Ternyata efek membaca buku itu luar biasa. Nggak percaya? Saya
pernah membuktikannya.
Jantungku pernah berdetak semakin keras, seakan-akan
andrenalin di tubuhku memuncak dan membuat pikiranku tegang. Saat itu aku
sedang membaca novel thriller yang berdarah-darah.
Di kesempatan yang lain, saya merasakan kesedihan dan tanpa
terasa air mata mengalir dari pelupuk kedua mataku. Saat itu saya sedang
membaca roman yang mengharu biru dan mengaduk-aduk perasaan.
Di lain kesempatan, saya tertawa terpingkal-pingkal, bahkan
orang-orang pikir aku sudah gila. Saat itu aku sedang membaca buku anekdot dan
humor.
Ternyata buku memberi “sihir” yang luar biasa. Membuat otak
kita berimajinasi tanpa terkendali. Bayangkan saja, jika kita menonton film,
maka adegan-adegannya sudah dibuat oleh sang sutradara, dan otak kita hanya
menerima visualisasi apa adanya. Tapi bandingkan dengan novel, kita bisa
berimajinasi dengan adegan yang kita baca sesuai dengan kehendak dan keliaran
pikiran kita.
Kita bisa membayangkan bagaimana bentuk wajah tokohnya,
bagaimana ekspresinya dan lain sebagainya. Intinya, antara membaca buku dan
menonton film sama asyiknya. Tapi soal
keliaran imajinasi, buku jagonya.
No comments:
Post a Comment