Sering kita mendengar kutipan seperti ini, ‘kalau sudah jodoh
tidak akan kemana. Atau kutipan semakna, ‘kalau sudah rezeki tidak akan
kemana.’
Ya memang, Allah subhanahu wata'ala sudah menentukan rezeki
masing-masing dengan kadarnya. Dan kita tidak akan pernah kehilangan apa yang
telah ditakdirkan oleh Allah subhanahu wata'ala. Marilah kita mengambil
perumpamaan dari kucing dan ikan.
Kucing suka makan ikan, tapi dia tidak bisa berenang. Ikan
suka makan cacing, tapi dia tidak bisa ke darat. Tapi tetap saja kucing bisa
menikmati ikan, dan ikan terkadang bisa menikmati cacing, meski sebagai umpan.
Inilah yang dinamakan proses kehidupan kita. Kehidupan tidak
mengajarkan kucing untuk pandai berenang untuk mendapatkan ikan. Kehidupan juga
tidak mengajarkan ikan untuk pandai ke darat untuk mendapatkan cacing.
Begitupun hendaknya kita menyikapi kehidupan kita. Kehidupan
mengajarkan kita untuk berusaha, namun bukan yakin pada usaha saja. kita yakin
bahwa usaha kita hanya sebagai jalan untuk mendapatkannya, adapun penentu akhir
hanyalah yang memiliki kehidupan kita.
Betapa banyak orang yang bertawakal pada usahanya semata, dia
bertawakal terhadap hartanya, bertawakal terhadap bisnisnya dan deposito yang
dia simpan di bank. Sehingga ketika semuanya itu lenyap, dia kalap dan putus
asa.
Beda hanya ketika kita bertawakal kepada Allah, maka kita
memiliki sandaran ketika semua kenikmatan itu lenyap dari hidup kita. Karena
kita yakin Allah subhanahu wata'ala yang memiliki segalanya, bukan ikhtiar kita
yang menentukan hidup kita.
Jika yakin pada usaha semata, maka kucing tidak akan pernah
mendapatkan ikan. Tapi toh kucing tetap saja bisa menikmati ikan.
Rezeki hanya Allah subhanahu wata'ala saja yang memberikannya
kepada kita. Oleh karena itu hendaknya mulai sekarang kita belajar yakin kepada
Allah subhanahu wata'ala.
Benarlah apa yang difirmankan oleh Allah subhanahu wata'ala
di dalam quran surat Hud ayat 6,
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا
عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا
Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan
Allah-lah yang memberi rezkinya”
Binatang melata saja sudah dijamin rezekinya oleh Allah,
burung yang terbang di udara juga sudah dijamin rezekinya oleh Allah, pergi
dari sarang dalam keadaan lapar dan kembali sudah dalam keadaan kenyang. Lalu,
dengan alasan apa lagi kita berputus asa dari rezeki yang sudah Allah atur
untuk hidup kita?
Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Allah subhanahu
wata'ala selain orang-orang kafir. Karena orang kafir tidak memiliki sandaran
untuk menyandarkan segala urusan dan kesulitan hidup mereka. Tapi, kita tidak
seperti mereka, kita memiliki sandaran yang tidak akan pernah membuat kita
kecewa. Allah subhanahu wata'ala
Semoga bermanfaat
Wallahu a’lam
No comments:
Post a Comment