Islam adalah kemuliaan. Siapa yang berpegang
kepadanya, maka ia akan mulia. Sebaliknya, orang akan hina dengan
meninggalkannya. Banyak orang-orang yang berangsur-angsur meninggalkan agamanya
sehingga si kaya menjadi tiran, si miskin menjadi mudah menyerah dan putus asa, para ulama pun
tunduk pada penguasa. Penyelewengan telah menyebar kemana-mana, maka disinilah
munculnya kehancuran.
Di timur musuh di barat musuh. Mereka
berpegang kepada kekuatan fisik dan kuantitas, sedangkan kita berpegang kepada
kejayaan masa lampau. Mengapa kita harus terus terpaut pada keagungan masa
lampau? Mengertilah kaum mukminin bahwa kejayaan masa lampau bisa tegar
sendiri, sedangkan kita mengalami kekalahan.
(kutipan dalam novel Night in Turkistan)
=
Jika Allah bisa memberi rezeki kepada ikan di
laut dan burung di udara, kenapa kita berpikir bahwa kita tidak bisa
mendapatkan rezeki-Nya? Kenapa kita tidak berhenti dari rasa khawatir tidak
mendapatkan rezeki yang telah Dia jamin. Kenapa kita memilih jalan yang haram
untuk mendapatkannya? (Bilal Philip)
=
Rasa khawatir tidak ada pengaruhnya selain
mencuri ketenangan hidupmu serta membuatmu sibuk dengan pikiran yang tidak ada
nilainya. Berhentilah merasa khawatir dan mulailah berdoa dan tawakal. (Bhilal
Philip)
=
Don’t change yourself for peoplee, change
yourself for Allah. Jangan ubah dirimu untuk manusia, tapi ubah dirimu untuk
Allah.
=
Terkadang kita abai dengan hikmah di setiap
musibah. Kita terkadang memandang buruk skenario Allah tanpa pernah berpikir
bahwa bisa jadi Allah subhanahu wata'ala berbuat hal itu untuk menyiapkan
surprise dan happy ending untuk kita.
=
Kita baru menyadarinya bahwa itu adalah
keajaiban setelah kita berhasil melewatinya. Mungkin saja kita telah kehilangan
pekerjaan, tapi Allah subhanahu wata'ala telah menyiapkan kesempatan kerja yang
lebih baik dari sebelumnya. Mungkin Allah subhanahu wata'ala menakdirkan kita
harus melewatkan penerbangan. Tapi mungkin Allah mengalihkan atau menyelamatkan
kita dari kecelakaan pesawat.
=
Selalu ada hikmah dibalik setiap musibah. Oleh
karena itu, jangan pernah berburuk sangka kepada Allah subhanahu wata'ala.
Selalu ridho dengan ketentuan-Nya dan selalu berdoa, berikhtiar serta
bertawakal. Serahkan semuanya kepada Allah subhanahu wata'ala. Dialah pencipta
kita, maka Dialah yang paling Tahu mana yang terbaik untuk kita.
=
No one knows what the future holds, but we all
know who holds the future. Trust Allah he is the best of planners.
Kita tidak pernah tahu bagaimana masa depan
akan kita pegang. Tapi kita semua tahu SIAPA yang memegang masa depan kita. Percayalah kepada Allah bahwa Dia adalah
sebaik-baik Perencana.
=
Kita tidak akan jadi diri kita sendiri bila
semua perkataan orang didengarkan, dan kita tidak akan mampu memenuhi semua
perkataan orang.
=
Quote Tentang Kepemimpinan
Kebanyakan orang merasa bangga apabila
berhasil memimpin orang lain. Tetapi jangan sampaii kita lupa bahwa
keberhasilan kita dalam memimpin bukan hanya karena mampu mengatur orang lain,
tapi justru karena mampu mengatur diri sendiri.
=
Merencanakan sesuatu berarti kita melatih diri
untuk berani mengambil keputusan mengenai apa saja yang menjadi prioritas.
Lebih baik kita menginvestasikan waktu lebih banyak untuk perencanaan daripada
ketika implementasi banyak waktu yang harus kita gunakan untuk perbaikan.
=
Diam atau bergerak sama-sama mempunyai resiko.
Tetapi peluang lebih besar untuk mendapatkan sesuatu adalah kalau kita berani
bergerak.
=
Mampu mengekspresikan nilai-nilai positif
melalui tindakan merupakan salah satu cara untuk mendapatkan merk pribadi yang
akan melekat sampai kita mati.
=
Apa yang kita pikirkan itu yang kita harapkan
Apa yang kita harapkan itu yang kita usahakan
Apa yang kita usahakan itu yang kita cintai
Apa yang kita cintai itu yang kita berikan
Apa yang kita berikan itu yang kita dapatkan.
=
Kegagalan dan keberhasilan bagai dua mata
pisau yang ada dalam kehidupan manusia. Akan tetapi kita bisa memprediksi apa
yang akan kita dapatkan dengan ikhtiar yang terus dikerjakan. Oleh karena itu
jangan pernah berhenti untuk berharap dan berusaha. Dan pungkas hal itu dengan
tawakal dan doa.
=
Faktor yang menentukan sikap yang kita ambil
tidak terlepas dari tiga hal; nafsu, akal dan hati. Nafsu mendorong kita untuk
mengejar kenikmatan dan hasrat dengan dorongan yang kuat. Akal memberi kita
panduan dengan pengetahuan yang ada di dalamnya, karena akal adalah wadah dari
pengetahuan. Hati memberi kita panduan dengan cahaya ketuhanan, karena di
hatilah bersumber pancaran nurani. Oleh karena itu, cobalah kita lihat
pendorong mana yang mendominasi setiap tindakan kita, apakah nafsu, akal atau
hati?
=
=
Orang yang hari ini sama dengan hari kemarin,
atau orang yang hari esok sama dengan hari ini adalah orang yang merugi. Orang
yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka itu adalah orang yang celaka.
Tetapi bila hari ini lebih aik dari
kemarin atau hari esok lebih baik dari hari ini, maka orang itu beruntung.
(al-Hadits)
=
Sibuk dengan hari yang sekarang, tidak
menyesali masa lalu, serta tidak mengkhawatirkan masa depan adalah obat paling
mujarab untuk menghilangkan semua kekhawatiran dan kesedihan.
=
Seorang lelaki pernah bertanya kepada Imam
asy-Syafi’i, ‘Hai Abu Abdillah, mana yang terbaik untuk seorang hamba,
memperoleh kekuatan atau hidup dalam penderitaan? Maka Imam Syafi’i menjawab,
‘seseorang tidak akan memperoleh kekuatan sampai dia mengalami penderitaan.
Sebagaimana Allah telah memberi penderitaan kepada Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan
Muhammad alaihim shalatu wa salam. Jadi, ketika mereka bersabar, maka mereka
akan memperoleh kekuatan. Jangan sampai kita berpikir bahwa setiap kita akan
terbebas dari penderitaan.
=
No comments:
Post a Comment