Beberapa oknum salafi sering banget
menyebarkan api permusuhan terhadap sesama muslim dengan pemikiran-pemikiran
serampangan mereka yang jauh dari salaf. Mereka dengan begitu mudah menuduh
hanya dengan satu kesimpulan yang mereka ambil dari beberapa paragraf atau
kalimat yang mereka kutip dari kalangan yang mereka fitnah. Dalam hal ini
adalah kelompok yang mereka anggap sesat, jauh dari jalan salaf dan teroris;
siapa lagi kalau bukan ikhwanul muslimin.
Dalam sebuah postingan di chanel
telegram milik salafi indonesia, oknum salafi yang jauh dari akhlak salaf
mengutip satu paragraf kalimat yang ditulis oleh Hasan Albana.
Al-Hasan al-Banna mengatakan:
نعلن في وضوح وصراحة أن كل مسلم لا يؤمن بهذا المنهاج ولا يعمل
لتحقيقه لا حظ له في الإسلام.
"Kami umumkan dengan jelas dan lantang bahwa setiap muslim
yang tidak beriman dengan manhaj ini (kelompok al-Ikhwanul Muslimun) dan tidak
berbuat untuk merealisasikannya, maka dia tidak memiliki bagian dalam
Islam." (Rasail
al-Banna, hlm. 103)
Para oknum salafi beranggapan bahwa
Hasan al-Bana adalah seorang takfiri dengan perkataannya di atas. Salafi
menganggap bahwa loyalitas yang dibangun IM adalah bukan loyalitas islam, tapi
atas nama loyalitas organisasi. Selain itu, salafi mengklaim dengan ungkapan
Hasan al-Bana di atas, beliau telah mengkafirkan orang-orang di luar IM.
Jelas ini fitnah yang nyata dan bukti
kebodohan dan kedangkalan pemikiran para gerombolan salah fikir.
Yang dimaksud oleh Hasan al-Bana
adalah para muslim yang tidak mau berdakwah dan tidak mendakwahkan islam di
tengah-tengah keburukan yang meraja lela. Maksud manhaj yang dia maksud adalah
manhaj dakwah, bukan manhaj IM. Ya, IM adalah salah satu organisasi dakwah yang
berada di dalam manhaj dakwah.
Sungguh, betapa mudah salafi membuat
kesimpulan tanpa pernah bersikap hati-hati. Padahal para salaf selalu bersikap
hati-hati dalam menghukumi sesat tidaknya seseorang. Apalagi ini tanpa tabayun.
Hanya sebuah kesimpulan sempit yang konyol dan memalukan.
Sepanjang yang saya tahu, tidak pernah
ada anggota IM yang mengkafirkan orang-orang di luar organisasi mereka.
Alih-alih meraka adalah kaum moderat yang terbuka dengan siapa pun. Beda halnya
dengan salafi, yang begitu gampang menghakimi dan menyebarkan fatwa haram!
Haram! Tanpa pernah tabayun, mengedepankan baik sangka dan persaudaraan.
Di postingan yang lain, chanel
telegram salafi indonesia menulis pernyataan salah seorang ulama mereka.
Mereka menulis:
Asy-Syaikh Dr. Muhammad Ghalib hafizhahullah
٨—
المروجون لكتب الثورات والثوريين ككتب سيد قطب وعزام
والظواهري وأبي قتادة... الخ، بلا شك
مساهم في التفجير، لأنها مصادر الفكر المنحرف.
Orang-orang yang menyebarkan buku-buku revolusi dan para pengusung
revolusi, seperti buku-buku Sayyid Quthub, Abdullah Azzam, Aiman azh-Zhawahiry,
Abu Qatadah, dan yang lainnya, tanpa diragukan lagi mereka ikut andil dalam
pengeboman, karena buku-buku tersebut merupakan sumber-sumber ideologi yang
menyimpang.
Jelas, dengan postingan ini saya
merasa penasaran dengan nama-nama yang disebut di atas. Untuk beberapa tokoh
seperti Sayyid Qutub dan Abdullah Azzam
saya pernah membaca buku meraka. Saya tidak pernah menemukan aqidah
takfiri dalam kitab-kitab mereka sepanjang yang telah saya baca. Jika memang
ada, sangat senang saya jika pembaca (Khusunya Salafi) menunjukannya pada saya.
Alih-alih buku-buku yang beliau-beliau tulis berkaitan dengan jihad untuk
memerangi para penjajah dan orang-orang sekuler yang menghendaki padamnya
syariat islam di muka bumi.
Saya tidak habis pikir, apakah yang
dimaksud teroris oleh gerombolan salah fikir adalah orang-orang yang mewajibkan
perlawanan terhadap penjajahan terhadap tanah kaum muslimin seperti Amerika
terhadap Afghanistan dan israael terhadap Palestina? Apakah yang dimaksud
salafi adalah orang-orang yang menyebarkan dakwah islam di tengah-tengah
komunitas sekuler. Bahkan, bisa jadi, ulama-ulama yang mereka (salafi fitnah)
memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah.
Kemudian lebih lanjut chanel salafi
mengutip:
Asy-Syaikh Dr. Muhammad Ghalib hafizhahullah
٩—
المهملون لتعليم الناس علم الشرع وعدم إرشادهم إلى
التعاون بين الحاكم والمحكوم، والمشغلون للشباب بأناشيد الثورات هم من المساهمين
في التفجير.
Orang-orang yang melalaikan untuk
mengajarkan ilmu syari’at kepada manusia dan tidak membimbing mereka untuk
bekerja sama antara pemerintah dan rakyat, dan orang-orang yang menyibukkan
para pemuda dengan nasyid-nasyid pengobar revolusi, mereka juga termasuk
orang-orang yang ikut andil dalam pengeboman.
Salafi memang tajam lidah dan
pendengki tulen. Revolusi mereka anggap makar. Bagiamana yang terjadi dengan
revolusi suriah? Dimana kaum muslimin terdzalimi oleh Rezim Syiah? Mereka
mendukung Bashar al-Assad? Bagaimana dengan revolusi Mesir paska pemerintah sah
Mursi digulingkan secara tidak hormat oleh militer? Apakah mereka menganggap IM
dengan pemerintahannya yang sah telah salah? Intinya, salafi tidak jauh beda
dengan orang-orang sekuler yang ingin bermudah-mudah atau bahkan menghilangkan
peran islam dalam politik. Sehingga islam dikenal hanya ritual dan sunnah.
Mereka giat berdakwah terhadap sunnah, tapi terhadap yang wajib (pemerintahan
dengan syariat islam) mereka abai dan masa bodoh.
Salafi....salafi...
No comments:
Post a Comment