Masalah Ada Untuk Dihadapi, Bukan Disesali

Sahabat yang dirahmati Allah, setiap orang pasti memiliki masalahnya sendiri-sendiri. Setiap orang memiliki masalah yang berbeda-beda. Begitu pula dalam menyikapinya, setiap orang memiliki sikap yang berbeda dalam menghadapi masalah kehidupannya. Ada yang menghadapinya dengan optimisme, ada juga yang pesimis.

Ada baiknya kita simak kisah tentang pentingnya sikap yang baik dalam menghadapi masalah,

Dikisahkan ada seorang lelaki yang sedang dirundung kesedihan datang menemui Ali bin Abi Thalib Radiyallahu anhu

Lelaki itu hendak mengadukan masalah yang dihadapinya. Ia pun berkata, "Wahai Amirul Mukminin, aku datang kepadamu karena aku sudah tidak mampu lagi menahan beban kesedihanku."

Kemudian Ali bin Abi Thalib radiyallahu anhu menjawab, "Aku akan bertanya dua pertanyaan dan jawablah!"

Lelaki itu berkata, "Ya, tanyakanlah wahai Amirul Mukminin!"

"Apakah engkau datang ke dunia bersama dengan masalah-masalah ini?" kata Ali bin Abi Thalib.

"Tentu tidak" jawabnya.

"Lalu apakah kau akan meninggalkan dunia dengan membawa masalah-masalah ini?" tanya Ali bin Abi Thalib

"Tidak juga" jawabnya.

Lalu Ali bin Abi Thalib berkata, "Lalu mengapa kau harus bersedih atas apa yang tidak kau bawa saat datang ke dunia inidan tidak mengikutimu saat kau pergi dari dunia ini?"

Tepat sekali apa yang dikatakan Ali bin Abi Thalib tersebut. Bahwa kita terlahir ke dunia ini tanpa membawa masalah dan pergi dari dunia dengan meninggalkan masalah. Sehingga tidak seharusnya masalah itu kita hindari. Tapi hendaknya kita hadapi dengan iman dan ketawakalan. Tidak ada kehidupan yang tanpa masalah, bahkan manusia semulia Rasulullah sekalipun.

Mungkin ada diantara kita yang dirundung sedih karena masalah rezeki yang terlihat seret atau sempit. Tersenyumlah karena rezeki sudah diatur dan dibagi oleh Yang Mengatur rezeki. Allah ar-Rozak. Kita hanya perlu ikhtiar dan memancangkan tawakal kepada-Nya.

Ali bin Abi Thalib Radiyallahu anhu meneruskan ungkapannya, "Seorang mukmin hidup dalam dua hal, yaitu kesulitan dan kemudahan. Keduanya adalah nikmat jika ia sadari. Dibalik kemudahan ada rasa syukur. Dan dibalik kesulitan ada kesabaran."

Ungkapan Ali bin Abi Thalib tersebut sejalan dengan apa yang disabdakan oleh Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam,

عَجَبًا ِلأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَلِكَ ِلأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْراً لَهُ

Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya." (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim).

Bagi seorang mukmin, kesulitan dan kemudahan adalah ladang untuk menabung pahala dan hadiah dari Alloh subhanahu wata'ala .

Lalu kenapa masih bersedih? Jangan selalu mengeluh tentang masalah yang besar, tapi yakinlah bahwa Allah subhanahu wata'ala Maha besar. Jika masalah kita sebesar kapal, maka Anugerah Allah seluas lautan.

Semoga hari-hari kita diisi dengan rasa syukur dan sabar, sehingga kita menjadi hamba yang selalu diliputi ketentraman. Amiin