Waktu terus
berlalu dan zaman telah berganti. Begitu juga dengan cara hidup, cara pandang
dan kebiasaan manusia. Semakin hari perubahan begitu kentara dan nyata. Jika zaman
dulu orang tua kita sangat menjunjung etika, kini sepertinya etika sudah mulai terkubur
dan mulai dilupakan. Bahkan kata-kata sopan pun sudah berubah menjadi
istilah-istilah kasar.
Diantara hal
yang seringkali dilupakan adalah kata-kata ‘tolong, maaf dan terimakasih.’ Kata
‘tolong’ biasa dilontarkan ketika kita hendak meminta bantuan orang lain. Kata ‘maaf’
ketika kita merasa bersalah dan tidak enak hati dan ‘terimakasih’ ketika orang
lain membantu kita. Nah, sepertinya ketiga kata ini sudah mulai dlupakan. Padahal
efeknya sangat luar biasa.
Mari kita
ambil contoh dengan tiga kata diatas.
‘Tolong,
ambilkan saya sapu.’
‘Ambilkan
saya sapu.’
‘Maaf,
bisakan ibu geser sedikit?’
‘Bisa ibu
geser sedikit.’
‘Terimakasih,
kamu sudah memberitahu saya.’
‘Kamu sudah
memberitahu saya.’
Ungkapan tolong
akan membuat orang lain begitu senang membantu kita. Dia tidak akan pernah
memiliki beban atau merasa kita memanfaatkan mereka. Karena kata ‘tolong’ itu
menyatakan bahwa kita benar-benar membutuhkan bantuan mereka. Dan mereka akan
menolong kita dengan tanpa pamrih.
Ungkapan ‘tolong’
adalah menjadi pembeda antara sikap memerintah dan benar-benar meminta tolong. Meskipun
kita atasan dan dia bawahan. Ungkapan ‘tolong’ ini diperlukan untuk mendekatkan
dan menghilangkan sekat yang membuat canggung.
‘Maaf’
berarti kita menghargai mereka sebagaimana mestinya sehingga mereka pun akan
menghargai kita. Mereka tahu bahwa mereka memiliki nilai di mata kita. Sehingga
tidak ada salahnya menggunakan kata maaf ketika kita bersalah. Tidak perlu malu
untuk meminta maaf.
Terimakasih adalah
ungkapan penghargaan terhadap jasa orang lain. Ungkapan ini mampu membuat
mereka bahagia dengan apa yang telah mereka lakukan untuk kita.
Ungkapan terimakasih
lebih mahal daripada uang. Bahkan dalam bertransaksi penjual dan pembeli pun
ungkapan terimakasih ini begitu membahagiakan. Bagaimana si penjual dan si
pembeli berterimakasih satu sama lain. Coba kita bayangkan, bagaimana perasaan
kita ketika si penjual bermuka masam dan si pembeli buang muka?
Ungkapan terimakasih
akan menumbuhkan rasa hormat dan penghargaan orang lain kepada kita. Cobalah ungkapkan
rasa terimakasih kepada office boy yang selalu membereskan meja kerja atau
menawarkan secangkir kopi dan teh disetiap pagi. Kita tahu itu adalah tugasnya.
Tapi ungkapan terimakasih kita bisa membuat dia bahagia melayani kita.
Ungkapkan terimakasih
kepada istri yang selalu menyiapkan sarapan pagi sebelum berangkat kerja,
selalu mencuci seragam kita, dan menyiapkan air hangat untuk mandi malam plus
sajian makan malam. Meskipun hal itu adalah tugasnya sebagai istri dan ibu
rumah tangga, tapi ungkapan ‘terimakasih kita membuat rasa lelahnya hilang
dalam sekejam. Dan rasa cinta akan tumbuh di hatinya untuk kita sebagai
suaminya.
Bisa jadi,
karena terimakasih ini, bantuan yang tadinya tidak dilakukan secara ikhlas,
tiba-tiba menjadi ikhlas.
Jadi, mulai
sekarang mari kita biasakan ungkapan TOMAT (tolong, maaf dan terimakasih) dalam
berinteraksi dengan orang lain. Tiga ungkapan ini saling berkaitan satu sama
lain. Tiga kata ini adalah perekat jiwa dan pupuk cinta yang paling ampuh untuk
memberikan aura positif di hati kita.
sumber gambar: https://brainupfl.org/2018/09/16/3-specific-ways-that-helping-others-benefits-your-brain/
No comments:
Post a Comment