28 May 2018

Baca Sepertiga, Kemudian Lanjut Atau Tinggalkan


Dunia perbukuan semakin hari semakin berkembang pesat. Bahkan ribuan buku diterbitkan oleh ratusan penerbit yang tersebar di seluruh nusantara di setiap bulannya. Oleh karena itu, semakin banyak pilihan dan daftar bacaan, semakin bingung kita dalam menentukan prirotas; mana buku yang harus kita baca terlebih dahulu. Tak heran ada istilah ‘terlalu banyak buku, terlalu sedikit waktu’ di kalangan book lovers.

Lalu apa yang harus kita lakukan? Apakah kita bisa menentukan bagus atau jeleknya buku itu dari covernya? Tidak. Bagi saya kualitas buku itu tidak bisa dinilai dari cover. Sebagaimana pepatah inggris. Don’t judge a book by it’s cover. Jangan menilai buku dari sampulnya saja. bisa saja ada buku yang bagus tapi covernya biasa-biasa saja dan nggak eye catching. Pun sebaliknya. Walaupun mungkin perwajahan atau lay out cover itu penting untuk menarik para pembaca.

Sebenarnya ada cara sederhana untuk menentukan jelek atau bagusnya kualitas buku yang akan kita baca dengan melakukan screening terlebih dahulu. Kita bisa menelisik secara ‘mentah’ kualitas buku yang kita minati dengan berbagai cara.

Pertama, bisa dengan membaca synopsis atau ulasan yang biasa ada di cover belakang. Atau kita bisa mencari ulasannya di internet. Jika oke, kita bisa lanjut hunting di toko buku.

Kedua, setelah kita memperoleh bukunya, kita bisa melakukan proses sreening yang kedua, yakni dengan melihat daftar isinya dan membaca beberapa bagian dari isi buku. Secara sekilas kita bisa menilai baik atau buruknya buku tersebut.

Ketiga, kita bisa menilai bagus atau buruknya buku yang ingin kita baca dengan mendengarkan komentar orang yang pernah membacanya terlebih dahulu. Biasanya di komunitas pencinta buku suka dibahas buku-buku apa yang recommended untuk dibaca dan buku apa yang bikin kecewa. Kita juga bisa membaca ulasan para pembaca di jejaring sosial goodreads.com. jadi sebelum membeli buku kita tidak akan kecele.

Terlepas dari semua itu, selera orang berbeda-beda tergantung dari pengalaman, ikatan emosional dan minat yang tentunya setiap orang memiliki perbedaan satu sama lain. Bisa saja kita suka buku A, tapi ternyata teman kita sangat tidak menyukainya.

Bagi saya pribadi, saya memiliki metode khusus untuk menilai bagus atau buruknya sebuah buku. Dengan menerapkan metode ini, saya bisa memangkas waktu membaca sehingga lebih efisien. Saya tidak perlu membaca keseluruhan buku jika dirasa buku tersebut tidak sesuai ekspektasi saya.

Saya menerapkan teori sepertiga. Jadi saya membaca sepertiga atau bahkan lebih kurang (seperempat) dari buku tersebut. Jika setelah membaca sepertiganya saya merasa enjoy dan mendapat banyak manfaat, maka saya akan melanjutkan membaca buku tersebut. Akan tetapi jika saya tidak menikmatinya, bahkan saya merasa tidak mendapatkan manfaat sama sekali, saya akan menyudahi membaca buku tersebut. Kemudian beralih ke buku yang lainnya.

Nah, kamu bisa coba metode 1/3 ini untuk proses membaca kamu sehingga lebih efisien dan menyenangkan.
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

1 comment:

  1. Game Online... GabunG : ke F4n583771nG Pendaftaran Free ^o^

    ReplyDelete