Dunia perbukuan semakin hari
semakin berkembang pesat. Bahkan ribuan buku diterbitkan oleh ratusan penerbit
yang tersebar di seluruh nusantara di setiap bulannya. Oleh karena itu, semakin
banyak pilihan dan daftar bacaan, semakin bingung kita dalam menentukan
prirotas; mana buku yang harus kita baca terlebih dahulu. Tak heran ada istilah
‘terlalu banyak buku, terlalu sedikit waktu’ di kalangan book lovers.
Lalu apa yang harus kita lakukan?
Apakah kita bisa menentukan bagus atau jeleknya buku itu dari covernya? Tidak.
Bagi saya kualitas buku itu tidak bisa dinilai dari cover. Sebagaimana pepatah
inggris. Don’t judge a book by it’s cover. Jangan menilai buku dari sampulnya
saja. bisa saja ada buku yang bagus tapi covernya biasa-biasa saja dan nggak
eye catching. Pun sebaliknya. Walaupun mungkin perwajahan atau lay out cover
itu penting untuk menarik para pembaca.
Sebenarnya ada cara sederhana
untuk menentukan jelek atau bagusnya kualitas buku yang akan kita baca dengan
melakukan screening terlebih dahulu. Kita bisa menelisik secara ‘mentah’
kualitas buku yang kita minati dengan berbagai cara.
Pertama, bisa dengan membaca
synopsis atau ulasan yang biasa ada di cover belakang. Atau kita bisa mencari
ulasannya di internet. Jika oke, kita bisa lanjut hunting di toko buku.
Kedua, setelah kita memperoleh
bukunya, kita bisa melakukan proses sreening yang kedua, yakni dengan melihat
daftar isinya dan membaca beberapa bagian dari isi buku. Secara sekilas kita
bisa menilai baik atau buruknya buku tersebut.
Ketiga, kita bisa menilai bagus
atau buruknya buku yang ingin kita baca dengan mendengarkan komentar orang yang
pernah membacanya terlebih dahulu. Biasanya di komunitas pencinta buku suka
dibahas buku-buku apa yang recommended untuk dibaca dan buku apa yang bikin
kecewa. Kita juga bisa membaca ulasan para pembaca di jejaring sosial
goodreads.com. jadi sebelum membeli buku kita tidak akan kecele.
Terlepas dari semua itu, selera
orang berbeda-beda tergantung dari pengalaman, ikatan emosional dan minat yang
tentunya setiap orang memiliki perbedaan satu sama lain. Bisa saja kita suka
buku A, tapi ternyata teman kita sangat tidak menyukainya.
Bagi saya pribadi, saya memiliki
metode khusus untuk menilai bagus atau buruknya sebuah buku. Dengan menerapkan
metode ini, saya bisa memangkas waktu membaca sehingga lebih efisien. Saya
tidak perlu membaca keseluruhan buku jika dirasa buku tersebut tidak sesuai
ekspektasi saya.
Saya menerapkan teori sepertiga.
Jadi saya membaca sepertiga atau bahkan lebih kurang (seperempat) dari buku
tersebut. Jika setelah membaca sepertiganya saya merasa enjoy dan mendapat
banyak manfaat, maka saya akan melanjutkan membaca buku tersebut. Akan tetapi
jika saya tidak menikmatinya, bahkan saya merasa tidak mendapatkan manfaat sama
sekali, saya akan menyudahi membaca buku tersebut. Kemudian beralih ke buku
yang lainnya.
Nah, kamu bisa coba metode 1/3
ini untuk proses membaca kamu sehingga lebih efisien dan menyenangkan.
Game Online... GabunG : ke F4n583771nG Pendaftaran Free ^o^
ReplyDelete