Saya masih mengingat masa kecil saya yang penuh dengan
kenangan. Salah satu kenangan diantara kenangan-kenangan yang masih tersisa
adalah kebiasaan melempar buah mangga. Kebetulan kakek memiliki satu pohon
mangga yang ranum dengan buah ketika musim berbuah tiba.
Sayangnya, saya tidak bisa memanjat, disamping pohon tersebut
juga memiliki batang yang besar. Untuk menyiasatinya, saya dan adik-adik biasa
melempar buah mangga yang ranum itu dengan batu atau batang kayu hingga buahnya
berjatuhan.
Dan sekarang, saya ingin berbagi hikmah dari kisah masa kecil
tersebut. Apa itu? Jadilah kita seperti pohon mangga. Ya, walaupun dia
dilempar, tapi dia membalas lemparan tersebut dengan buahnya ayang manis dan
segar.
Sahabat, iringilah keburukan orang lain dengan kebaikan kita
kepadanya. Jangan membalas sikap jahat mereka dengan sikap yang sama. Karena
hal itu tidak akan pernah menyelesaikan masalah.
Hal ini juga yang persis Allah firmankan di dalam kalam
suci-Nya,
ٱدْفَعْ بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ فَإِذَا
ٱلَّذِى بَيْنَكَ وَبَيْنَهُۥ عَدَٰوَةٌ كَأَنَّهُۥ وَلِىٌّ حَمِيمٌ
“Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka
tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah
menjadi teman yang sangat setia” (QS. Fushilat : 34).
Jika ada yang berkata buruk maka balaslah dengan kata-kata
yang baik. Jika ada yang berbuat jahat maka balaslah dengan perbuatan yang
baik. Jika ada yang memutuskan tali silaturahim maka balaslah dengan
menyambungnya.
Jika mereka menjelek-jelekan kita di belakang kita maupun di
depan kita, maka jangan membalas dengan menjelek-jelekannya kembali.
Jika kita melakukan hal itu, Insya Allah suatu saat orang
tersebut akan berbalik menyukai dan menjadi teman setia.
ReplyDeleteCari JobSide buat tambahan jajan .... Inf BB : 5EE. 80. AFE :)