5 Jun 2018

Feminisme Justru Merendahkan Wanita, Ini Jawabannya


Allah memuliakan wanita dengan memberi penilaian tergantung hubungannya dengan Allah, bukan dalam hubungan-penilaian manusia. Akan tetapi ketika Feminisme barat muncul, mereka menghapus Tuhan dari kamus hidup mereka. Bagi feminism barat, tidak ada standar yang tersisa selain laki-laki. Mereka melihat standar baik buruk menurut apa yang laki-laki kerjakan dan apa yang laki-laki mau.

Akibatnya, feminis Barat dipaksa untuk menemukan nilai-nilai mereka dalam kaitannya dengan seorang pria. Dengan demikian, mereka telah memiliki asumsi yang salah. Mereka menerima bahwa pria adalah standar, dan dengan demikian seorang wanita tidak akan pernah menjadi manusia yang utuh sampai dia menjadi seperti pria. Berarti Feminisme secara tidak langsung telah melecehkan martabat wanita dan mengangkat posisi pria diatas wanita.

Ketika seorang pria memotong pendek rambutnya, dia ingin memotong pendek rambutnya. Ketika seorang pria bergabung dengan tentara, dia ingin bergabung dengan tentara. Dia menginginkan hal-hal ini tanpa alasan lain selain karena "standar" memilikinya. Sehingga banyak wanita yang enggan menikah, melahirkan anak dan membesarkan anak mereka. Mereka telah meninggalkan kodratnya sebagai wanita.

Ini sama saja seperti memaksa memakai celana di kepala. Setiap pakaian didesain sesuai dengan fungsinya. Kemeja untuk tubuh bagian atas, celana untuk kaki dan topi untuk kepala. Pria memiliki sifat, karakter dan bentuk tubuh yang spesifik, begitu juga wanita. Antara pria dan wanita memiliki kodrat dan peran yang berbeda. Tuhan telah berbuat Adil dengan menciptakan perbedaan diantara mereka berdua, supaya mereka bisa saling melengkapi satu sama lain.

Terinspirasi dari kutipan tulisan Yasmen Mogahed

Sumber gambar: Pixabay.com

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment