Kebaikan yang kita berikan tidak
akan pernah merugikan kita. Karena kebaikan itu akan kembali kepada kita. Pun,
harta yang kita sisihkan untuk disedekahkan tidak akan pernah mengurangi harta
kita, yang ada akan menambahnya.
Kebaikan atau sedekah yang kita
berikan itu diibaratkan air di sumur. Cobalah kita perhatikan sumur kita.
Kita biasa menimpa air setiap
hari di sumur tapi anehnya air tersebut tak pernah berkurang. Air itu akan
terus ada di dalam sumur.
Tapi ketika kita tidak
menggunakannya, kita tidak mengambil airnya, volume air di sumur akan tetap
sama. Ketinggian air di dalam sumur itu tidak meningkat. Tak ada kasusnya air
sumur meluber sampai keluar karena tidak dipakai.
Inilah hukum alam. Dimana ini
memberi kita pelajaran tentang keseimbangan. Kehidupan kita sama seperti sumur.
Pada umumnya orang berpikir bahwa
jika kita memberi apa yang kita miliki, maka pasti itu bisa mengurangi apa yang
telah kita miliki.
Tapi jika kita mau belajar dari
filosofi sumur tadi, maka semakin banyak kita memberi maka akan semakin banyak
jalan rezeki. Sebagaimana sumur yang ditimba airnya, maka mata air akan segera
mengeluarkan cadangan air yang baru untuk mengisi ruang yang telah diambil oleh
timba kita di sumur.
Dalam hal memberi tidak harus
dalam bentuk uang atau materi. Kita bisa memberi dalam bentuk apa saja yang
kita miliki.
Sebagai misal, saat kita
mengajarkan dan memberi ilmu, maka dengan sendirinya kemampuan kita akan
semakin meningkat.
Yang perlu diperhatikan adalah
jangan memberi karena terpaksa, jangan memberi karena ingin dipuji, jangan
memberi untuk menunjukan bahwa kita kaya atau memiliki kelebihan sementara
orang lain tidak.
Lalu dengan alasan apa kita
memberi? Hendaknya kita memberi karena menginginkan orang lain hidup bahagia
sebagaimana kita merasakan hal yang sama. Kita berharap orang lain memiliki
kehidupan yang baik sebagaimana yang kita rasakan. Dan semua itu terbit dari
keimanan yang ada di dada kita. Karena kita yakin, ketika kita memikirkan
kehidupan hamba yang lain, maka kehidupan kita juga akan diperhatikan oleh Sang
Pemilik kehidupan, Allah subhanahu wata'ala.
Ketika kita memberi, maka kita
akan merasakan kepuasan batin. Dan ini adalah kebahagiaan yang sejati.
Kebahagiaan bukan dengan menumpuk harta dan dengan segala kemewahan. Bahkan
kebahagiaan adalah ketika kita merasa bahagia setelah melihat orang lain
bahagia denan perantara tangan kita.
Jangan mencari banyaknya atau
jumlahnya, tapi carilah berkahnya. Jumlah mungkin bisa didapat dengan meminta
atau bekerja, tapi berkahnya bisa kita peroleh dengan memberi dan berbagi.
Pilihan ada di tangan kita dan
terserah kita. Apakah kita akan menjadi seorang yang suka berbagi atau
mengoleksi semua apa yang kita miliki.
Semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment