9 Sept 2018

Psst..!! Jangan Suka Gossip



Ada yang bilang gossip itu identic dengan perempuan. jika sekelompok perempuan sudah berkumpul, maka timbulah gossip yang semakin panas. Digosok makin sip. terlepas benar atau tidaknya anggapan itu. Semua orang bisa terjerumus ke dalam gossip, tidak perempuan tidak laki-laki, selama dia tidak memiliki iman dan kesadaran, maka bisa jadi dia terjerumus ke dalam pergosipan. Bahkan mustahil perempuan yang shalihah dan beriman bergosip satu sama lain.

Tentang bahaya gossip, ada baiknya kita menyimak kisah ilustrasi yang satu ini.

Di sebuah perkampungan tinggalah seorang pemuda yang sering sekali membicarakan aib orang lain di kampungnya. Pemuda ini sangat pandai sekali menggosip sampai-sampai masyarakat menjulukinya Si Tukang Gosip.

Karena tidak nyaman dengan julukan itu, pemuda itu pun mendatangi seorang lelaki tua yang bijak untuk meminta nasihat. Lelaki tua itu terkenal dengan kebijaksanaannya.

Setelah mengutarakan permasalahannya, maka lelaki tua itu menyuruh si pemuda itu datang lagi di hari berikutnya. Tapi lelaki tua itu meminta si pemuda untuk membawa seekor ayam dan mencabuti semua bulunya sepanjang perjalanan menuju rumahnya.

“Ketika kau telah tiba di sini, ayam itu harus bersih dari bulunya.” Pinta si lelaki tua.

Pemuda itu pun pulang dengan benak yang penuh tanda tanya. Keesokan harinya dia segera menyiapkan seekor ayam dan berangkat ke kediaman si lelaki tua. Sepanjang perjalanan itu dia dengan tekun mencabuti bulu ayam satu persatu. Hingga tepat di depan pintu rumah si lelaki tua itu, ayam itu telah bersih dari bulunya.

Lelaki tua itu sudah menunggunya.

"Saya sudah melaksanakan perintah kakek, apa lagi yang harus saya lakukan?".

Maka lelaki tua itu menjawab, "Kamu harus kembali memunguti bulu-bulu ayam yang kau buang di jalanan".

Mendengar perintah itu pemuda itu kesal dan membentak si lelaki tua, "Mana mungkin saya bisa mengumpulkannya, bulu-bulu ayam itu sudah berserakan kemana-mana".

Maka si lelaki tua itu menjawab, "Hal itu benar. Dan begitu pula halnya dengan gosip yang sering kau sampaikan kepada orang lain. Satu gosip dapat terbang ke segala sudut, lalu bagaimana kamu akan mengembalikannya? Jadi sebaiknya jangan pernah memulainya dari awal."

Tentunya kisah ini hanyalah ilustrasi dan analogi. Kisah ini ingin menunjukan kepada kita bahaya besar dari gossip atau menyebarkan dan membicarakan aib orang lain.

Ketika kita menyebarkan aib orang lain, maka ada orang yang tersakiti. Bahkan ketika kita meminta maaf, maka orang itu masih menanggung malu dan sakit karena aib yang sudah terlanjur menyebar di masyarakat. Lebih parah lagi jika yang disebarkan adalah informasi palsu alias hoax.

Lalu apa yang bisa kita lakukan jika sudah begitu?

Mungkin saja mereka memaafkan kita, tapi mereka masih menanggung malu akibat ulah kita. Oleh karena itu, mulai sekarang, mari kita jaga lidah kita. Jangan sampai kita mudah menyebarkan aib orang lain. Karena bisa jadi dengan menyebarkan keburukan orang lain, aib kita juga akan tersebar dan terbongkar.

Pun, jangan pernah mendengarkan dan jangan pernah percaya kepada sahabat yang suka bergosip. Jika dia mampu dan bisa menceritakan keburukan orang lain di hadapan kita, maka suatu saat nanti dia juga akan membicarakan keburukan kita di hadapan orang lain.
Akhir kata, semoga bermanfaat.
Wallahu a’lam.


Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment