak akan pernah bergerak. Disini, angin
mengajarkan kita arti penting keikhlasan.
Kedua, angin membawa kesejukan
dalam kehidupan
Angin sepoi-sepoi memberi kita kenyamanan. Kemudian manusia
pun memanfaat konsep ini dengan menciptakan kipas angin dan AC.
Baik angin yang ada di alam, ataupun angin yang tercipta dari
alat elektronik, kesemuanya itu memang memiliki satu persamaan. Yakni,
sama-sama menciptakan kesejukan. Walaupun tak sedikit kasus angin yang membawa
kerusakan, nyatanya angin yang semilir tetap bisa memberikan kita suasana sejuk
dan nyaman.
Seperti halnya dengan angin. Manusia juga harus bisa
menciptakan kesejukan untuk kehidupannya. Juga, untuk lingkungan sekitarnya.
Bila belum mampu untuk menciptakan kesejukan, seminimal mungkin ia tidak
membawa kerusakan untuk lingkungannya.
Ketiga, Angin bebas bergerak dan fleksibel
Di alam, angin bergerak dengan bebasnya. Ia melaju kesana,
dan kemari. Mengikuti perbedaan tekanan udara yang ada di lingkungan. Seakan
tak ada rintangan, angin senantiasa bergerak dan berpetualang dengan bebasnya
di alam terbuka.
Itu membuktikan bahwa angin memiliki sifat yang sigap dan
fleksibel. Ketika ada celah perbedaan tekanan udara, dengan sigapnya angin
mengisi kekosongan yang ada di alam terbuka. Tanpa mengenal siang dan malam,
angina selalu konsisten dengan kesigapan serta fleksibilitasnya. Kesemuanya itu
angin lakukan untuk menjaga keseimbangan tekanan udara yang ada di alam.
Seperti halnya udara yang memiliki tekanan yang berbeda-beda,
lingkungan sosial manusia juga memiliki tingkat porsi tekanan yang
berbeda-beda. Selain itu, selalu ada perubahan yang menciptakan beberapa
kekosongan. Oleh karenanya, manusia harus benar-benar bisa bertindak dengan
sigap dan mengisi tiap kekosongan yang ada masyarakat. Agar tercipta lingkungan
yang stabil.
No comments:
Post a Comment