27 Sept 2018

Terbelenggu Masa Lalu


Image result for CHAINSDalam kehidupan kita memiliki tiga waktu, masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Masa lalu untuk diambil pelajaran, masa sekarang untuk berkarya dan masa depan untuk merencanakan.

Akan tetapi jangan pernah kita tertipu oleh tiga waktu tersebut. Kita tertipu dengan masa lalu ketika kita selalu menatap ke belakang sehingga kegagalan, kepedihan dan luka di masa lalu selalu membayang-bayangi kita dan membuat kita takut untuk melangkah. Kita menjadi ragu menatap masa depan.

Kita juga tertipu dengan masa sekarang ketika kita berleha-leha dan bermalas-malasan menikmati masa sekarang. Kita berpikir, toh masih ada hari esok. Toh masih ada masa depan yang panjang. Dan kita tertipu oleh masa yang akan datang dengan berbagai impian dan khayalan. Tapi kita tidak pernah merealisasikan mimpi kita.

Yang sering terjadi adalah kita selalu dibayang-bayangi masa lalu sehingga kita tidak mau melangkah dan memperbaiki diri. kita trauma oleh masa lalu yang kelam. Lupakanlah masa lalu dan mulailah melangkah.

Marilah kita berkaca dari rusa dan singa. Menurut penelitian kecepatan lari rusa mencapai 90 kilometer perjam. Dan kecepatan lari singa hanya 58 kilometer perjam. Nah, kecepatan lari kedua binatang ini jauh berbeda satu sama lain. Anehnya, kenapa singa selalu bisa menangkap rusa, dan kenapa rusa tidak pernah bisa meloloskan diri dari kejaran singa yang memangsanya.

Ketika mengetahui seekor Singa mengintai dan memburunya, seekor Rusa berlari cepat untuk menyelamatkan dirinya. Akan tetapi seringkali rusa melihat ke belakang sehingga dia merasa singa pasti akan memangsanya.

Rusa merasa bahwa dirinya lemah dibandingkan dengan singa. Rusa berpikir mustahil dirinya bisa lolos dari sergapan singa. Ketakutan rusa pada singa dan yakin dirinya tidak akan lolos dari terkaman singa. Ini yang membuat rusa senantiasa melihat ke belakang saat berlari, untuk memantau seberapa jauh jarak singa yang ada di belakangnya. Pantauan mematikan ini berpengaruh secara negatif terhadap kecepatan rusa.

Dan selanjutnya singa menyergap dan memangsanya, lalu melahapnya.

Kalau saja rusa mengerti betul titik kekuatannya ada pada kecepatannya, niscaya dia akan selamat dari cengkraman singa.

Pertanyaannya, seberapa sering kita melihat ke belakang untuk menengok masa lalu kita? Sebarapa banyak waktu yang telah terbuang dengan percuma demi melihat masa lalu yang tidak bisa kita susun kembali? Sehingga akhirnya kita dimangsa oleh kegagalan masa lalu.

Seringkali ketakutan kita pada kegagalan membuat kita jatuh semakin dalam. Takut gagal adalah awal dari kegagalan itu sendiri. Jika kita melangkah maka ada dua resiko; berhasil dan gagal. Dan jika kita tidak melangkah, hanya ada satu kemungkinan, kita pasti gagal. Maka, pilihan ada di tangan kita.

Seringkali kegagalan masa lalu membuat kita tidak percaya diri sehingga ketakutan membinasakan kita.

Memang tidak salah ketika kita melihat ke belakang. Tapi bukan untuk disesali secara terus menerus. Tapi kita menengok ke belakang untuk mengambil hikmah dan pelajaran, kemudian mengambil langkah supaya tidak melakukan keburukan yang sama. Selalu ada kesempatan dan peluang untuk berbenah.

Sebagaimana kaca spion diciptakan bukan untuk terus menerus melihat ke belakang. Tapi kaca spion digunakan untuk sesekali melihat kebelakang demi keselamatan.

Semoga bermanfaat
Wallahu a’lam
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment