Akan tetapi jangan pernah kita tertipu oleh tiga waktu
tersebut. Kita tertipu dengan masa lalu ketika kita selalu menatap ke belakang
sehingga kegagalan, kepedihan dan luka di masa lalu selalu membayang-bayangi
kita dan membuat kita takut untuk melangkah. Kita menjadi ragu menatap masa
depan.
Kita juga tertipu dengan masa sekarang ketika kita
berleha-leha dan bermalas-malasan menikmati masa sekarang. Kita berpikir, toh
masih ada hari esok. Toh masih ada masa depan yang panjang. Dan kita tertipu
oleh masa yang akan datang dengan berbagai impian dan khayalan. Tapi kita tidak
pernah merealisasikan mimpi kita.
Yang sering terjadi adalah kita selalu dibayang-bayangi masa
lalu sehingga kita tidak mau melangkah dan memperbaiki diri. kita trauma oleh
masa lalu yang kelam. Lupakanlah masa lalu dan mulailah melangkah.
Marilah kita berkaca dari rusa dan singa. Menurut penelitian
kecepatan lari rusa mencapai 90 kilometer perjam. Dan kecepatan lari singa
hanya 58 kilometer perjam. Nah, kecepatan lari kedua binatang ini jauh berbeda
satu sama lain. Anehnya, kenapa singa selalu bisa menangkap rusa, dan kenapa
rusa tidak pernah bisa meloloskan diri dari kejaran singa yang memangsanya.
Ketika mengetahui seekor Singa mengintai dan memburunya,
seekor Rusa berlari cepat untuk menyelamatkan dirinya. Akan tetapi seringkali
rusa melihat ke belakang sehingga dia merasa singa pasti akan memangsanya.
Rusa merasa bahwa dirinya lemah dibandingkan dengan singa. Rusa
berpikir mustahil dirinya bisa lolos dari sergapan singa. Ketakutan rusa pada
singa dan yakin dirinya tidak akan lolos dari terkaman singa. Ini yang membuat
rusa senantiasa melihat ke belakang saat berlari, untuk memantau seberapa jauh
jarak singa yang ada di belakangnya. Pantauan mematikan ini berpengaruh secara
negatif terhadap kecepatan rusa.
Dan selanjutnya singa menyergap dan memangsanya, lalu
melahapnya.
Kalau saja rusa mengerti betul titik kekuatannya ada pada
kecepatannya, niscaya dia akan selamat dari cengkraman singa.
Pertanyaannya, seberapa sering kita melihat ke belakang untuk
menengok masa lalu kita? Sebarapa banyak waktu yang telah terbuang dengan
percuma demi melihat masa lalu yang tidak bisa kita susun kembali? Sehingga
akhirnya kita dimangsa oleh kegagalan masa lalu.
Seringkali ketakutan kita pada kegagalan membuat kita jatuh
semakin dalam. Takut gagal adalah awal dari kegagalan itu sendiri. Jika kita
melangkah maka ada dua resiko; berhasil dan gagal. Dan jika kita tidak
melangkah, hanya ada satu kemungkinan, kita pasti gagal. Maka, pilihan ada di
tangan kita.
Seringkali kegagalan masa lalu membuat kita tidak percaya
diri sehingga ketakutan membinasakan kita.
Memang tidak salah ketika kita melihat ke belakang. Tapi
bukan untuk disesali secara terus menerus. Tapi kita menengok ke belakang untuk
mengambil hikmah dan pelajaran, kemudian mengambil langkah supaya tidak
melakukan keburukan yang sama. Selalu ada kesempatan dan peluang untuk
berbenah.
Sebagaimana kaca spion diciptakan bukan untuk terus menerus
melihat ke belakang. Tapi kaca spion digunakan untuk sesekali melihat
kebelakang demi keselamatan.
Semoga bermanfaat
Wallahu a’lam

No comments:
Post a Comment